Memeluk Senja (7)



Setelah buanyaaak banget obrolan, menimbang ini itu dan segala konsekuensi, mama pun hijrah ke Jakarta. Mama mengurus surat jalan untuk mengurus perpindahan KTP, juga mengalihkan dana pensiun. Selain itu juga mengatur beberapa hal. Mama bersiap untuk menempuh perjalanan baru. 


Setelah di Jakarta, mama sehari-hari banyak membaca, menulis dan bermain dengan cucu. Oh ya tentu juga mama yang suka memasak, menghabiskan banyak waktu di dapur. 


Biasanya kalau malam hampir usai, saat saya selesai menyelesaikan berbagai kerjaan mendesak, saya lalu bisa ngobrol dengan mama. Ini kegiatan yang rutin kami lakukan. Rasanya seperti kembali ke masa lampau, saat saya curhat segala hal ke mama sampai berjam-jam. Bedanya dulu saya menceritakan tentang kuliah dan segala keseruannya, namun sekarang tentang tantangan di tempat kerja. 


Nanti di akhir pekan, saya akan membawa mama jalan-jalan. Bukan ke mall karena saya ngga terlalu suka ke mall kalau tidak ada yang perlu dibeli. 

Terus jalan-jalannya kemana dong? 


Kalau lagi ada pameran buku, kami akan mengunjunginya dengan gembira. Biasanya kami datang agak pagian dan pulang saat sore. Jadi literally seharian gitu. Ini jalan-jalan favorit buat saya dan mama. Rasanya amazong aja saat bisa keliling-keliling melihat buku yang tertata rapi. Rasanya jadi pengen beli semuanyaaaa... Huwoooo... 

Terus jika udah capek jalan berkeliling, kami bisa jajan dulu. Jajan sambil selonjoran persisnya. Nanti kalau tenaganya udah pulih, kami keliling lagi sampai beneran capek dan ngga sanggup lagi.  Kami lalu pulang dengan puas meski dompet terkuras.. hahaha

Sebab ada banyak buku yang pengen dibawa pulang. Nanti pas sampai dj rumah, betatapun capeknya, tapi unboxing belanjaan buku, jadi bikin mata auto seger lagi. Yeayyyy... 


Selain ke pameran buku, saya bawa mama ke tempat wisata juga tentunya. Kadang kami naik kereta ke Bogor. Di sepanjang jalan kami beneran menikmati suasana di jalan. Terus jika sudah sampai di stasiun akhir, kami akan keluar dari stasiun dan belanja makanan yang ada di sekitaran stasiun. Alias ngga pergi jauh-jauh. Lalu jika sudah capek, kami tinggal masuk lagi ke dalam stasiun dan naik kereta kembali. Ini jalan-jalan yang seru dan hemat. Hahaha..  


Pilihan main ketiga sama mama adalah membawa mama ke acara komunitas Ibu Profesional. Saat itu mama udah sering mendengar tentang aktivitas saya di komunitas ini. Juga karena mama adalah pendidik, mama akan antusias dengan segala bentuk upgrading diri dan pengasuhan anak. Mama yang mudah akrab dengan siapapun, langsung membaur begitu saya kenalkan. Mama ikut menikmati acara dan senang dengan segala hal baru yang didapatkan. Pada penghujung acara, mama sudah jatuh cinta dengan event nya Ibu Profesional. 


Saya tentunya senang karena komunitas ini sudah menjadi rumah kedua bagi saya. Rumah tempat saya belajar hal baru, berjumpa teman yang keren dan memperbaiki banyak kekurangan diri. Saya juga jadi ingin mengubah banyak hal dalam hidup, terutama tentang pengasuhan anak. Maka.bagi saya ketertarikan mama pada komunitas tempat saya tumbuh ini, adalah sebuah anugrah. Saya jadinya tidak perlu khawatir akan drama cekcok beda style mengasuh anak. Dan juga akan dimengertj jika saya kelak akan sibuk mengurus komunitas. 


Setelah memgetahui hal ini, saya jadi makin sering membawa mama ke acara Ibu Profesional. Kelak, segala interaksi ini akan mengubah perjalanan mama, sekali lagi. 

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga