Posts

Showing posts from January, 2016

How Fast You Grow

Bulan demi bulan berlalu, putri bunda suka menangis tengah malam. Merengek minta segelas air. Beberapa saat setelah itu, putri bunda kembali terbangun Kali ini minta dipeluk Tidak terlalu lama kemudian, putri bunda kembali minta segelas air. Bunda pun mengambilkan lagi Dua hari yang lalu, Putri bunda bilang mau minum, lalu segera melesat keluar Mengambil sendiri segelas air. Lalu kembali dengan segelas air lainnya untuk bunda Dua hari yang lalu, Bunda tersenyum bangga Sambil berlinang air mata Tadi malam, sebelum kita masuk kamar Putri bunda membawa sebotol minum, dan tersenyum: "Untuk bunda kalau bunda terbatuk-batuk tengah malam." #ODOPfor99days #day18

Komunikasi Tanpa Tangisan

Image
Salah satu materi dari kurikulum Ibu Profesional yang bikin saya tertampar adalah materi dari pak Dodik tentang komunikasi produktif. Ini adalah satu dari banyak materi yang akan saya keep seumur hidup dan insya Allah akan diwariskan ke anak-anak. Materi ini yang membuat saya SWITCH dari satu pola komunikasi ke bentuk komunikasi yang pas bagi saya dan suami. Teringat lagi pagi ini, saat saya dan Ifa melakukan diskusi kecil pagi ini. Setelah operasi kemaren selesai, Ifa memang menjadi lebih mudah dipahami karena Ifa sudah bisa melihat lebih baik tapi tetap saja putri 4 tahun ini masih lebih suka menangis dibandingkan mengutarakan perasaannya. Butuh setengah jam memeluk dan menguraikan perasaan, agar Ifa mau terbuka dan mau diajak sharing. Pagi ini sementara meredakan tangis Ifa, saya teringat dengan saya yang dulu hobi menangis :p

TfF IIP dan Talent Mapping - Satu Tas Penuh Cinta

Image
Mendahului cerita tentang ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama acara IIP di Salatiga selama tiga hari kemaren, inilah kisah tentang satu tas penuh cinta :) Saya pengen menuangkan cerita indah ini dulu sebelum memulai postingan serius materi IIP :p Saat saya berangkat dengan seorang sahabat menuju ke Salatiga, di perjalanan kita berbagi cerita tentang tukeran kado. Saat itu sahabat saya ini bilang kalau kadonya nanti berupa tas handmade yang di jahit sebagai aplikasi ilmu dari RUMBEL MENJAHIT IIP JKT. Saya mendadak kepengen mendapatkan tas tersebut.. haha.. Abis kan barang-barang handmade punya nilai tersendiri, bener kan ya.. please iyain ajah :p Meskipun peluangnya kecil, karena tukaran kado ini dilakukan pada group yang terdiri dari 33 orang, tapi kalau rejeki gak akan kemana tas nya. hahaha.. #ngarep Pada penghujung acara TfF IIP kita berdiri membentuk lingkaran, mengelilingi tumpukan kado. Kemudian masing - masing mengambil satu kado yang paling kita sukai dan kem

TfF IIP dan Talent Mapping - Atya's story at Salatiga

Saat saya ikut di acara TfF IIP dan Talent Mapping, saya membawa serta Atya dengan banyak alasan. Suami yang paham sekali kondisi ini pun mendukung bahwa perjalanan ini akan penting untuk Atya. Selama acara IIP berlangsung,saya akan mengikuti rangkaian acara yang di amat padat.  Trus bagaimana dengan anak-anak? Mereka akan ditemani oleh kakak-kakak pendamping dan punya beberapa aktivitas seru. Begitu sampai di Salatiga, saya sudah bertemu dengan teman-teman yang mendampingi anak-anak. Saya juga sudah menjelaskan ke Atya bagaimana dan dimana saya belajar dan menjelaskan bagaimana kegiatan Atya dan bersama siapa Atya nanti. Atya mengangguk paham "Apakah kakak khawatir?" Atya menggeleng. Atya saya tinggalkan dengan wajah gembira di ruangan bermain. Atya menemui saya dengan bahagia saat kegiatan usai dan Atya tidak sabar untuk sesi pertemuan berikutnya. Jelaslah sudah, tadi itu sesungguhnya, saya-lah yang tidak siap melepas Atya. #ODOPfor99days #day15

TfF IIP Dan Talent Mapping, Barangkat Ke Salatiga

Alhamdulillah kali ini berkesempatan menggali ilmu lebih banyak bersama ibu-ibu hebat dari segala penjuru Indonesia. Acara trainer for fasilitator IIP dan talent mapping ini diadakan di Salatiga dari tanggal 22 -24 Januari 2016. Alhamdulillah suami setuju dan mengijinkan saya mengikuti acara yang diadakan 3 hari ini. Perjalanan berangkat direncanakan dengan kereta malam ke Semarang, kemudian lanjut ke Salatiga pagi harinya. Saya terpikat dengan acara ini sejak awal. Dengan tujuan memperdalam ilmu dan mengenali potensi diri serta membangun kemampuan menjadi fasilitator. Saya membawa serta Atya, supaya Atya bertemu dengan banyak teman dan mendapatkan pengalaman baru. Sayang Ifa sementara di rumah dulu sementara mata Ifa kelak sempurna sembuh. Baik-baik di rumah ya Nak, bunda mohon waktu dulu untuk belajar. #ODOPfor99days #day14

Ketika Bude Pergi

Asisten rumah tangga kita sudah 5 tahun lamanya tinggal bersama kita di rumah. Beliau hadir saat Atya berusia 2 bulan. kita memanggilnya bude karena usianya yang lebih tua dari saya dan membiasakan anak-anak agar menganggap bude adalah bagian penting dari keluarga kita. Kisah mengenai ART sungguh sangat banyak, kompleks dan bisa-bisa kebawa perasaan ntar :p Kali ini saya hanya ingin menceritakan betapa pentingnya bude dalam urusan kerajinan tangan bersama Atya dan Ifa. Bermula dari tanggal 19 Desember, bude pamit pulang kampung ke Jawa Tengah. Ifa menangis terisak ditinggal bude, bude pun selama di perjalanan menelpon terus menanyakan kabar Ifa. Demikianlah hari berganti, minggu berganti, bude selalu update kabar, dan anak-anak mulai merindukan bude. Seperti biasa, tiap kali bude mudik, say selalu sungkan menanyakan kapan bude bisa balik. rasanya kok gak enak aja meminta bude meninggalkan keluarganya, apalgi kali ini bude juga menyambut kelahiran cucu. Pasti bude pengen berlama-

Impian-impian Atya

Image
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan ilmu dari Ibu Septi perihal MERAIH MIMPI. Saya senang sekali saat mendapatkan materi tersebut karena saya juga suka bermimpi :p tapi mengajak kedua balita ceria untuk bermimpi? Saya belum pernah terpikirkan sebelumnya.  Walaupun saya demikian bersemangat, namun Atya dan Ifa waktu itu masih belum bisa paham dengan apa yang saya maksudkan :) Saat saya obrolin ke Atya, si pipi bulet ceria ini malah minta gendong :p Saat ditanya apakah kakak mengerti yang bunda ceritakan barusan, kakak menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Pipi buletnya bergerak-gerak menggemaskan. Okeh, memang belum saatnya ya membicarakan ini dengan Atya. Materi keren dari ibu Septi pun saya keep dulu aja di notes. Berharap kelak saat Atya besar, saya tidak lupa, haha..

Kita Perlu Bicara

Tahapan mencuci yang baik : Pisahkan pakaian berwarna dengan pakaian putih.  Pakaian berwarna juga perlu dipisahkan juga dari yang luntur. Gak mau khan kemeja pink ternoda bercak hijjau dari handuk. Kemudian rendam pakaian dengan detergen. Setelah itu ambil dingklik dan mulailah mengucek. Ini apa siiihh..haha.. Padahal hanya mau cerita kejadian saat mencuci di pagi Minggu kemaren. Dimana saat saya berkutat dengan cucian, saya mendengarkan teriakan lengking Ifa dari kamar. Kemudian segera terdengar suara kakak yang berusaha menenangkan suara panik adik. Saya pun mengintip ke kamar, untuk langsung melihat pemandangan adik dengan wajah penuh coretan hitam, kakak dengan tissue di tangan dan wajah menyiratkan gemes yang nyata pada adiknya. Adik balas menatap kakak defensif. Sementara lantai kamar kini penuh kertas bernoda hitam. Saya menghampiri Atya dan Ifa, namun adik segera melesat kabur :) Tinggal kakak berwajah bete di hadapan saya, masih memegang potongan tissue. "Ad

Seperti Permintaan Ifa > menuju Semarang (kala macet) Part 2

Image
Melanjutkan kisah perjalanan ke Semarang sebelumnya kini saya mau menceritakan tentang alun-alun Simpang Lima. Ini adalah temapt yang selalu saja disinggahi setiap kali ke Semarang. Suami suka dengan Simpang Lima karena bis makan pecel sepuasnya, Atya dan Ifa suka karena bisa main otoped dan mobil-mobilan plus beli gelembung sabun dan bermain di lapangan yang luas. Saya sendiri suka duduk tenang di Simpang Lima, sambil ngobrol sama suami, menatap bintang gemintang, uhuyyy :p

Belajar Etika di Perjalanan

Image
Assalamualaikum, Setuju kan yah kalau saya bilang bahwa satu perjalanan bisa memberikan banyak kisah, banyak pembelajaran dan tentunya kenangan. Setuju aja ya.. yaa. #eh :p Jalan-jalan bersama duo pipi bulet membuat mereka belajar budaya baru, mengenali lingkungan baru dan mendapatkan pengalaman baru yang seru. Kali ini saya pengen share tentang perjalanan kami yang kemudian menjadi media pembelajaran etika bagi anak-anak. 1. Belajar Etika Di Pesawat.

Doa Yang Paling Mudah Dihafal Atya dan Ifa

Sejak usia 2 tahun, anak-anak mulai belajar menbaca doa sendiri untuk makan dan tidur. Ini adalah dua doa pertama yang dihafal anak-anak dan rutin dihafalkan. Berikutnya menyusul doa untuk orangtua, doa wudhu, doa keselamatan dunia akhirat dan doa masuk wc dan keluar wc. Namun dari sekian doa yang dipelajari, doa masuk wc lah yang paling cepet hafal dan begitu hafal tidak pernah sekalipun alfa membacanya setiap masuk wc. Dalam kondisi kebelet seperti apapun, doa masuk wc senantiasa dilafalkan. Doa keluar wc lama kelamaan pun hafal juga.  Saya curiga, kedua balita berpipi bulet ini lebih gampang menghafal doa ini karena saya menyebutkan arti dari doa tersebut.  Do'a Ketika Masuk Kamar Mandi (WC) اَللّÙ‡ُÙ…َّ اِنىِّ اَعُÙˆْØ°ُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْØ®ُبُØ«ِ Ùˆَ الْØ®َبَائِØ«ِ "ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAITSI" Artinya : Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan. Ditinjau dari sisi psikologis, wallah

Menyukai Buku Atau Menyukai Pengarangnya?

Assalamualaikum, Ngomongin buku yuk, soalnya ini topik yang selamanya saya sukai :) Kali ini mari kita obrolin tentang urusan beli-beli buku fiksi. Soalnya saya sebagian besar masih membeli buku yang mau saya baca. Entah kenapa masih belum terbiasa dengan e-book. Rasanya kok ya belum tergantikan momen baca buku sambil selonjoran dan punggung di ganjel bantal :) Apalagi dengan ditemani segelas teh hangat :p Nah sebelum beli buku, saya suka baca review buku dulu di Goodreads. Jika sudah timbang-timbang dan kayanya bagus dan layak beli, saya membandingkan harganya dulu di online shop. Kadang juga pantau di Gramedia. Baru deh bungkusss.. :) Namun kesininya pola beli buku saya berubah, jadi cenderung beli semua buku yang diterbitkan oleh pengarang favorit. Kalau buku yang bersambung sih emang ditunggu-tunggu kelanjutannya yak. Tapi kadang saya jadi serta merta beli buku yang ditulis oleh pengarang yang saya suka. Jika saya temukan pengarang yang saya senang dengan cara penulisannya,

Saat Kakak Iseng

Image
Tiba-tiba ingat masa lalu bersama kakak, selain kenangan bahwa saya dan kakak semata wayang rukun-rukun aja, kadang teringat kalau sebenarnya si kaka suka ngisengin juga. Misalnya dulu waktu kecil kakak suka mengajak main rumah-rumahan dari selimut trus kakak suka pergi diam-diam meninggalkan saya dalam rumah selimut dan pergi ke ruangan lain, ngumpet. Begitu saya sadar dan susah payah nyari kaka, baru deh kakak muncul dengan tawa lebar. Udah gitu, besok harinya saya nggak kapok-kapoknya main selimut trus kembali ditinggal.. :) Ada lagi kejadian saat saya baru saja memahami bahwa dalam sholat shaf laki-laki dan shaf perempuan ada aturannya. Shaf laki-laki di depan, sementara perempuan di belakang. Dalam pemahaman saya sholat perempuan tidak akan sah kalau berada di depan laki-laki, disini keisengan kakak yang kalau saya naruh sajadah mau sholat, dia iseng banget naruh sajadah di belakang saya. Saya yang taunya perempuan mesti di belakang laki-laki jadi otomatis mindahin sajadah ke b

Kasih Orangtua : Memberi Kabar Menyenangkan

Image
Beberapa tahun yang lalu, saat saya belum menikah dan masih tinggal di kost-an yang nyaman di Benhil, mama menghubungi saya via telpon. Saat itu biaya telpon masih begitu mahal sehingga jika mau menelpon dengan durasi agak lama biasanya menunggu pukul 11 malam terlebih dahulu. Malam itu cerita mama sungguh mengguncangkan saya. Mama menceritakan kalau mama dibentak-bentak seseorang. Ini panjang sih ceritanya dan tak elok ditulis disini, singkatnya ada anak muda yang lagi emosian lalu marah-marah ke mama untuk hal sepele. Pemuda yang pemarah tersebut segera minta maaf keesokan harinya, dan sejak itu baik sekali pada kami. Tapi yang jadi pikiran saya adalah, kenapa mama tidak megabari saya ketika beliau sedang gelisah. Namun memilih menceritakan saat segalanya sudah reda. Lain kali mama menelpon untuk mengabarkan kalau papa kemaren sakit, tapi sekarang sudah pulih. Loh.. Kapan papa sakitnya, mama tidak cerita. Bagaimana kondisi papa, mama juga tidak mau membahas. Demikian juga den

Baralek dan Budaya Gotong Royong

Image
Ada alasan kenapa dari sejak belia dulu saya senang menemani mama masak, alasan yang bukan saja karena saya memang suka memasak. Tapi karena saat memasak itu, mama suka menceritakan berbagai kenangan masa lalu. Saay kisahkan kembali di sini obrolan saya dengan mama kemaren ya.. Ini adalah kenangan tentang mempersiapkan pernikahan. Cerita kali ini bukan tentang mempersiapkan mental untuk menikah tapi persiapan printilan menjelang acara pernikahan. Mama mengenang, dulu seorang gadis perlu waktu lama untuk mempersiapkan pernikahannya. Bukan karena bolak balik galau #eh :p tapi karena berbulan-bulan sebelum tanggal pernikahan, sang gadis perlu menjahit kelambu dan seprai dulu, sebagian menggunakan mesin jahit sebagian menjahit dengan tangan. Bahkan ada yang menyulam sendiri rendanya. Usai menuntaskan kelambu, sang gadis lalu beralih mengerjakan bunga keranjang dari kertas atau kain. kemudian membuat kue kering untuk mengisi toples-toples.