Memeluk Senja (6)

 Pada akhirnya, betapapun suka kita pada suatu hal, ada akhir untuk segalanya. 


Mama menyukai momennya berada di lingkungan pengurus PKK Kabupaten. Hidupnya kini riuh dengan berbagai agenda. Penuh dengan harapan akan kebaikan dan perkembangan perempuan di kampung kami. Kalau diresapi, 10 program pokok PKK itu sungguh luar biasa. 

Mari kita lihat, poin pertama adalah Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

Ini adalah bidang yang luar biasa. Jika butir-butir pancasila dihayati dan diamalkan oleh setiap warga negara. Sungguh akan keren sekali. Dalam prakteknya, mama dan temannya beneran menggali setiap value yang ada di Pancasila, dan disampaikan kepada tiap perempuan di pertemuan-pertemuan rutin PKK. Well, memang tidak mudah, dan merupakan sebuah perjalanan panjang. Tapi bukankah ketekunan kelak pasti membuahkan hasil. 

Kemudian yang kedua adalah, Gotong Royong.

Gotong royong adalah istilah yang akrab bagi warga desa. Tapi makin kesini, makin berat perjuangan mempertahankan perkara gotong royong ini. Lihat saja jelang acara pernikahan. Jika dulu, semua warga di sekeliling rumah, akan terlibat aktif sejak seminggu sebelum acara. Sebab terlalu banyak yang harus dikerjakan sementara terlalu sedikit waktu. Saking banyaknya tetangga yang berkumpul, sampai ada tim tersendiri yang memasak khusus untuk tetangga yang bekerja. Di kampung kami biasanya disebut dengan samba buruak-buruak. 

Samba = lauk

Buruak-buruak = seadanya. 

Meski demikian samba buruak-buruak selalu rasanya enak atau enak banget. Contoh makanan yang masuk kategori ini misalnya, jengkol teri balado, atau petai teri balado, atau gulai tempe + lobak. Alasan utama samba buruak-buruak bukan karena empunya pesta tidak sanggup menghidangkan lauk yang lebih mahal. Tapi justru ibu-ibu yang masak makanan pesta udah kenyang duluan setelah mengaduk rendang seharian. Rasanya sambalado mentah akan lebih lezat ketimbang sepotong daging rendang. 

Makan bersama setelah kerja bareng begini, terasa sangat nikmat. Tentunya karena ditingkahi obrolan seru khas ibu-ibu yang lagi ngumpul. 

Hanya saja, tim catering ternyata udah masuk desa pula. Meskipun tidak semua yang pakai jasa catering. Tapi tidak bisa dipungkiri, ada efisiensi dengan jasa ini. Meski dengan mengorbankan acara masak bareng dan makan samba buruak-buruak bersama. 


Ada beberapa kebiasaan baru yang muncul, dan ini tidak bisa dipungkiri. Juga tidak bisa ditentang begitu saja. Akan tetapi nilai gotong royong perlu dirawat dalam masyarakat. Hanya mungkin dalam bentuk yang berbeda. Bisa jadi bentuknya kini ngerjain pilah sampah bersama, atau mendaur ulang sampah plastik. 


Pekerjaan tim penggerak PKK pun menjadi sangat menarik. Tantangan demi tantangan menjadi sesuatu yang bikin mata berbinar di kala pagi. Binar yang kaya akan harapan terhadap perubahan. 


Sejujurnya, saya bangga dengan kiprah mama, pensiunan yang terus memberikan dampak positif bagi kampung-kampung di kabupaten kami. 


Oh ya, btw baru dua poin program PKK yang saya sebut-sebut. Masih ada tentang pangan, sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Ketrampilan, Kesehatan, dan

Pengembangan Kehidupan Berkoperasi. 

Kesemuanya perlu dibumikan terus menerus mulai dari lapisan masyarakat terkecil.


Mama lalu memiliki banyak pengalaman menarik. Terkadang luar biasa menarik, hingga saya geleng-geleng kepala sendiri. Ya pasti menarik sih, bekerja dengan banyak orang, pastilah menghasilkan banyak situasi baru. 


Tapi saya lalu dihinggapi rasa khawatir yang tidak usai. Mama bagaimanapun sudah tua. Saya tidak bisa membiarkan mama sendirian di rumah kami di kampung. Bagaimana jika pada malam hari, terasa sakit, sedang tidak ada sesiapa di rumah kami. Juga tidak ada dokter di kampung kami. Sementara saya jauh berada di rantau. Setidaknya saya menelpon mama empat kali dalam sehari. Tapi itu pun tidak sanggup meredakan cemas. Sekali lagi kami lantas berbicara serius. Bahwa kini mama perlu melanjutkan petualangan. 


Benar bahwa PKK adalah hal baik yang perlu diperjuangkan, tapi ada pertimbangan yang cukup kuat untuk diabaikan. 

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga