Kado Atya untuk Ifa
Seperti halnya pada operasi Ifa yang pertama, Atya tidak ikut nginap di JTEC bersama saya dan Ifa melainkan menunggu di rumah bersama nenek, mamak dan bude. Seperti kali pertama, Atya mengerti kalau malam ini Atya perlu bersabar menunggu hingga besok pagi kami bisa bertemu kembali. Perasaan biru yang membuat saya menangis diam-diam seperti saat ini adalah untuk ketiga kalinya. Dulu saat melahirkan Ifa di JIH, saya didera perasaan kangen amat sangat kepada Atya. Saya menangisi Atya yang jauh dari dekapan saya. Ketika besok harinya Atya datang ke rumah sakit, saya merasa menggenggam lagi permata yang sempat lepas. Yeah.. saya emang emak mellow.. Kedua dan ketiga adalah karena operasi mata Ifa. Pada saat menggenggam tangan Ifa yang diinfus, saya merasa terbelah, separuh hati ada di rumah, separuh ada di rumah sakit. Kali ini juga begitu.. Hiks Makanya, setelah Ifa kembali ke ruang perawatan dan tertidur lelap. Saya sibuk melirik pintu berkali-kali, menunggu derap langkah riang