Orang Tua yang Seru
Siang hari pukul 12 siang, semua teman-teman sekelas berhamburan pulang ke rumah masing-masing. Sementara saya melangkah pelan menuju ruang guru. Sebab di salah satu pojokan ruang guru, ada meja kerja mama. Namun saya tertegun di balik pintu. Karena mama dan ibu guru lainnya ngobrolin tentang saya. Hmm.. menarik ini, pikir saya. Karena selama ini para guru telah menjadi orang tua yang saya cintai dan hormati, saya tidak keberatan diobrolin. "Tadi di bawah jendela ada B ngobrol sama A, katanya B, dia ngga akan pacaran seumur hidup kalau bukan sama anak kita." Apaaah... 'Anak kita' yang perempuan bagi para ibunda guru di dalam sana tak ayak mengacu ke saya belaka. Karena putri-putri guru lainnya masih kecil-kecil. Waduh.. Ini juga, anak-anak laki kok beraninya ngomongin saya di belakang, kedengeran bu guru pula. Kalau berani sini ngomong langsung. Tapi ya mereka ini tidak akan ada yang berani ngomong langsung sih. Telanjur keder karena saya sering galak. Dan juga