Posts

Showing posts from June, 2016

Buka Puasa IIP Jakarta

Image
Di awal Ramadhan, mbak Trisa, teman koordinator di IIP JKT 02 memberikan usulan kegiatan amal Ramadhan dengan mengadakan buka puasa bersama anak yatim. Gayung bersambut, teman-teman koordinator lain pun bersemangat mewujudkan ide ini, Alhamdulillah suka deh punya teman-teman koord yang penuh semangat. Project ini pun diambil alih oleh mbak Aya sebagai penanggung jawab Sejuta Cinta di IIP Jakarta. Dari obrolan ini diputuskan kita akan mengadakan buka puasa bersama anak yatim di Kota Bambu Utara bekerja sama dengan Peduli Yatim masjid Amaliyah. Rencana ini pun disebarkan ke kedua group inti IIP Jakarta melalui media flyer, yang dibuat dengan cantik oleh mbak Trisa. Alhamdulillah, donasi dari teman-teman member IIP Jakarta mengalir, dan kita bisa menyalurkan untuk biaya buka bersama dan santunan kepada anak-anak yatim. Hal yang menakjubkan adalah, mbak Azizah sebagai ketua Rumbel Boga menggelar kesempatan donasi bagi teman-teman hobi masak di Rumbel Boga untuk berdonasi makanan dal

Tersenyumlah Sebelum Berangkat Ke Pasar

Ini seriusan loh.. Sedikit senyum bisa mengubah perjalanan saat ke pasar :) Salah satu tindakan sederhana yang mengubah banyak hal saat berbelanja mingguan di pasar adalah membaca bismillah dan menetapkan niat untuk memberikan makanan terbaik bagi keluarga. Kalau bisa pamitan ke orang-orang di rumah sambil tersenyum. Ini ampuh loh.. terutama saat ke pasar di hari menjelang puasa Ramadhan. Berikutnya udah mulai sesi curcol yah.. hahaha.. Lah habis gimana.. banyak banget cerita seru selama di pasar weekend kemaren. Mulai dari antrian di tukang jual daging yang ramenya minta ampun. Lanjut ke kios bumbu giling. Saat itu dua kios yang saya sebutkan tadi ada hubungan erat loh.. Sama satu lagi deh: kios kelapa parut. Mereka bersinergi dalam satu masakan bernama rendang.. :) Apa mungkin krn mau masuk lebaran ya.. di tiga tempat tadi saya antrinya lamaaa banget. Namun di kios bumbu gilinglah yang paling drama. Jadi kios bumbu ini yang dari jarak tiga blok aja udah kecium aroma re

Panen Kangkung Perdana

Image
Rumbel berkebun adalah salah satu dari rumah belajar di IIP Jakarta, dimana ibu profesional Jakarta yang punya passion berkebun dan ingin menghadirkan makanan sehat dan segar bisa belajar bersama apra mentor. KIta belajar mengenali benih, cara memuat kompos, ilmu tentang tanah dan pupuk, juga ada field trip ke tempat-tempat seru. Belakangan tidak hanya saya yang belajar ilmu berkebun ini, namun juga mama. bahkan kayaknya mama yang sempat mengurusi tanaman dibanding saya.. :) Pekarangan yang sempit tidak menjadi alasan untuk tidak menanam sayuran di rumah, kita pun menyulap teras menjadi area tanaman kangkung dan sawi. Jika sebelumnya kita hanya menanam bunga, kini kita mulai menanam sayuran dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan dapur dari sayuran yang ada di pekarangan sendiri . Setelah beberapa lama menunggu, sayur kangkung sudah bisa dipeti. Alhamdulillah... dan bisa dihidangkan sebagai menu berbuka puasa. Trimakasih untuk Atmi yang sudah memberikan bibit kangkung,

How To Be Brave

Waktu itu listrik belum singgah ke desa kami. Keriuhan macam yang bisa kita harapkan dari sebuah desa di punggung gunung pada tahun delapan puluhan. Hanya ada deru angin melintas, gesekan dedaunan dan sesekali terdengar suara misterius. Saya masih berusia lima tahun kala itu. Kami baru saja datang ke desa permai penghasil pisang ini, dan segera saja saya jatuh cinta pada segala yang ada di sana. Tapi tidak demikian jika malam tiba.. Ada bunyi yang tidak saya sukai.. Bebunyian misterius itu kerap mengusik malam dingin, hadir nyaris di setiap malam. Bahkan di pelukan mama pun saya tidak berhasil mengusir cemas. Ketika suatu malam saya memberanikan diri menceritakan ketakutan pada papa. Papa menatap wajah saya seksama, seakan menakar seberapa banyak rasa takut putrinya. Papa tiba-tiba beranjak begitu saja ke kamar, kemudian kembali dengan sebuah senter. "Coba lihat saja sendiri asal bunyi itu." Saya terhenyak. Mendengarkan suaranya saja saya sudah bersembunyi di b

Bolehkan Bunda Berangkat Umroh? (Catatan Umroh bag.2)

Salah satu bagian sulit dari keberangkatan umroh adalah meminta kerelaan Ifa. Kalau Atya sih sudah paham dan siap kalau kalau ditinggal bunda selama 9 hari. Namun tidak demikian dengan Ifa, Ifa selalu menangis saat saya menceritakan sedikit-sedikit tentang umroh ini. Yang akhirnya kita jadi pindah ngobrolin hal lain dulu.  Ketika saya mulai beberes baju ke koper, Ifa manggut-manggut aja sih, tapii... “Bunda boleh berangkat umroh asalkan tidak bawa baju, bunda segera pulang kalau udah sore ya." Saya hanya memeluk kepalanya dengan sayang. Beberapa jam kemudian.. “ Bunda boleh berangkat umroh, boleh bawa baju juga, tapi bunda jangan khawatir karena Ifa akan segera susul bunda.”  Lah.. kalau begini malah bunda yang risau Nak.. :) Namun saat sudah mendekati bandara, Ifa meralat segalanya dengan bilang.  “Silahkan Bunda berangkat umroh, Ifa akan menunggu Bunda, Ifa nggak akan menangis sedikitpun asalkan bunda mendoakan Ifa 3 kali agar Ifa sehat.”  Duha

Catatan Umroh (1)

Sejak masa remaja, impian ke baitullah sudah demikian besar, namun bagi anak petani yang kesulitan memenuhi keperluan  hidup sehari-hari, impian tersebut sungguh teramat jauh. Gak kebayang bagaimana caranya kelak bisa sampai ke tanah suci.  Namun impian ini mulai terwujud, sejak suami mendaftarkan kami ke biro umroh.. Alhamdulillah.. Suami mendaftarkan kami berdua, orangtua, dan adik ipar agar bisa berangkat barengan. Udah kebayang serunya umroh bersama keluarga besar. Saat tanggal keberangkatan mendekat, kami dihadapkan pada fakta bahwa Ifa dengan keterbatasan matanya tidak mungkin ditinggal kedua orang tua bersamaan. Setelah diskusi yang lumayan panjang, suami memutuskan bahwa kami berdua berangkat terpisah. Gak gampang memutuskan ini tapi ada beberapa pertimbangan kami berdua yang akhirnya lebih cenderung untuk split berangkatnya.  Tapi siapa yang bersama siapa? Diputuskan suami bersama seluruh keluarga besar dan saya berangkat duluan sendirian.. Apakah

Bunga Merah

Saat menonton film Jungle Book beberapa saat yang lalu di bioskop, saya bertanya-tanya apakah hewan benar-benar setakut itu pada api.   Api yang dinamakan bunga merah di film itu digambarkan sebagai momok yang mengerikan bagi para hewan. Baik akibatnya ke masing-masing hewan maupun kebakaran hutan luas yang diakibatkan api. Kalau kebakaran sih iya, tapi saya belum pernah tahu kalau hewan emang takut banget pada api. Mengingat pengalaman saya di masa kecil, bisa jadi benar begitu adanya. Tapi faktanya tentu saja di luar ruang lingkup ilmu saya. Di masa lalu, dua puluh tahun yang lalu ada beberapa saat lamanya orangtua kami tinggal terpisah di dua tempat. Papa dan uda di lembah pertanian kami sementara mama dan saya tinggal di rumah dinas di tempat mama mengajar. Setiap Sabtu sore kami akan menjumpai papa di lembah hijau, untuk kemudian kembali ke rumah pada Minggu malam. Iya, benar sekali, kami berjalan pada Minggu malam setelah sholat magrib. Rumah dinas mama berada di arah g

Kisah Ramadhan 2016 : Atya Berpuasa

Image
Alhamdulillah Atya bisa menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan baik tahun ini. Meskipun pada hari pertama Atya berpuasa hingga jam 10, setelah itu menyerah pada semangkok sop iga yang dibawa adek.. :) Ifa yang tidak berpuasa memang jadi godaan banget buat Atya, soalnya sejauh ini Ifa memang belum mau dibangunkan saat sahur. Mudahan pelan-pelan Ifa akan paham makna berpuasa. Alhamdulillah hari kedua hingga sekarang Atya sanggup menahan diri, sehingga puasanya penuh hingga saat berbuka tiba. Bahkan ketika kita mengingatkan Ifa untuk pindah ke ruang sebelah saat makan atau minum, Atya yang melarang. "Atya nggak apa apa kok Nda kalau adek minum atau makan, adek jangan disuruh pergi-pergi." subhanallah.. Padahal dalam kisah-kisah pembekalan Ramadhan yang saya siapkan jauh-jauh sebelum masuk Ramadhan, saya lalai menyisipkan materi menahan godaan saat berpuasa... hiks. Saya lupa mengingatkan Atya akan ada kondisi orang yang tidak berpuasa di sekitar kita. Alhamdulillah Atya

Kisah Ramadhan : Ibadah di Masjid

Setelah minggu kedua menjalani ibadah puasa, baru deh kepikiran menuliskan kisah Ramadhan.. haha.. Gak papa lah ya, daripada ditulis abis Ramadan #eh :p Yang paling berkesan di hari pertama puasa ini adalah tentang mengajak anak ke masjid. Tahun-tahun sebelumnya saya sudah mengajak anak-anak ke masjid tapi ya tidak setiap hari dan juga tidak sampai selesai, begitu salah satu Atya atau Ifa mengajak pulang, ya sudah pulang deh kita :) Bulan Ramadhan kali ini saya bertekad kita akan melakukan ibadah di masjid sampai selesai.  Lalu gimana caranya agar anak 5 dan 4 tahun ini bisa betah aja di masjid? Apalagi dengan adanya kemungkinan Atya akan bertemu beberapa orang sahabatnya di masjid nanti. Inilah tips ala ala bunda Atya dan Ifa :) Berikan pemahaman akan arti pergi ke masjid saat bulan Ramadhan. Ini butuh waktu lama, saya memulainya berbulan-bulan yang lalu dengan menceritakan apa saja kegiatan ibadah di masjid, hingga kisah-kisah saya saat menjalani Ramadhan di masa k