Posts

Showing posts from 2014

Happy Wedding Day, Om Affu dan Tante Fetty...

Image
Tersebutlah dua orang sahabat saya yang amat baik. Dua duanya adalah teman kantor, satu team pula, sehingga emang intens bertemu dan berinteraksi. Selain urusan kantor, kami lumayan sering juga main bareng, seperti ke Anyer dan  Camping di Parigi Jadi suami dan anak-anak pun sudah kenal dekat. Suatu hari, entah dapat ilham darimana... kami ngebahas dua sahabat ini.. tentang kenapa mereka berdua tidak menikah aja siiiik, mengingat dua-duanya kayaknya cocok :)) yes.. kami adalah pasangan kepo *beraningaku :)) Berselang waktu kemudian... Suatu malam, saat kami pulang makan dimsum di Bamboo Dimsum Tebet suami berdoa semoga kelak dua sahabat ini menikah. Saya mengaminkan diam-diam. Hingga suatu hari.. kabar bahagia itu datang, mereka akan menikah!!! Alhamdulillah,....

Gelisah Hujan

Saya paham hujan adalah rahmat, saya amat mengerti berartinya hujan. Tapi ya begitulah, saya kadangkala galau jika hujan. Saya pikir ini bermula sejak saya kuliah. Mungkin karena kampus saya berada di atas bukit, hingga saat hujan, hujannya berasa banget. Kalau hujan, angin yang membawa tempias hujan akan memukul daun jendela kampus, dinginnya berasa banget, brrrrrr.... Jika hujan sudah disertai angin, sia-sia mencoba menghalang hujan dengan payung, bisa-bisa payung patah atau terbang putus asa. Hujan membuat saya sangat merindukan orangtua. Tiba-tiba kangen... Saat sedang di ruang kuliah, saya akan berharap bisa mudik seketika. Kalaupun sudah sampai di kost, saya tetap sangat merindukan rumah. Mungkin karena rumah membawa banyak kenangan hangat. Waktu saya kecil, hujan malah membawa kegembiraan tiada tara, karena sesekali mama akan mengizinkan saya mandi hujan. Tak terkira senangnya merasakan hujan jatuh dikepala, saya dan kakak akan berlarian di halaman sambil meme

Zifa Digoreng Aja

Setiap malam sebelum tidur, saya dengan dua balita hebat dikiri dan kanan mengobrolkan berbagai hal sebelum tidur, kadang diawali membaca buku, kadang dengan dongeng yang melintas begitu saja dikepala. Dongeng ini terutama hadir ketika ada pesan yang mau saya sampaikan via tokoh yang lagi digemari. Saat Barney jadi tokoh idaman, maka Barney-lah tokoh yang selalu menaruh piring di bak cuci sehabis makan, atau Baby Bop-lah yang ramah dan antusias bersalaman saat bertemu dengan sahabat Ayah atau Bundanya. Ketika Atya jatuh suka pada Princess Elsa, maka princess satu ini yang menyayangi adiknya dengan sempurna, princess ini juga yang bisa mandi sendiri dan merapikan sendiri mainannya. Tadi malam, diantara obrolan sebelum tidur, Zifa meminta saya memeluknya lebih erat. "Nda.. kakak bilang, Dek Ifa digoreng aja." Saya terperanjat.

Qonaah Untuk Hidup Lebih Tentram

Nulis yang rada berat ah... :)) Beberapa hari ini kepikiran tentang hal-hal yang diinginkan, dan itu lumayan banyak banget. Beberapa diantaranya malah kebutuhan untuk hal-hal primer, tapi yaa.. ada yang tidak berjalan seperti yang diinginkan. Kayaknya inilah saatnya untuk qonaah. Qonaah berarti merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Qonaah bukan berarti malas tidak mau berusaha ya, qonaah berarti mensyukuri nikmat yang sudah diberikan sembari tetap giat berusaha. Orang yang qonaah gak akan pernah galau, karena hatinya penuh dengan rasa syukur kepada Allah. Sikap merasa cukup ini penting agar kita tidak melulu mencari kekurangan dan agar tidak serakah dalam hidup. Qonaah ini berfungsi sebagai penyeimbang. Misalnya saat kita sudah berupaya keras untuk sesuatu, tapi ternyata hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, qonnah mesti ada agar kita tidak menjadi pribadi yang merutuki nasib. Kita tetap harus bisa melihat nikmat yang sudah kita terima. Dengan sendirinya, ka

Berpikir Positif, Berkata Positif dan Bertindak Positif

Beberapa minggu yang lalu, saya mengikuti pelatihan dari kantor. Tapi di sela obrolan, trainernya, Bapak Isti, mengungkapkan tentang pentingnya mengembangkan pemikiran positif, perkataan positif dan tindakan positif. Beliau menerangkan betapa indahnya hidup jika kita mampu menerapkan tiga poin ini. Misalnya saat kita disalip mendadak oleh pengendara brutal, alih alih mengumpat, kita bisa berprasangka positif bahwa pengendara tersebut sedang diburu urusan darurat, otomatis kita ngga jadi mengeluarkan perkataan buruk, dan mungkin akan batal menyalip balik pengendara tersebut. Saya sepakat.. sungguh sepakat. Ini sejalan dengan ajaran agama tentang pentingnya husnudzon. Sudah selayaknya kita selalu berpikir positif. Saat memikirkan hal-hal baik, tidak perlu menghitung keuntungan dari prasangka baik tadi. Lihat saja efek pada diri kita sendiri. Saat kita curiga... mulai berpikiran macem-macem, otak kita sibuk memikirkan segala kemungkinan buruk.. dan eits.. seketika senyuman sudah ber

Weekend Asyik di Parigi Camping Ground Sukabumi

Image
 #latepost Ide untuk jalan-jalan ke Parigi ini mirip-mirip sama jalan ke Anyer sebelumnya, yang mana dari obrolan ringan yang diseriusin jadilah rencana jalan-jalan ke Sukabumi. Mulanya sih mau main ke curug Cikaso, tapi akhirnya malah jadi beralih camping ke Parigi. Parigi Camping Ground ini ada di desa Parakan Salak Sukabumi. Pas periksa cek cek ombak ke web parigi kayaknya asik juga nih tempatnya.. Ya udah.. rencana bergulir makin matang... semua sepakat main ke Parigi. Nah ini karena ini ngga ada panitianya, jadi ya di handle bersama aja semua urusannya. Setelah didaftar, eh mayan banyak juga yang mau ikutan, ada sekitar 30 orang yang ikut dalam camping ini... horeeeee... Jadi lebih semangat aja kalo lebih banyak yang ikutan. Acara camping ini direncanakan berangkat tgl 30 Agustus pagi dan kembali besok di hari Minggunya dengan kereta pagi biar ngga terlalu kecapean.

Makanya...

Zifa menumpahkan segelas air ke lantai. Seketika Atya bereaksi.. "Dek.. makanyaaaaa langsung diabisin airnya." dengan suara nyaring Duh.. Sungguh ngga enak didengar. 'Makanya' terkesan menyalahkan seseorang, benar ini adalah untuk menunjukkan sebuah akibat dari perbuatan tapi kok ya kesannya ngga manis gitu..

Arti Mudik untuk Atya dan Zifa

Image
Saya dan suami jelas amat berbahagia kalau mudik, meski akan repot luar biasa. Tapi gimana dengan dua balita berpipi bulet ini... Kira-kira mereka bakalan rewel atau excited yaaa... Dari awal Ramadhan, anak-anak sudah mulai diberikan gambaran kemungkinan mudik. Saya menceritakan dengan pelan-pelan setiap hari biar anak-anak siap untuk mudik. Atya sih sudah ingat rumah yang di kampung, jadi hanya perlu diingatkan lagi beberapa keluarga yang belum dihafal Atya. Akhirnya daripada anak-anak kesulitan ngapalin siapa yang perlu ditemui, saya memberikan formula umum: jika ayah bunda salim, maka Atya dan Zifa ikutan salim, dan sebaiknya tersenyum saat salim. Ini ya... bahkan saat ngomongin ini ke anak-anak... saya udah merasa hopeless ini akan berjalan baik... hihih.. tapi dasar emak-emak bawel yaaa teteup aja anak balita ini dibriefing dengan seksama.. hihi

Pemberian Mertua yang dibenci Suami

Image
Ini ceritanya gak serius amat kok.... hanya tentang buah favorit saya... Ini lho :) Ini terkait juga dengan kisah sebelumnya tentang suami yang benci sekali dengan alpukat dan saya yang suka sekali dengan buah satu ini. Ketidaksukaan ini ngga dibuat buat sih.. beliau memang eneg kalau melihat alpukat.. jangan coba-coba memintanya untuk icip jus alpukat.. Bude pengasuh Atya sebenarnya juga sama, ngga suka alpukat tapi setidaknya toleran kalau ada yang makan alpukat. Sementara suami..sungguh sulit baginya untuk berdamai dengan alpukat. Selama ini sih baik-baik aja kondisinya, karena saya makan alpukat kalau di kantor aja. Dan obrolan kami jauh sekali dari bahasan buah yang lezat (bagi saya) ini. Hingga kemaren di kampung saat mau berangkat kembali ke rantau. Papa membawa sekarung alpukat dari belakang... Saya langsung sumringah dongg.... Alpukat satu aja udah bikin seneng apalagi dikasih sekarung bok... Suami langsung merengut... hihi... Dan segera protes tidak mau bawa alpuk

Tempat yang Sama, Perasaan Berbeda

Image
Pas mudik kali ini, saya sekeluarga main ke villa milik saudara di punggung gunung, di jorong Kubang Bungkuak tempat saya dibesarkan. Kami semangat dong saat diundang datang, sebagian karena suka dengan view yang seru, sebagaian karena mau membantu acara reuni beliau dengan alumni SMPP-nya.

Karakter Turunan dari Bunda

Image
Hari Sabtu pagi, Atya dan Zifa menghadiri pesta ulang tahun Fesya yang pertama di Mc D Pondok Indah, Fesya adalah putrinya teman suami yang sudah beberapa kali bertemu dengan Atya dan Zifa. Kami ternyata datang sedikit terlambat, acara ulang tahun telah dimulai. Di ujung ruangan badut sulap lagi mempertunjukkan kebolehannya. Saya pun menemani Atya dan Zifa duduk bersama anak-anak lain, sementara suami ngobrol dengan orang tua lain di ruang sebelah. Atya dan Zifa belum pernah lihat badut sulap, jadi acaranya cukup membuat mereka terpaku bengong ngeliatin badut sulap. Setelah pertunjukan yang ,melibatkan kelinci, merpati, permen dan balon, Kemudian acara berlanjut ke tiup lilin dan potong kue, trus anak-anak mulai menyerbu meja yang penuh cupcake biru yang lucu. Sementara itu panitia mulai deh membagikan goodie bags lucu-lucu. Nah untuk mengisi waktu, team dari McD nya mengadakan games yang menarik untuk anak-anak. Sepanjang acara ini Atya cenderung tidak pernah

Kebiasaan Sebelum Ramadhan

Dua hari menjelang lebaran ini mau review ah..apa aja kebiasaan saya menjelang lebaran. Soalnya tiba-tiba kepikiran kenapa kalo sekarang ngga ada kegiatan apa-apa.. Suami di kantornya menggelar acara munggahan, pengajian plus makan-makan di kantor. Saya di kantor ngga ada yang berubah. Ngga ngapa ngapain. Hiks.. Jadi mari saya ingat-ingat aja yaa kebiasaan yang sudah berlalu. Di kampung saya, satu hari sebelum puasa dinamakan hari balimau. Balimau ini kalau diartikan secara harfiah adalah keramas, maknanya adalah menyucikan diri sebelum bulan Ramadhan. Dulu sewaktu kecil, sebagian orang akan pergi ke tempat wisata air (entah itu air terjun atau kolam renang), sebagian hanya keramas di rumah. Setelah itu membaurkan kasai ke kepala. Nah talking about kasai.. Kasai adalah racikan daun pandan yang diiris halus dan dicampur dengan bunga-bunga. Biasanya dua hari sebelum balimau udah banyak aja yang menjual kasai ini di pasar. Kesininya, saat saya remaja, udah jarang banget yang benar-benar

Pertemanan dengan Toko Bumbu

Mama mengajari saya berbagai bumbu masakan sejak saya masih keciiiiiil sekali. Beliau mengajari berapa takaran yang pas untuk garam, berapa panjang ruas jahe yang diperlukan untuk membumbui suatu makanan. Atau kapan daun salam diikutsertakan dalam wajan. Kemudian karena saya tinggal di punggung gunung, dengan vegetasi luar biasa beragam di sekeliling rumah, saya juga belajar dari mama, dedaunan apa saja yang bisa dicampur ke makanan untuk menyeimbangkan rasa. Begitulah.. Perjalanan belajar masak sudah sedemikian panjangnya tapi yaaaa..karena pada dasarnya dulu itu saya jarang masak, jadinya ya masih kacau aja kalau masak, tetep ada momen-momen gagal yang bikin pengen menghilangkan makanan gagal itu seketika.

Jangan Main ke Rumah Tetangga

Saat saya kecil, papa melarang saya main ke rumah tetangga, dengan pemahaman bahwa keriangan saya mungkin saja mengganggu tetangga yang lagi istirahat. Jadilah saya anak rumahan, yang sehari-hari baca buku dan main didalam rumah aja. Untungnya kedua ortu mengizinkan saya mengajak teman untuk main ke rumah sehingga saya ngga kehilangan masa kecil yang seru bersama teman. Saat beranjak remaja, udah jadi kebiasaan aja kalo saya tidak ke tetangga jika tidak ada keperluan. Saya memperhatikan mama juga ngga pernah kelihatan duduk-duduk ngobrol dengan tetangga. Papa telah dengan tegas melarang ngobrol ngga penting, karenaaaaa segera saja obrolan bisa berubah menjadi ghibah.. Lagi ngomongin resep masakan eits tiba-tiba udah beralih aja jadi ngomongin orang. Apakah mama jadi kuper karena ngga ngegosip dengan ibu-ibu lain? Sungguh ngga demikian.. Mama justru sangat aktif di PKK, aktif di dewan ulama Nagari dan di pengajian ibu-ibu. Bahkan sekarang mama di masa pensiunnya m

Jelajah Pasar Tradisional

Banyak loh cerita menarik di pasar yang kita kunjungi... Kalo pasar yang saya samperin tiap hari Sabtu untuk belanja sayur mingguan, kayaknya udah masuk ke taraf hafal banget.. Secara tiap minggu diputerin.. meski ujung ujungnya belanja tetep di langganan juga..hihihi.. Pasar tradisional di kampung saya dikategorikan menarik bukan hanya karena saya merindukan makanan di masa kecil, tapi lebih karena saya merindukan interaksi di pasar - nya. Saya kangen dengan ibu/bapak pedagang yang sudah lama saya kenal, trus di pasar juga saya bertemu dengan tetangga tempat saya tinggal sebelumnya. Dimana lagi coba menemukan mereka sekaligus selain di tempat mereka berjualan.

Will You Marry Me

Tentang ajakan menikah ini, mungkiiin karena saya kebanyakan nonton film atau baca buku romantis kali yah, sehingga kepikirannya kalo orang mau ngajak nikah itu mestinya ada momen syahdu dulu.. trus gugup gitu deh ngejawabnyah.. hihihik... Nah..saya pikir saya juga akan ngalamin hal yang sama. Yaaa.. engga sampe pake makan di restoran temaran penuh lilin trus ada alunan lagu juga sih yaaa.. Tapi saya pikir akan ada pertanyaan senada dengan  "will you marry me?" Gitu...

Kado Ciamik dalam Kantong Kresek

Pagi ini melintas di ingatan tentang kado boneka, jadi inget deh kalo beberapa minggu sebelum menikah, suami main ke Singapore. Dan dia ngga ngajak-ngajak.. Hih.. Eh saat itu kan blom nikah..hihi Kembali ke cerita yuks.. Setelah kembali ke Jakarta, dia datang, menyapa dan menyerahkan kantong kresek amat besar berwarna hitam. Serah terima barang... chit chat sebentar trus saya kembali masuk rumah. Isinya ternyata menyenangkan.. Boneka beruang pink besar dan sekotak coklat yummy berbentuk beruang juga... Saya seneng banget dong... Nah tadi saya tanya dong sama suami yang lagi nyetir di sebelah.. "Dulu itu, pas pulang dari Singapur, ngasih oleh-oleh kenapa sih dimasukinnya ke plastik kresek item begitu aja?" Dijawab tangkas: "Daripada ngga diplastikin." "Yaaaa... kan bisa pake bungkus yang lebih keren gitu." Suami menoleh ngga ngerti.. Hihihi.. Well.. akhirnya berakhir dengan tawa ajah... abisss ngga bakalan ketemu kesimpulannya kalo saya yang penci

Beliau adalah Ayah ASI yang Hebat

Berhati-hatilah, postingan berikut mungkin rada membosankan, ini saya tuliskan biar kelak Atya dan Zifa mengerti betapa berartinya peran ayah di awal-awal usia mereka. Jadi nih ya.... mengenai memberikan ASI, jauh-jauh hari sebelum melahirkan saya dan suami bertekad untuk memberikan hanya ASI selama 6 bulan kemudian tetap ASI + makanan pendamping hingga dua tahun. Mengingat lingkungan yang sungguh ngga pro-ASI, maka bagi saya, dukungan suami amat penting. Meskipun lingkungan mendukung ASI misalnya, tanpa suami yang memberikan support, segalanya jadi hambar. Nah, suami ngga baca buku tentang ASI, ngga follow akun-akun twitter terkait menyusui *secara dianya emang engga punya twitter : p Tapiiiiii..saya ngga bisa komplain juga, karena beliau adalah pejuang ASI yang kadang rada lebay, secara kemana-mana suami selalu bilang bahwa bayi kami adalah anak ASI *dengan amat bangga* :)). Trus suami juga yang sibuk mempersiapkan properti untuk ASI perah saat saya sudah hampir kembali ke kanto

Karena Allah Tidak Mengizinkan

Dulu kala, saat saya masih muda belia *kalo sekarang sih saya adalah emak-emak :) Horeeeeee #eh* hihi... balik ke cerita, dulu saya pernah terantuk pada masalah yang bikin galau kalo istilah sekarang. Pada masa suram itu (hayahh) saya tidak menemukan obat pelipur lara (hayah lagi), bahkan tidak juga shopping bersama mama yang biasanya ampuh membuat mood membaik :)) Terlalu berat pokoknya...