Posts

Showing posts from January, 2021

Rumah nan Rapi

 Setiap keluarga memiliki value yang berbeda dengan keluarga lain. Tatanan nilai dan prioritas tiap keluarga lalu menyesuaikan dengan kebutuhan keluarga tersebut. Ini bukanlah tentang value keluarga kami, namun tentang bagaimana kami memandang kebutuhan harian di keluarga. Jika kelangsungan keluarga dalam sehari dibagi menjadi beberapa kategori, maka akan ada kategori anak, rumah bersih dan rapi, makanan sehat dan pakaian yang rapi. Dari kategori-kategori itu muncullah prioritas tertentu. Yang tentu saja akan berbeda di tiap keluarga. Saya dan suami klop dalam hal ini. Kita akan mengutamakan urusan anak terlebih dahulu. Apabila saya hanya memiliki sedikit waktu, maka berbagai urusan anak-anak yang lebih dahulu diselesaikan. Ketika pandemi terjadi, dan anak-anak belajar secara.online di rumah. Prioritas terhadao anak jadi makin menguat.  Di pagi hari, saya akan memasak dua atau tiga masakan secara cepat. Karena anak- anak perlu makanan yang padat gizi sebelum memulai belajar. Kemudian s

Semoga Panjang Usia

Saya menemani uda di dapur. Saya telah selesai mengiris seledri, daun bawang, tomat, bawang merah dan bawang putih, juga telah menyiapkan ayam suwir, kecap, garam. Karena nasi goreng hendaknya menggunakan nasi yang dingin, saya juga telah menuang beberapa sendok nasi di atas tampah. Kini saatnya saya menyingkir dan membiarkan uda menguasai area di depan kompor. Uda memulainya dengan membuat tiga buah telur ceplok setengah matang. Atya tidak menyukai kuning telur, sehingga tidak perlu membuatkan telur ceplok untuknya.  Setelah ketiga telur sukses ditata di piring kecil,uda akan langsung menuangkan bawang merah iris ke wajan. Kemudian mengaduknya dengan semangat hingga berwarna keemasan. Saatnya uda menyingkirkan bawang ke pinggir wajan. Saya mengawasi uda tanpa niat ingin mempelajari perkara membuat nasi goreng. Biarlah uda saja yang menguasai resep yang satu ini.  Saat itulah uda menyebut tentang ulang tahun saya. "Oh, ini tanggal 8 ya?" Tanya saya memastikan. Sejurus kemudia

Nasi Panas dan Lemak Sapi

Hanya tinggal sedikit lagi, kita akan sampai di atas puncak gunung. Tinggal beberapa belokan saja, maka akan sampailah di puncak Gunung Sago yang merupakan salah satu dari Tri Arga. Tri Arga mengacu pada tiga gunung di Sumatera Barat, yaitu gunung Merapo, gunung Singggalang dan Gunung Sago. Di sanalah Apa menanam tembakau untuk pertama kalinya. Ketika tembakau berada di puncak pertumbuhannya, daun tembakau yang lebar terhampar hijau di lereng gunung yang dinginnya sungguh menusuk tulang. Saya hanya kesini setiap akhir pekan, mengingat butuh tiga jam pendakian untuk sampai ke ladang. Begitu sampai, saya sudah biasanya membeku terlebih dahulu. Bahkan sebelum mengerjakan apa-apa. Saking dinginnya udara di perkebunan itu. Tak jarang kabut membungkus segenap dedaunan sehingga saya kesulitan mencari sosok Apa.  Saya masih sangat belia ketika Apa berladang di gunung. Satu-satunya pekerjaan yang bisa saya lakukan di sana adalah memetik cabe rawit. Apa telah menanam puluhan cabe rawit di sela t

Lembaran Ujian Tidak Akan Tertukar

Entah sejak kapan ia bermula, tapi saya mulai mengembangkan kebisaan mengamati orang lain dan kehidupannya. Mulai dari keluarga sendiri, saya menyaksikan mama memimpin keluarga secara finansial. Melihat mama terbangun dipagi hari dan mengangkuti piring dan baju kotor ke tempat mandi umum di dekat masjid. Setelah satu jam lamanya mengurus cucian dan memandikan anak, mama pun pulang untuk memasak. Setidaknya perlu satu jam pula mama sibuk di dapur. Lalu kemudian bersiap berangkat mengajar ke sekolah dasar.  Bahkan matahari belum meninggi saat mama telah tuntas mengerjakan banyak hal di rumah. Keluarga lain memiliki tantangan yang berbeda. Ada yang merisaukan hujan berkepanjangan yang menyebabkan racikan tembakau tidak kunjung kering. Terbayang rentetan bon hutang pupuk yang perlu diselesaikan dengan tauke tembakau. Seiring makin deras hujan, makin kuat rasa galau mendera. Di tengah guyuran hujan, petani ikan pun duduk termangu memandangi pematang sawah. Rasa waspada kini telah berganti p