Posts

Showing posts from August, 2016

Sharing UKM di IIP Jakarta

Image
Kegiatan ini berawal dari obrolan santai namun penting di grup IIP Jkt 01,  tentang pengurusan P-IRT dan serba serbi mengenai pengembangan usaha. Mbak Norita, member IIP JKT 01 kemudian menawarkan satu sesi khusus bincang-bincang perihal pengembangan usaha kecil dan menengah. Alhamdulillah pada hari Minggu kemaren, tanggal 28 Agustus 2016, di Bayt Al Qur'an TMII, terlaksana sesi bincang-bincang seputar UKM bersama Mbak Norita. Profil mbak Norita adalah: Ibu dari 2 putri dan 1 putra PNS di KKP DitJen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan d Kelautan, unit Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan sebagai: Analis Kimia di lab kimia dan Evaluator untuk Lembaga Sertifikasi Produk hasil perikanan Enterpreuner women "bisnis produk perikanan dan fashion dengan brand "azzua seafood /azzua collections" Dalam sesi yang diikuti oleh 16 peserta ini, Mbak Norita memaparkan kondisi kekuatan,  potensi yang dimilik UKM di Indonesia dan juga tantangan apa s

1 Hari Bersama 5

Image
#latepost Pada hari Sabtu kemaren tanggal 20 Agustus, Mbak Mia kepala sekolah Playschooling Tomat IIP Jakarta menawarkan untuk ngumpul bareng untuk bedah buku tulisan beliau : 1 Hari Bersama 5. 1 Hari Bersama 5 adalah buku tulisan Mbak Mia yang membahas lima zat kimia alami pada tubuh kita. Siapakah 5 tersebut? Perkenalkan: Dopi si Dopamine, Ozi si Oxytocin, Sara si Serotonin, Cori si Cortisol dan Enda si Endorphin.  Kelima zat kimia alami ini jika dipahami akan sangat berguna bagi kesehatan psikologis kita, agar kita mampu melatih optimisme, kreatifitas, percaya diri, berani mencari solusi atas rintanagn yang dihadapi dan juga melakukan pencegahan. Buku ini seru karena kita mengenal lima zat kimia tadi dengan cara yang asik banget, melalui cerita yang diperankan oleh lima tokoh. Supaya paham dengan isi buku ini, pembaca perlu aktif, dan ada bagian menggambar dan mewarnai juga :) Ada yang ngeh difoto ada yang ngga.. Haha.. Postingan ini disertakan pada project#ODOP

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Image
Belakangan ini, begitu saya memiliki punya anak balita, tanggal 17 Agustus tidak hanya ditandai dengan upacara, namun ada keseruan yang menunggu. Penyebabnya adalah lomba seru-seruan untuk anak-anak yang diadakan di komplek rumah kami. Setiap tanggal 17 Agustus, anak-anak semangat sekali menyambutnya, biasanya sih nggak jauh-jauh dari lomba bawa kelereng, makan krupuk, memasukan paku dalam botol, kemudian ditutup dengan pawai keliling. Tujuh belasan kali ini, kita perlu memilih antara mengikuti lomba di komplek atau ikut acara lomba seru bersama Playschooling Tomat.  Playschooling Tomat adalah salah satu bagian dari rumah belajar Institut Ibu Profesional Jakarta (IIP Jakarta). Ini adalah komunitas member IIP yang putra putrinya menjalani homeschooling. Kemaren itu kita janjian di Taman Honda Tebet jam 10 s/d jam 12 siang. Karena kita sampai lebih awal, say dan anak-anak bisa main dulu, mulai datri alri-larian, manjat-manjat dan main gelembung. Ini pertama kalinya kit

Kabar Berita

Saya adalah tipikal istri yang suka sekali mengadukan segala hal ke suami, segera saat mumet melanda. Kayaknya kalau lagi galau trus diomongin ke suami, trus udahannya jadi lega aja. Demikian juga kalau lagi sedih, trus panik-panik nggak jelas, tinggal curhat ke suami.  Padahal kalau curhat di whatsapp atau bbm lebih sering jawabannya hanya dua huruf saja sih: OK. Sedih nggak tuh.. Sesekali ada bonus tambahan beberapa huruf: oke sip Haha.. Tapi teteup aja gak kapok curhat panjang-panjang di whatsapp :) Ketika kecelakaan kmrn dan  saya mengurus 3 tersayang di RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, sekaligus menjaga dua bocah yang kaget dengan musibah kecelakaan ini, saya merasa berada di kondisi paling galau. Ini jika dibanding pengalaman yang sudah-sudah sih ya, kejadian ini yang rasanya paling haru biru. Namun kali ini saya tidak bisa menghamburkan sedih cemas saya begitu saja ke suami yang lagi di kantor polisi. Karena kali ini saya yang jadi sumber informasi, dan berita dari saya baka

Obrolan Tengah Malam

Pada tengah malam sunyi senyap, curigalah jika Atya sudah memanggil pelan. "Nda.." Berhubung saya terbiasa bangun tengah malam, tipikal emak-emak biasa ngurus bayik sih ya, maka saya sudah melek aja dengan satu kali panggilan Atya. "Kenapa Kak?" Saya bisa menarik nafas lega kalau jawabannya hanya sekedar minta ditemani ke kamar mandi. Abis dari kamar mandi sudah bisa langsung nyungsep kasur lagi :) Hanya saja, belakangan ini ada jenis permintaan yang bisa panjang urusannya.  Misalnya ajakan begini: "Kita minum susu atau minum teh yuk Nda." :) Yang jadi tantangan bukan urusan ngemil tengah malamnya, tapi obrolan yang menyertai sesi ngeteh ini loooh... Begitu segelas susu hangat sudah di tangan, sesi obrolan dimulai. "Apakah jerapah bisa bertelur Nda?" Mulai deh kita bahas satu-satu mulai dari mamalia sampai reptil, untunglah jaman bunda SD dulu ada buku tebal bernama RPAL yang dipaksa berjejalan masuk kepala bunda.. haha.. Namu

Kisah Seledri

Image
Foto di atas adalah foto sawi kita yang lagi ijo-ijonya. Tapi yang dibahas kali ini bukan sawi sih, melainkan seledri. Berhubung nggak punya foto seledri ya sudahlah ya.. foto sawi aja yang diposting.. :p Pagi ini saya terpikir untuk mengabarkan berita tentang tanaman seledri kami yang tumbuh dalam satu pot kecil. Biasanya pagi-pagi ini saya suka ngayal  merencanakan kegiatan craft apa yang akan saya kerjakan bareng anak-anak nanti malam, atau berbagai pemikiran tentang IIP Jakarta. Namun pagi ini benak saya dipenuhi si seledri hijau segar. Seledri adalah bagian masakan yang tingkat kebutuhannya lumayan tinggi di dapur kami. Sebagai bumbu nasi goreng, taburan sop buntut, juga  bumbu penyerta dalam telur dadar. Untuk itulah saya selalu terpikir untuk menanam seledri Sayangnya upaya menanam seledri ini lebih banyak gagalnya ketimbang berhasilnya. Saya menduga penyebab utamanya adalah karena saya menanam seledri dari seledri yang saya beli di pasar Ciracas. Akarnya yang sudah mula

Dinding Rumah Kami

Image
Sudah lama berlalu sejak dinding rumah penuh coretan. Saking penuhnya sama coretan, warna asal dinding sudah tidak terlihat lagi..haha.. Akhirnya kita memutuskan untuk mengecat rumah. Setelah selesai di cat, rumah kita pun kembali bersih dan terasa terang. Berasa  masuk ke rumah baru :p Atya sempat bilang waktu itu: "Terima kasih bunda sudah mengecat rumah kita, nanti kalau ada teman kakak yang main ke rumah, kakak jadi nggak malu." Saya rada kaget juga, kok bisa Atya kepikiran malu kalau rumh penuh coretan. Saya nyantai aja tuh. Hihi.. tapi baguslah ya, Atya sudah bisa memikirkan begini. Bulan demi bulan pun berlalu dengan rumah berdinding mulus. Anak-anak sudah melewatkan masa coret-coretnya. Kini kita lebih sering membuat kerajinan tangan atau bermain peran. Mau tahu seperti apa penampakan dinding rumah kami kini? Tetep penuh dindingnyaa.. haha Dinding kita sekarang berisi ini.. Pajangan lukisan :)  Huruf Hijaiyah yang kerap tertukar  Hasil gunting

Bepergian Tanpa Ayah

Image
Salah satu challenge di keluarga kami adalah situasi akhir pekan tanpa ayah. Mengingat kondisi ayah yang bekerja sepanjang weekday dan weekend. Lah ini sama aja artinya ayah tidak pernah libur dong ya.. Well, memang demikian perjuangan ayah saat ini. Liburan bagi ayah hanyalah saat pulang kantor kemudian leyeh-leyeh bersama keluarga. Dengan demikian saya dan anak-anak di akhir pekan praktis tidak terpikirkan merencanakan piknik kemana-mana. Kegiatan weekend rutin yang kami jalani adalah mengunjungi Jakarta Timur Eye Center untuk kontrol mata Ifa dan berbelanja bahan makanan untuk seminggu di pasar Ciracas. Namun, tentunya ada juga saatnya kita punya rencana kegiatan di akhir pekan. Ada beberapa kegiatan yang otomatis bakal didukung ayah saat weekend: beli buku, kegiatan Institut Ibu Profesional dan kegiatan yang menyangkut keluarga besar. Haha banyak dong ya.. Abis biasanya ayah mah setuju aja :) Nah untuk acara-acara selain di atas bakal rembukan dulu, perlu atau tidak perlu diikuti

Teman-teman Baru

Ketika saya makin tenggelam dalam pekerjaan di kantor, saya kadang merasa kehilangan teman.  Bukan berarti saya kesepian sih, mengingat teman-teman kantor ramenya minta ampun. Dan saya masih punya kesempatan hang out. Tapi ngerasa aja ada yang hilang, saya tidak lagi punya banyak kesempatan  untuk menghubungi teman-teman lama. Bahkan bersama teman paling akrab pun, obrolan via sms (jaman itu mah belum ada smartphone.. hihi) lama-lama makin garing seiring jauhnya perjalanan yang dijalani sendiri-sendiri. Keadaan ini makin memburuk aja setelah pernikahan karena semakin sedikit waktu yang saya  tertinggal untuk menghubungi teman lama. Begitu kedua putri hadir, hhmmm... usai sudah pertemanan. Saya hanya mampu mendoakan para sahabat, tidak lagi sempat bahkan untuk sekedar mengecek status mereka di bbm status atau facebook.. hiks.. Saya mulai mengembangkan sendiri pikiran bahwa friend forever tidak selalu berarti jalan kemana-mana  dan berbagi pikiran bersama. Habis gimana.. seiring waktu

Setelah Sebulan

Sudah genap sebulan berlalu  kecelakaan mudik yang kami alami , serasa sudah lamaa sekali kejadiannya. Hari-hari yang berlalu berasa lamban karena saya menunggu. Menunggu uda Yose pulih, mendengarkan progress kesembuhan kaki uda dan menunggu uda kembali ke Jakarta. Menunggu Hari pulih total. Menunggu mobil selesai diperbaiki. Rasanya satu hari berjalan lamban sekali. Saya rasa, ketika saya berhasil tegar dan bersemangat tiap hari, di dalamnya ada andil doa dan dukungan dari keluarga dan teman-teman. Soalnya saya pada dasarnya gampang menangis.. haha Setidaknya sih nggak suka ngambek #eh Setelah mengantarkan uda Yose ke ruang rawat dan kami pulang ke rumah, saya terpikir bahwa lebaran kali ini kami akan kehilangan kesempatan silaturrahim. Kita akan bolak-balik ke da Yose, dan saya tidak yakin bisa memasak dan siap-siap untuk lebaran. Saat saya masuk kembali ke kamar dinihari itu, saya sudah bersiap bahwa kali ini lebaran kita tidak akan sama. Ternyata usai sholat subuh, tetang

Tugas Matrikulasi Batch #1 [NHW#7] MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Tugas kali ini adalah mengambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah ditulis di kuadran SUKA dan BISA (NHW#6) Saya memilih : menulis. Kemudian untuk “BE  DO HAVE” saya adalah : 1. Kita ingin menjadi apa ? (BE) Pada awalnya saya menulis sebagai catatan harian. Agar kelak saya bisa memanggil lagi kenangan dan juga sebagai catatan untuk anak-anak saya kelak. Saat Atya dan Ifa besar nanati, mereka akan membaca ulang catatan ini dan mengenang perjalanan mereka. Seiring berjalannya waktu, saya ingin menjadi penulis yang tidak hanya memberikan kisah tapi juga menyisipkan manfaat bagi orang banyak dalam tulisan-tulisan saya. 2. Kita ingin melakukan apa ? (DO) Saya ingin belajar menulis, kemudian menulis dengan disiplin dan tekun. Menjadikan kegiatan menulis sebagai passion dan berusaha menjadi lebih baik sesuai dengan poin 1 di atas. 3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE) Saya ingin memiliki mentor menulis sehingga bisa belajar lebih fokus. Saya juga berharap bisa mengalokasikan w

Materi #7 Matrikulasi Batch #1 MENEMUKAN MISI SPESIFIK HIDUP

MENEMUKAN MISI SPESIFIK HIDUP Oleh: Septi Peni Wulandani Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif. Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitaas hidup kita ini tidak akan selalu dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita. Karena Rejeki itu kejutan, nilai rupiah itupun bonus dari kesungguhan kita bukan yang dicari sebagai obyek utama. Mohon dipahami dulu dengan seksama materi sebelumnya, kemudian praktekkan agar kita semakin yakin akan proses menjemput rejeki. Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka s