Ibu yang Jumawa vs. Ayah yang Bangga
Saya jumawa. Saya merasa gampanglah urusan ASI untuk baby Ara yang akan lahir ini. Toh saya dulunya sudah khatam memberi ASI untuk kedua putri sebelumnya. Bisa dibilang nyaris tanpa hambatan, bahkan ketika saya harus tandem nursing baby Atya dan baby Ifa yang lahir berdekatan. Dalam pikiran saya, tentunya tidak akan ada halangan ketika kini akan menyusui kembali. Ketika baby Ara lahir, saya baru bisa IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dua jam sesudahnya karena saya menggigil hebat, lebih dari operasi sebelumnya. Kemudian baru bisa memberikan ASI tiga jam sesudahnya. Alhamdulillah ASI langsung keluar. Dalam hati tercetus "Yeahhh.. berhasil!" Saya kira bisa menyusui dengan bahagia sesudahnya. Tapi tidak demikian kenyataannya. Dimana-mana yang namanya jumawa selalu tidak berakhir baik.. huhuhu... Pas menyusui di jam berikutnya, baby Ara menangis saat selesai minum susu. Terjadi lagi pada sesi menyusui berikutnya dan berikutnya. Saya terpikir bahwa jangan-jangan in