Memeluk Senja (13)

Sebuah perubahan bisa berlangsung perlahan. Andai ada seseorang berbuat kebaikan secara konsisten, dan ia menginspirasi banyak orang. Sehingga orang lain lantas mengikuti jejak langkahnya. Orang tersebut lalu menginspirasi pula, sehingga makin luas kaitan kebaikan tersebut. Dalam jangka waktu yang lama, perubahan akan terjadi. Ia biasanya sesuatu yang stabil karena telah teruji oleh waktu. 


Akan tetapi perubahan bisa terjadi drastis dan sistematis jika berada di posisi yang tepat. 


Itulah yang tepatnya dialami oleh mama. Persis di saat mama menunggu momentum perubahan, ia datang begitu saja.


Ketika nagari kami yang akan mengikuti lomba tingkat provinsi, mama telah langsung terlibat. Terlebih mama telah punya pengalaman banyak dalam bidang ini. Bukankah dulu mama yang turun ke nagari-nagari di berbagai kecamatan, memandu mereka agar siap saat penilaian nanti. Maka ketika nagari kami ikut, mama langsung berkontribusi. Meski tidak lagi menjadi pengurus PKK akan tetapi mama telah kaya dengan pengalaman. 


Maka mama hadir ketika tim penilai memberikan masukan pada nagari kami. Persis menyinggung puncak kegelisahan mama. Mereka membahas betapa nagari ini butuh mengelola sampahnya dengan baik, bukan sekedar mengirim sampahnya ke tempat lain. 


Momen itu terjadi di bagian ini. 


Saat tim penilai memberikan masukan yang menggantung di langit-langit kantor wali nagari. Sebab tidak satupun pengurus di nagari kami pernah berurusan dengan 7R. Sementara mama telah akrab dengan materi ini, dan telah mengerjakannya sendiri. Sehingga ilmu yang dipegang mama bukanlah hasil baca teori semata. Akan tetapi telah menjadi hasil tindak perilaku. Ia lalu kaya makna karena telah beragam trial error yang dijalaniny.


"Saya siap memandu pengolahan sampah. Saya tahu ilmunya dan punya pengalaman." 


Ucap mama lugas. 


Persis seperti orang dahaga yang disodori air putih nan segar. Demikian pula segenap orang di ruangan itu. 


Pertanyaan yang tadi menggantung bagai kabut, kini menemukan tambatannya. 


Ini lalu menjadi perubahan yang menarik. Karena tidak perlu mengerjakan segalanya sendiri serta bisa jadi gerakan yang sistematis. Dengan adanya dukungan wali nagari dan segenap  perangkat nagari, segala rencana yang kabur, jadi terlihat lebih nyata. 


Maka dimulailah perubahan sistematis dan cepat itu. Mama dengan sigap mengelola waktu, dan segera transfer ilmu pada tim yang terlibat. Mama kini telah  menemukan ruang main yang pas. Betapa tidak. Kegelisahan terjawab sementara ilmu bisa diterapkan dangan leluasa. Ada dukungan penuh dari segala unsur pendukung yang diperlukan. Dan ternyata segera saja mama didekati oleh orang yang punya visi sama. 

Olala, ternyata selama ini di kampung kami, ada banyak pemerhati lingkungan.

Apakah langkah mama sudah selesai? 

Nyatanya belum.

Heuheu.. 

Project pertama yang dilakukan Mama adalah mengajari pembuatan kompos. Bahan bakunya mudah dan banyak. Selain dari sampah rumah tangga, juga berasal dari pekan rakyat yang berlangsung dua kali sepekan. Tim mama terdiri dari ibu-ibu dasawisma yang kemudian sigap menerjemahkan instruksi dari mama. Dalam waktu singkat telah dilakukan project kompos di satu jorong (setingkat dusun). Kemudian mama juga mengajarkan cara membuat eco enzyme. 

Oh ya selama proses ini, mama selalu update cerita perjalanan beliau dengan perubahan yang sangat cepat ini. Mama mengirimkan panduan berupa beberapa kalimat cara membuat eco enzyme yang singkat saja. Saya nyengir membacanya. Segera saya ubah ke bentuk infografis yang menarik agar mama bisa mencetak dan membagikannya. Siapa sangka infografis itu lalu tersebar luas. Lalu tiba-tiba saja ada request di berbagai daerah agar mama mengajarkan mereka eco enzym secara langsung. Betapa menariknya perjalanan sebuah ilmu.

Terus, sementara proses memilah dan mengolah sampah berlanjut, berdatangan rombongan PKK dari berbagai kabupaten dan provinsi lain. Mereka khusus belajar bagaimana caranya agar kampung rapi dan well managed. Termasuk mereka meninjau pengolahan sampah. Kesemuanya selalu diceritakan mama dengan antusias. Alhamdulillah.

Saya yang dari kejauhan memantau kisah mama ini, turut gembira dan bangga. 

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga