Posts

Showing posts from 2016

Ujian Sesuai Keadaan

Berhubung saya adalah emak-emak yang gampang menangis, jika menghadapi ujian keadaan yang tidak menyenangkan, saya memilih untuk mengabaikan perasaan. Ketika Ifa didiagnosa menderita katarak bawaan, saya punya dua pilihan, menangis di depan dokternya atau menanyakan apa yang bisa kami lakukan dalam pengobatan Ifa. Saya memilih yang kedua. Menjelang operasi pengangkatan lensa mata Ifa, saya menyibukkan diri bersama Ifa. Mengurus persiapan operasi dan menyiapkan kondisi mental Ifa agar tenang mengikuti proses pengobatan ini. Saya juga menghindar dari keluarga besar dan teman, tugas mengabari keluarga saya titipkan pada suami dan mama. Saya melakukan ini agar bisa menjaga kewarasan. Saya sudah rapuh dengan kondisi ini, satu tangisan saja sudah cukup membuat saya tumbang. Jadi ketika salah satu tante bertangis-tangisan bersama mama, saya memilih kabur jauh-jauh. Saya memang lemah dalam urusan perasaan. Suami sih udah paham banget dengan saya, soalnya kadang di jalan ke kantor, saya

Atya Bertanya dan Bunda tidak Mampu Menjawab

Makin lama, seiring Atya tumbuh besar, daftar pertanyaan Atya yang ditunda jawabannya makin banyak aja. Pertanda bundanya Atya dan Ifa perlu banyak-banyak membaca nih. Kisah Pittacus Lore sementara diabaikan saja dulu ya.. padahal emang belum datang aja bukunya ke Indonesia.. hehe.. Salah satu pertanyaan Atya yang tidak terjawab adalah tentang cahaya laser. Atya sebenarnya sudah paham dengan istilah laser. Dr. Michael yang menyebut istilah ini di depan Atya, saat kita membahas tentang laser sebagai alternatif reposisi mata Ifa. Waktu itu, karena saya diskusinya sangat serius sama dokter, Atya jadi tidak punya kesempatan bertanya. Akibatnya, sepulang dari JTEC kita duduk dulu makan kebab dan ngobrol panjang banget mengulik segala hal tentang laser. Atya puas karena paham istilah baru dan senang karena bisa makan kebab. Obrolan laser yang kedualah yang membuat saya speechless. Ceritanya kita lagi jalan-jalan malam sama ayah, anak-anak makan es krim sementara bunda dan ayah ngopi sa

Kisah Gigi Atya

Saya dan suami jelas bukan panutan hebat untuk urusan gigi geligi. Sejauh ini baik saya maupun suami sudah kehilangan beberapa gigi.. hiks  Alhamdulillah, kami beruntung memiliki duo putri yang rajin menggosok gigi. Dengan cara yang sesuai anjuran dokter gigi pula. Keren kan.. :p Kami lagi-lagi beruntung karena kedua putri juga paham banget bahwa coklat dan permen menyumbang masalah untuk gigi anak-anak, jika lupa menggosok gigi sesudahnya. Well, sebenarnya Atya dan Ifa hanya bertemu permen 3 atau 4 kali saja dalam setahun. Itupun kalau ada yang ngasih ke mereka :) Karena kondisi gigi yang baik-baik saja, kisah dua baris gigi rapi anak-anak tidak pernah ada dalam portofolio mereka.  Kecuali dua hari yang lalu. Ketka Atya melaporkan bahwa Atya kini punya gigi baru trus kemudian Atya membuka mulut lebar-lebar. Eh bener dong, ada satu gigi mungil muncul di balik gigi seri. "Kakak sakit nggak giginya?" "Kalau dipegang terasa goyah nggak?" "Kalau gigit

SATE SUPER

Ketika saya dan suami sedang menunggui operasi mata Ifa yang kedua, pas kita lagi manyun berdua menatap pintu ruang operasi, suami membuka smartphone dan menemukan chat seorang teman yang tanya kenapa saya tidak update blog lagi. Teman ini juga menyampaikan usulan agar saya menulis topik lain selain kisah duo pipi bulat. Tuturan ini sedikit mengalihkan perhatian saya dari pintu ruang operasi. Tapi ya karena sesudah operasi langsung fokus merawat Ifa, pemikiran tentang blog jadi minggir dulu. Baru sekarang nih bisa meninjau lagi topik-topik apa saja yang sudah saya tulis. Ternyata tulisan saya di blog sebagian besar adalah cerita tentang keseharian Atya dan Ifa, kemudian juga ada kisah-kisah masa lalu saya, juga catatan-catatan perihal kegiatan Institut Ibu Profesional. Tidak ada sesuatu yang keren dan informatif seperti halnya tulisan teman-teman blogger yang kerap saya singgahi. Saya juga pengen menulis sesuatu yang lain itu. Namun mentok mulu, paling banyak satu paragraph lalu say

NHW#9 dan NHW#10 : MENGUNCI ILMU DENGAN AMAL

Image
MENGUNCI ILMU DENGAN AMAL a.   Benang merah dari program matrikulasi kita dari materi #1-materi #10 :  Seorang ibu perlu memiliki kemampuan mengenali potensi diri sendiri, suami dan juga potensi anak. Juga perlu merenungkan apa hubungan kekuatan kita dengan peranan dalam keluarga dan masyarakat.  Setelah potensi dan peranan tersebut dipahami, diperlukan kurikulum belajar yang sesuai dan milestone pembelajaran. Ketika proses pengembangan dan penyempurnaan sudah berkesinambungan, seorang ibu bisa menjadi agen perubahan di kelaurga dan di masyarakat.   b. Mind map untuk materi #1 s/d #8 c. Hal-hal yang perlu saya siapkan apabila ingin memandu program matrikulasi:  1. Menyiapkan diri sendiri agar tetap konsisten menjalankan materi matrikulasi, mengatur waktu, bersikap melayani dan berbagi terhadap peserta kelas matrikulasi. 2. Ijin suami. 3. Sosialisasi program matrikulasi kepada peserta.  

Kisah Akhir Minggu Atya dan Ifa

Image
Akhir pekan kemaren Atya dan Ifa bersemangat sekali saat saya bilang mau ada acara  Sharing UKM Ibu Profesional di TMII. "Atya boleh ikut Nda?" "Apa Ifa boleh main di taman yang ada komidi putarnya Nda?" :) Hari Minggu, jam 7 pagi kita sudah rapi, kemudian beberes bekal untuk perjalanan seharian, sigap naik ojek dan lanjut naik taksi ke TMII. Sebenarnya acara ini mulai jam sembilan pagi namun kita datang lebih awal untuk membantu mbak Dian Anggraini yang jadi PJ single fighter acara kita hari ini. Atya dan Ifa yang sudah terbiasa ikut saya kemana-mana untuk acara IIP, sudah paham situasi yang akan dialami.  Seperti biasa Atya dan Ifa akan bertemu teman-teman bunda, main bersama anak-anak lainnya, trus duduk di samping bunda mendengarkan materi. Namun kali ini ternyata berbeda, keadaan menjadi sedikit menantang saat bunda jadi MC sekaligus ngasih sambutan di sharing UKM ini. Hwaaa... gimana tuh jadinya. Nggak ada pilihan lain karena kita memang kurang pan

Sharing UKM di IIP Jakarta

Image
Kegiatan ini berawal dari obrolan santai namun penting di grup IIP Jkt 01,  tentang pengurusan P-IRT dan serba serbi mengenai pengembangan usaha. Mbak Norita, member IIP JKT 01 kemudian menawarkan satu sesi khusus bincang-bincang perihal pengembangan usaha kecil dan menengah. Alhamdulillah pada hari Minggu kemaren, tanggal 28 Agustus 2016, di Bayt Al Qur'an TMII, terlaksana sesi bincang-bincang seputar UKM bersama Mbak Norita. Profil mbak Norita adalah: Ibu dari 2 putri dan 1 putra PNS di KKP DitJen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan d Kelautan, unit Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan sebagai: Analis Kimia di lab kimia dan Evaluator untuk Lembaga Sertifikasi Produk hasil perikanan Enterpreuner women "bisnis produk perikanan dan fashion dengan brand "azzua seafood /azzua collections" Dalam sesi yang diikuti oleh 16 peserta ini, Mbak Norita memaparkan kondisi kekuatan,  potensi yang dimilik UKM di Indonesia dan juga tantangan apa s

1 Hari Bersama 5

Image
#latepost Pada hari Sabtu kemaren tanggal 20 Agustus, Mbak Mia kepala sekolah Playschooling Tomat IIP Jakarta menawarkan untuk ngumpul bareng untuk bedah buku tulisan beliau : 1 Hari Bersama 5. 1 Hari Bersama 5 adalah buku tulisan Mbak Mia yang membahas lima zat kimia alami pada tubuh kita. Siapakah 5 tersebut? Perkenalkan: Dopi si Dopamine, Ozi si Oxytocin, Sara si Serotonin, Cori si Cortisol dan Enda si Endorphin.  Kelima zat kimia alami ini jika dipahami akan sangat berguna bagi kesehatan psikologis kita, agar kita mampu melatih optimisme, kreatifitas, percaya diri, berani mencari solusi atas rintanagn yang dihadapi dan juga melakukan pencegahan. Buku ini seru karena kita mengenal lima zat kimia tadi dengan cara yang asik banget, melalui cerita yang diperankan oleh lima tokoh. Supaya paham dengan isi buku ini, pembaca perlu aktif, dan ada bagian menggambar dan mewarnai juga :) Ada yang ngeh difoto ada yang ngga.. Haha.. Postingan ini disertakan pada project#ODOP

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Image
Belakangan ini, begitu saya memiliki punya anak balita, tanggal 17 Agustus tidak hanya ditandai dengan upacara, namun ada keseruan yang menunggu. Penyebabnya adalah lomba seru-seruan untuk anak-anak yang diadakan di komplek rumah kami. Setiap tanggal 17 Agustus, anak-anak semangat sekali menyambutnya, biasanya sih nggak jauh-jauh dari lomba bawa kelereng, makan krupuk, memasukan paku dalam botol, kemudian ditutup dengan pawai keliling. Tujuh belasan kali ini, kita perlu memilih antara mengikuti lomba di komplek atau ikut acara lomba seru bersama Playschooling Tomat.  Playschooling Tomat adalah salah satu bagian dari rumah belajar Institut Ibu Profesional Jakarta (IIP Jakarta). Ini adalah komunitas member IIP yang putra putrinya menjalani homeschooling. Kemaren itu kita janjian di Taman Honda Tebet jam 10 s/d jam 12 siang. Karena kita sampai lebih awal, say dan anak-anak bisa main dulu, mulai datri alri-larian, manjat-manjat dan main gelembung. Ini pertama kalinya kit

Kabar Berita

Saya adalah tipikal istri yang suka sekali mengadukan segala hal ke suami, segera saat mumet melanda. Kayaknya kalau lagi galau trus diomongin ke suami, trus udahannya jadi lega aja. Demikian juga kalau lagi sedih, trus panik-panik nggak jelas, tinggal curhat ke suami.  Padahal kalau curhat di whatsapp atau bbm lebih sering jawabannya hanya dua huruf saja sih: OK. Sedih nggak tuh.. Sesekali ada bonus tambahan beberapa huruf: oke sip Haha.. Tapi teteup aja gak kapok curhat panjang-panjang di whatsapp :) Ketika kecelakaan kmrn dan  saya mengurus 3 tersayang di RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, sekaligus menjaga dua bocah yang kaget dengan musibah kecelakaan ini, saya merasa berada di kondisi paling galau. Ini jika dibanding pengalaman yang sudah-sudah sih ya, kejadian ini yang rasanya paling haru biru. Namun kali ini saya tidak bisa menghamburkan sedih cemas saya begitu saja ke suami yang lagi di kantor polisi. Karena kali ini saya yang jadi sumber informasi, dan berita dari saya baka

Obrolan Tengah Malam

Pada tengah malam sunyi senyap, curigalah jika Atya sudah memanggil pelan. "Nda.." Berhubung saya terbiasa bangun tengah malam, tipikal emak-emak biasa ngurus bayik sih ya, maka saya sudah melek aja dengan satu kali panggilan Atya. "Kenapa Kak?" Saya bisa menarik nafas lega kalau jawabannya hanya sekedar minta ditemani ke kamar mandi. Abis dari kamar mandi sudah bisa langsung nyungsep kasur lagi :) Hanya saja, belakangan ini ada jenis permintaan yang bisa panjang urusannya.  Misalnya ajakan begini: "Kita minum susu atau minum teh yuk Nda." :) Yang jadi tantangan bukan urusan ngemil tengah malamnya, tapi obrolan yang menyertai sesi ngeteh ini loooh... Begitu segelas susu hangat sudah di tangan, sesi obrolan dimulai. "Apakah jerapah bisa bertelur Nda?" Mulai deh kita bahas satu-satu mulai dari mamalia sampai reptil, untunglah jaman bunda SD dulu ada buku tebal bernama RPAL yang dipaksa berjejalan masuk kepala bunda.. haha.. Namu