Batasan yang Jitu


Masalahnya, ada momen-momen becandaan yang kebablasan di rumah kami. Dalam beberapa hal, canda plus keusilan itu mengundang tawa riang, tapi tidak jarang pula ada rengek dan tangis. Terutama jika keusilan itu kelewat batas. Segalanya sepele (menurut kacamata bunda, tentunya). Namun bagi anak-anak tentu saja segala hal dalam hidup mereka, adalah hal yang penting.

Kadang, kakak ingin bercanda, tapi adik sedang pengen serius. Adik ngambek, kakak masih nyengir. Level kesal adik naik setengah. Senyuman kini telah sempurna hilang, berganti bibir yang melengkung ke bawah. Suram benar situasi semacam itu. Pada titik ini, apabila kakak sukses menahan diri, atau kadung teralihkan perhatian ke hal yang lain, maka selamat sentosa rumah kami. Namun andaikata kadar keusilan terlalu kuat. Runyam sudah. Habis sudah segala ketenangan adik. Meledaklah tangis dan dapat dipastikan sepersekian detik berikutnya, panggilan pada Bunda akan terdengar. 

"Bunda, kakak usil."

Pada titik yang demikian, seringnya bunda menghela nafas. Atau menggeleng-gelengkan kepala. Atau malah nyengir. Tergantung konteksnya. 

Sebab, segala keusilan yang dimiliki ananda sesungguhnya diwariskan oleh ibunda.. hihi..

Jika nanti suasana sudah kembali tentram. Angin berhembus nyaman seraya membawakan kedamaian. Keluarlah kisah-kisah lama dari bunda. Kisah itu membawakan pesan bahwa segala yang kita lakukan hendaknya Lamak dek awak, katuju dek urang. Ini adalah ungkapan dari Minang yang bermakna, kita suka mengerjakannya dan orang pun senang dengan tindakan kita. 

Sebuah ungkapan singkat namun perlu keseriusan mempraktekkannya. Ini sungguh sederhana. Prinsipnya, jangan lakukan hal-hal yang kita tidak suka menanggungkannya. Andai kita engga suka kalau orang lain nyampah di rumah kita, ya kita jangan lakukan itu. Etapi jangan disalahartikan juga. Jangan sampai karena kita masa bodo dengan kebersihan kita lantas jadi boleh mengotori tempat lain. Ngga gitu mainnya. 

Ini lebih ke anjuran agar kita senantiasa melatih diri agar peka terhadap orang lain dan berupa agar terus berbuat baik. 

Dalam perkara anak-anak, ini mudah saja prakteknya. Saya berkata, "Jika kakak ngga suka dibecandain adik, ya jangan lakukan hal itu."

Kakak menjawab tangkas, "Kakak ngga papa kok dibecandain adik." 

Bunda dan adik, pada titik demikian, bersamaan menghrla nafas panjang.

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga