TfF IIP dan Talent Mapping - Dont Teach Me I Love to Learn #Part1

Perjalanan belajar ke Salatiga adalah perjalanan yang paling seru, seru ilmu yang didapatkan di setiap sesi materi, dan seru sekali persahabatan yang terjalin selama acara berlangsung. Pertemuan tiga hari kemaren di Salatiga 22 - 24 Januari terasa kurang, mestinya satu bulan inih :)

Dari awal perjalanan, alhamdulillah saya sangat terbantu dengan mbak Sukeng, teman koordinator IIP Salatiga dan Mbak Diyah koordinator IIP Jakarta 01yang mengatur perjalanan ke menuju Salatiga. Saya udah tinggal menuju ke stasiun Senen aja pada hari Kamis malam. Di Stasiun ini saya bertemu kembali dengan Mbak Diyah sekeluarga, berkenalan dengan Mbak Yuni koordinator IIP  Bogor dan juga Mbak Nares IIP Bogor dan juga bertemu uni Farida koordinator IIP Jakarta setelah selama ini hanya komunikasi via whatsapp.

Perjalanan menuju Semarang dengan kereta adalah pengalaman pertama bagi saya. Selama ini kita terbiasa lewat pantura. Naik kereta ekonomi ac ini aman, hanya tidak senyaman kelas bisnis pastinya ya :p
Atya sih bisa aja tidur nyenyak, tapi saya selalu terbangun di setiap stasiun..huhuhu...
Di kereta juga dingin pake banget, gak mempan dengan jaket dan kaos kaki, butuh bed cover tiga lapis plus guling :)
Selain kebangun mulu dan udara dingin, seru juga ternyata naik kereta malam.

Kami sampai di Stasiun Semarang Poncol pada pagi Jumat yang tentram. Penuh semangat walau belum mandi, haha...

Kemudian dari stasiun, kami menuju ke rumah mbak Endah koordinator IIP Semarang untuk beristirahat sebentar sebelum lanjut ke Salatiga.
Sejurus kemudian kami sudah sampai di rumah penuh kehangatan, kami bertemu dengan Mbak Endah, bunda produktif yang baik hati. Trimakasih mbak Endah, dengan kebaikan mbak Endah kami bisa istirahat dengan nyaman disini dan sarapan pagi dengan menu lezat. Kita bisa ngemil apem, makan es krim yoghurt buatan mbak Endah sendiri, makan nasi kuning plus bandeng presto! plus makan lunpia yang baru saja turun dari penggorengan..
Juara deh pokoknya!
Jika ada sumur di ladang, lain kali kami numpang mandi lagi ya Mbak #eh :)

Dari rumah Mbak Endah, kami sempat mampir dulu di Simpang Lima, icon kota Semarang yang keren kalau malam hari. Mampir ke sini niatnya buat foto-foto tentunya. Apalah artinya panas menyengat pukul 10 bila dibandingkan dengan semangat membara di hati emak-emak pembelajar ini :p
Sayang warung pecel langganan masih belum buka.
Iyalah ya.. secara jam segini :p
Pukul 11 siang, kami sampai di hotel Grand Wahid Salatiga. Acara TfF IIP sendiri baru dimulai beberapa jam lagi, sehingga kami manfatkan untuk berkenalan dengan teman-teman peserta TfF.
Suasana diwarnai haru karena bertemu teman yang selama ini hanya komunikasi via wa, atau hanya pernah tahu namanya saja. Segera saja seolah kita bertemu sahabat lama.
Trus sebelum mulai acara kita ngapain aja?
Most of adalah ngobrol-ngobrol aja sih.. haha..

Trus berhubung ada bocoran tentang enaknya soto di belakang hotel Grand Wahid, maka kurang afdhol kalau kita tidak cobain : p
Ternyata memang enak! meski porsinya berasa kurang banyak..
hahaha..
ini semoga bukan perasaan saya aja ya.
*caritemen :)

Acara TfF IIP dan Talent Mapping mulai tepat waktu. Senang sekali bisa bertemu kembali dengan Bu Septi setelah private coaching bulan Mei tahun lalu.
Ingatkah momen saat pertama kali masuk sekolah, persis begini ini rasanya: excited.
ID card dengan tambahan design by Atya :)

Saya bagikan di sini sedikit resume Taining for Facilitators yah..
Semoga bermanfaat :)
🌸Resume Training for Facilitators🌸

Training for Facilitators yang kemaren diadakan di Salatiga adalah belajar menjadi fasilitator dalam membawakan materi yang ada pada kurikulum IIP. Menjadi fasilitator ternyata jauh berbeda dengan menjadi speaker. Ketika kita berdiri di depan selaku speaker kita akan banyak berbicara untuk menyampaikan materi, tapi menjadi fasilitator adalah menjadi seseorang yang menggali gagasan dari peserta.

Poin penting menjadi fasilitator adalah ▶ kemampuan menggali, bertanya dan memfasilitasi. Fasilitator tidak memberikan jugdement pada peserta, dan tidak mendikte atau memaksakan suatu nilai ke peserta. Jika kita masih banyak bicara dibandingkan bertanya, maka artinya kita masih pada tahap speaker, belum memfasilitasi peserta.

🍁Lalu bagaimana caranya kita bisa memberikan value pada peserta jika kita bukan speaker?

Fasilitator adalah seseorang yang kaya dengan gagasan dan mampu menggali peserta untuk mengeluarkan ide dan pengalaman masing-masing. Kita sebagai fasilitator tidak bisa memaksakan nilai pada peserta yang beragam. Tapi fasilitator akan membiarkan peserta memungut value yang cocok dengan dirinya masing-masing.

🍁Fasilitator yang baik perlu memilki :
  1. Ketrampilan menyampaikan gagasan

Fasilitator perlu  keahlian memilih kata-kata, karena kata merepresentasikan diri kita dan pola pikir kita, selain itu kata yang disampaikan juga membawa energy.

Ganti kata
🍀Masalah    ▶ Tantangan

🍀Susah ▶   menarik

🍀Saya tidak tahu ▶saya cari dulu

2. Ketrampilan bertanya dan menggali.

Fasilitator selalu mencari respon dari peserta denggan cara memancing peserta mengemukakan pendapat.  Fasilitator juga bisa menggunakan satu atau dua kata bahasa setempat untuk memancing ketertarikan peserta.

3. Ketrampilan mensistematisasikan gagasan

Pada kelas off line bisa dengan dengan cara menuliskan keywords / feed back yang diberikan peserta pada flipchart.

4. Penampilan Menarik.


🍁Good Facilitators at Home

Di rumah dalam komunikasi bersama anak-anak, ini bisa jadi bahan renungan, apakah kita sudah menjadi fasilitator atau seorang speaker?
Menjadi fasilitator bagi anak artinya menggugah/membangkitkan potensi anak, kemudian memfasilitasi dan mendampingi perkembangan anak. Bukan menitipkan impian kita yang tidak tercapai pada anak.

Orang tua sebenarnya adalah fasilitator alami, karena secara naluriah ayah dan ibu adalah fasilitator bagi anak-anak. Semua ortu menganggap anaknya adalah bintang. Kita tinggal memfasilitasi anak, bukan memaksakan sesuatu kepada anak meskipun sesuatu itu kita anggap 'baik'.
Ortu sebagai fasilitator tidak bersikap mengendalikan melainkan membangkitkan dan menguatkan fitrah anak kita.

Dalam 'berdiskusi' dengan anak kita bisa memakai teknik ice breaking kecil-kecilan dulu, seperti games yang seru. Kemudian baru lanjut menanyakan pendapat anak tentang suatu topik, lalu pancing pendapat anak apa yang sudah baik dan apa yang perlu ditingkatkan lagi.

🍁Hal menarik lain dari menjadi fasilitator adalah kita akan selalu menemukan hal-hal baru dari peserta. Karena semua peserta adalah bintang.

Dengan demikian seorang fasilitator juga harus pandai membaca respon peserta.  berikut contoh tipe-tipe peserta:
👬Tipologi partisan

      🌋The Fire. Cirinya
🔹Semangat tinggi
🔹Take action take responsibility

      🍃The wind
🔹Ambassador/chalengger
🔹Fluktiatuf

🌏 The earth
🔹Pasif
🔹Mengerjakan yang diminta saja

      ❄The coldwater
🔹Cuek
🔹Min participation

     🌑 The black hole
🔹Has no goals
🔹Know nothing

Lalu bagaimana menghadapi peserta yang menarik ini...

▶ Gunakan mindset positif kita : Cancel .. cancel… go away..

Kemudian Switch : Ganti cara
Remind kata Einstein :
Insanity is doing something over and over again and expecting the same result

Berikut ada beberapa contoh dan solusi untuk keadaan ini.

🌸Participants do not want to hear you

Solusi    : Hentikan pembicaraan, kemudian lakukan icebreaking / putar video /  lakukan yel-yel. Bisa juga dengan mengganti angle / posisi

🌸Participants do not want to answer your question

Solusi    : Cari pertanyaan yang jawabannya pasti ‘ya’

🌸Participants do not want to to what you want him to do

Solusi    : Sebelum kita memimnta peserta melakukan sesuatu, pastikan sudah ada respect atau engagement sebelumnya.

🌸Participants do not understand what you are talking to

Solusi    : ganti cara penyampaian

🌸Participants challenge you

Solusi : hindari berdebat dengan peserta, lempar kembali pertanyaannya ke audience. Misalnya dengan memacing pengalama peserta lain terkait hal tersebut.

Di atas kita sudah membicarakan tantangan yang dihadapi oleh fasilitator, lalu apa yang bisa mempermudah seorang fasilitator?

Mari berkenalan dengan 7 Friends of Facilitators

👬Question
👬Story
👬Gamer/simulasi
👬Visualitation
👬Music
👬Joke

🍁Penting juga dikuasai : 2C Communication

Clear : Gunakan bahas yang mudah dimengerti dan KISS

Clarify : Bila ragu tanya, don’t assume

to be continued
:) 
Sebelum dilanjutkan ke #Part2
saya pingin ucapkan trimakasih seluas samudera kepada uda Fadli.
Trimakasih sudah menanadatangani surat ijin suami kemaren sebagai salah satu persyaratan ikut di kegiatan TfF. 
Trimakasih untuk selalu mendukung semua kegiatan di IIP. Trimakasih karena telah sabar menemani saya yang telat belajar ini, yang juga kadang (atau malah sering?) susah dibilangin...
Trimakasih sudah percaya bahwa saya bisa belajar menjadi ibu yang lebih baik


tulisan ini disertakan dalam project #ODOPfor99days #day20

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga