Sholat Isya Ifa






Rumah sunyi senyap saat saya pulang senja itu. Lampu depan sudah menyala tapi tidak terdengar suara anak-anak. Atya jelas tidak di rumah karena masih dalam perjalanan pulang dari field trip sekolahnya, masih setengah atau satu jam lagi baru sampai kembali di sekolah, tapi di mana Ifa?
Ketika saya membuka pintu kamar, terpampang pemandangan haru. Ayah masih terpejam, dzikir di sajadah, sementara Ifa melipat mukena.
Melihat wajah saya nongol di balik pintu, Ifa berseru riang..
"Bundaaaa!"
Saya pun memeluknya hangat.
"Nanti Ifa sholat isya bersama bunda ya Nda.."
Saya mengangguk mengiyakan, sambil tersenyum bangga.
abaikan coretan di dinding dan fakta Ifa sholat di kasur yak :p
 
Setelah menyelesaikan berbagai urusan rumah. Saya dan suami kemudian mengajak Ifa hang out sebentar keluar, sambil menunggu kak Atya sampai di parkiran sekolahnya nanti.
Sesanpai Atya di rumah, saya memandikannya sigap, membuatkan susu tergesa karena khawatir Atya keburu nyungsep di kasur saking lelahnya. Sementara memijiti kaki Atya yang kelelahan saya pun ikutan berbaring. 

Eh ternyata ketiduran.., :p baru kebangun jam 11 malam. 
Huwaaa.. padahal belum shoat isya. Atya kini sudah tertidur nyenyak, dan Ifa ternyata juga sudah pulas di sebelah saya.
Saya keluar dan duduk di samping suami.
"Ifa masih bangun apa sudah tidur?"
"Sudah tidur."
"Ifa dari tadi duduk di samping bunda, nunggguin bunda bangun biar bisa sholat isya bersama."
Kata-kata suami memukul saya telak.
Saya bergegas kembali ke kamar dan memeluk Ifa yang berlarian bersama mimpi.
"Maafkan Bunda Nak, Bunda ketiduran, sekarang Bunda mau sholat isya, apakah Ifa mau ikut sholat."
Ifa mengangguk..
Tapi matanya tetap terpejam.
Saya masih memeluk Ifa beberapa saat lagi, larut dalam sedih.



#ODOPfor99days
#day27

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga