Bak Pauh Dilayang

Tulisan 6 dari 10. Belajar menulis fiksi.

Kutemukan ia duduk di taman seraya memegang surat. Aku terlalu sering mengamatinya hingga langsung tahu kalau surat itu dikirim dari Indonesia.

Kepalaku berantakan saat melihat senyum yang terus melekat di wajahnya. Surat itu, mestilah berasal dari seorang yang disukainya. Aku memberanikan diri duduk di sampingnya, meski kutahu ini melanggar privacy-nya. Betapapun kami telah akrab, tapi melongok surat seseorang bukanlah hal yang baik.

Untung bagiku, Syamsinar, perempuan dengan senyuman indah itu, juga adalah perempuan yang sangat baik hati. Ia melepas pandangannya dari kertas biru muda itu, dan menatapku. Hatiku terbang seketika.

"Duduklah di dekatku," ucapnya dengan senyum yang masih terkembang. Aku menurut. Bahkan andai ia sedang ngomel-ngomel pun, aku tetap setia menemaninya. Apalagi ketika ia sedang bahagia. Meski sebenarnya aku telah lama penasaran, siapa pengirim semua surat yang datang sekali sebulan itu.

"Dengarkanlah Oliver, surat ini selalu diawali dengan kalimat yang sama," Suara Syam yang renyah membelai telingaku.

"Alismu bak semut beriring, pipimu bak pauh dilayang..."

Panjang, masih panjang kalimat yang disampaikan Syam dalam bahasa negerinya. Hanya kumengerti sedikit saja, tapi aku paham bahwa semua itu pujian untuk pesona Syam. 

Syam, perempuan yang bepergian jauh dan berniat akan menjelajah lebih jauh lagi. Kepadanya aku terpikat. Bahkan kukatakan pada profesorku yang janjian sore ini denganku. Sudilah kiranya ia menggeser jadwalnya yang berharga, karena aku terlanjur punya janji temu dengan Syam. Untung bagiku, pria dalam sweater tebal itu amat penyayang. Ia tersenyum dengan aura kebapakan yang kental. Tidak perlu kutanyakan lagi, ia pastilah memahami ciri pemuda yang sedang dimabuk cinta. Terlebih lagi, terhadap seorang yang jelas menganggapmu hanya teman belaka. Rasanya perih. 


#PESONA

#WRITOBER2021

#RBMIPJAKARTA

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga