Petualangan Atya dan Ifa

Punya banyak nenek adalah salah satu dari keseruan yang dialami Atya dan Ifa selama di kampung. Jika sebelumnya di Jakarta ada satu nenek yang membacakan buku, mendongeng dan memasak apapun menu masakan request Atya dan Ifa, maka di kampung, ada banyak sekali nenek yang ngemong. Bunda kalah suara kali ini.. hihi..
Untungnya nenek-nenek di kampung satu visi semua dalam urusan pendidikan anak-anak, jadi bunda bisa tenang :)

Nenek Atuk (Ibu Mertua) sama lah kayak ke mama, nenek yang sudah biasa menjadi tempat merajuk. Namun ada beberapa nenek yang baru kali ini dirusuhin anak-anak. Namun Nek Eda yang kebagian paling repot sama anak-anak. Tek Eda adalah orang tua saya di kampung, kita tidak ada hubungan keturunan namun cinta dan hormat saya tak terbilang untuk Tek Eda. Anak-anak pun juga sayang sekali dengan Nek Eda. Kalau Nek Eda datang maka ada aja yang merajuk ke Nek Eda, kayak kurang sibuk aja Nek Eda ini. Begitu magrib tiba, anak-anak akan menunggu di depan pintu menatap sosok bermukena nek Eda datang. Kemudian bersama-sama ke masjid. Jika Nek Eda berniat ke warung, maka kedua cucu ceria ini berhamburan mencari sandal untuk ngintilin Nek Eda.

Suatu ketika, Nek Eda menjanjikan anak-anak untuk main ke sawah nenek. Kedua krucil langsung berbahagia. Mengingat kita tidak punya sawah, saya pikir ini kesempatan baik untuk anak-anak mengenal sawah. Namun sayang sejak pagi hujan turun tiada henti, hingga siang hampir menjelang. Anak-anak manyun kehilangan senyum. Mereka mulai kehilangan harapan dan berkali-kali ebrtanya apakah jadi main ke sawah. Saya pun mengajak anak-anak main air di teras, sambil menggosok pot bunga, mencuci sandal-sandal dan seluncuran di lantai teras yang basah. Anak-anak mulai tertawa kembali namun tetap berkali-kali melongok mencari sosok Nek Eda.
Alhamdulilah setelah sholat Dzuhur, hujan pun berhenti. Nek Eda pun datang menjemput anak-anak.

Inialh kisah Atya dan Ifa di sawah nek Eda:



Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day75

Comments

Popular posts from this blog

I am Small & Perfect

Kala Sahur, dan Segelas Kopi yang Tidak Manjur

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga