Hari Pertama Sekolah

Wajah Atya biasa saja, karena bagi Atya perpindahan dari kelas A ke B dengan suasana sekolah yang sama dan teman-teman yang itu-itu juga berasa hal sehari-hari aja.
Setelah saya ceritakan bahwa kakak juga akan mendapatkan teman baru, wajah Atya mulai berbinar. Namun balik redup lagi saat saya bilang dua sahabat akrabnya tidak lagi melanjutkan di TK B sekolah ini.
*pukpuk Atya

Bagi Ifa, ini adalah hari yang amat bahagia. Setelah setahun lamanya menyaksikan kakak berangkat sekolah dan pulang nmembawa cerita seru, kini tiba saatnya Ifa melenggang riang ke sekolah.
Selamat untuk Ifa.

Pada awalnya saya kepengen menunda setahun lagi untuk Ifa bersekolah, mengingat kondisi mata Ifa yang baru saja berkembang.
Tapi mengingat kondisi emosional ifa yang sudah siap bersekolah, kita akhirnya mendaftarkan Ifa ke sekolah. Berdasar pengalaman dengan Atya, sekolah ini tidak mengajarkan calistung, peduli sekali dengan kebutuhan masing-masing siswa dan guru-gurunya yang menurut penilaian saya capable.

Idealnya hari pertama sekolah adalah sesi ibu membicarakan perihal sekolah bersama ibu Guru, namun dalam kondisi kita, saya malah ngobrolin sama kepala sekolah dan ibu Guru perihal kecelakaan yang kami alami kemaren. Tidak ada lagi pertanyaan seputar sekolah karena saya sudah paham kondisinya. Saya tinggal menitipkan Ifa. Guru-guru di dekolah pun sudah lama mengetahui kondisi Ifa dan keterbatasan yang dimiliki Ifa.

Selamat bersekolah nak, selamat bermain
*hug and kiss Bunda...



Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day90

Comments

Popular posts from this blog

I am Small & Perfect

Kala Sahur, dan Segelas Kopi yang Tidak Manjur

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga