Menyukai Buku Atau Menyukai Pengarangnya?

Assalamualaikum,

Ngomongin buku yuk, soalnya ini topik yang selamanya saya sukai :) Kali ini mari kita obrolin tentang urusan beli-beli buku fiksi. Soalnya saya sebagian besar masih membeli buku yang mau saya baca. Entah kenapa masih belum terbiasa dengan e-book. Rasanya kok ya belum tergantikan momen baca buku sambil selonjoran dan punggung di ganjel bantal :)
Apalagi dengan ditemani segelas teh hangat :p

Nah sebelum beli buku, saya suka baca review buku dulu di Goodreads. Jika sudah timbang-timbang dan kayanya bagus dan layak beli, saya membandingkan harganya dulu di online shop. Kadang juga pantau di Gramedia. Baru deh bungkusss.. :)

Namun kesininya pola beli buku saya berubah, jadi cenderung beli semua buku yang diterbitkan oleh pengarang favorit. Kalau buku yang bersambung sih emang ditunggu-tunggu kelanjutannya yak. Tapi kadang saya jadi serta merta beli buku yang ditulis oleh pengarang yang saya suka.
Jika saya temukan pengarang yang saya senang dengan cara penulisannya, ide ceritanya atau cara analisanya, saya jadi otomatis beli buku barunya.
Seringnya  Cara ini berhasil membawa saya ke buku-buku yang menarik, mungkin karena saya memang sudah terlanjur suka cara bertutur penulisnya. Tapi ada kalanya saya kecewa, berharap banyak karena buku pertama membuat saya termehek mehek, tanpa cek review, langsung beli saja buku dari pengarang yang sama. Eh ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan :(
Sekarang sih sudah kembali ke cara lama, cek review dulu.
Kecuali untuk tiga pengarang buku super favorit :) yang sampai kini dikoleksi semua bukunya.

Jadi, bagaimanakah cara terbaik memilih buku fiksi?

#ODOPfor99days #day6

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga