Kaya Rasa Ingin Tahu



Belakangan, saya sering ngerebus jagung manis. Kadang satu buah yang saya potong jadi tiga, kadang beneran tiga buah jagung yang saya potong-potong, hingga jadi sembilan potongan.  Pasalnya kini Ara, putri ketiga saya lagi susah makan nasi. Tapi malahan lagi seneng makan jagung rebus. Yaudahlah ya, demi kebahagiaan bersama, saya biarkan Ara ngemil jagung setiap hari. 

Siang itu, saat saya lagi sibuk mengupas jagung, Al, adik angkat yang ikut keluarga kami memunculkan pertanyaan yang ganjil.

"Uni tahu ngga buat apa gunanya rambut jagung itu bagi jagungnya sendiri?" 

Entah. 

Jawab saya pendek.

Sebab kulit jagung mestinya bermanfaat untuk proteksi, tapi rambut jagung? 

Hmm... Saya belum pernah memikirkan apa dampak keberadaannya terhadap perkembangan jagung. Andai jagung yang masih muda, kita isengin dengan menarik rambutnya pelan-pelan hingga habis semua, apakah ia akan tetap jadi jagung manis? Ataukah ia jadi rentan terhadap hama. 

Tapi saya lagi sibuk. Maka jawabannya adalah entah saja. 

Akan tetapi ketika semua jagung itu tuntas masuk dalam panci, saya terpikir betapa pertanyaan yang terdengar nyeleneh itu, merupakan pemantik sebuah ilmu. 

Pertanyaan sederhana itu, andai sudah ada jawabannya, maka kita perlu mencari literatur-literatur terkait. Seraya tetap menjaga sikap skeptis terhadap sumber materi. Agar kita bisa menjaga sikap objektif dan kemudian berhasil.menemukan informasi daei sumber kredibel. Akan tetapi, jika belum ada yang melakukan penelitian tentang manfaat rambut jagung terhadap pertumbuhan jagung, maka ini adalah sebuah kerjaan yang besar. 

Segera hipotesis-hipotesis tentang rambut jagung disusun. Lalu menyusul pula persiapan penelitian, yang disertai dengan segala bentuk support system. Sebut saja timeline penelitian, pihak-pihak yang terlibat, perizinan, peralatan pendukung dna tidak boleh lupa kita sebutkan, yaitu dana penelitian. Setelah segala perencanaan matang di atas kertas, dan pula sudah disetujui oleh pihak terkait. Maka dilaksanakanlah penelitian sekian bulan, entah mungkin berbilang tahun pula. Hingga kemudian didapatkan berbagai hasil penelitian. Yang kelak perlu diuji berulang kali. Teori yang diuji berulang agar segala faktor bisa terungkap dan terukur.  Sungguh amat panjang proses sebuah penelitian terkait rambut jagung. 

Duhai, bukankah setiap ilmu yang berada di handbook anak sekolahan saat ini, adalah hasil dari penelitian panjang, yang berangkat dari rasa ingin tahu yang terkesan sepele. Seperti halnya hukum gravitasi yang berangkat dari sebuah apel yang jatuh ke bawah. Ya begitu itu, kenapa jatuhnya engga ke samping atau ke atas, kenapa mesti ke bawah.

Saya terhentak oleh kesadaran yang penting. Untung tadi yang bertanya bukan putri-putri saya yang sedang beranjak remaja. Meski tak urung saya menyesali jawaban yang tidak bertanggung jawab itu. Untunglah jawaban 'entah' itu tidak saya lontarkan pada rasa ingin tahu yang membumbung tinggi. Rasa ingin tahu yang kelak akan menghasilkan teori-teori baru. Rasa ingin tahu yang akan menjadi jawaban bagi permasalahan yang ada di muka bumi saat ini. 


Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga