Kaya Adab

Kata 'adab' berasal dari bahasa Arab yang bermakna budi pekerti/tata krama atau sopan santun. 

Dari Wikipedia, adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama. Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antar manusia, antar tetangga dan antar kaum. Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam. Namun dalam perkembangannya, kata beradab dikaitkan dengan segi kesopanan secara umum. 

Di keluarga kami, adab adalah pembelajaran pertama dan utama bagi anak-anak. Adab justru dipahami duluan sebelum ilmu. Orang yang beradab sudah tentu berilmu, akan tetapi orang yang berilmu belum tentu melekat adab pada dirinya. Bahkan menuntut ilmu pun juga punya adabnya sendiri. Kedudukan adab menjadi utama dalam agama islam. Salah satunya bersandarkan pada hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya: "Sesungguhnya di antara yang terbaik dari kalian adalah yang paling mulia akhlaknya."

Bagi anak-anak, pelajaran adab yang pertama tentu saja di keluarga. Mulainya bahkan sejak mereka masih bayi, maka segala sesuatu yang berputar dalam kehidupannya adalah sebuah pembelajaran tentang adab. Pendidikan adab pada anak tidak dipungkiri adalah sebuah proses yang panjang dan telaten. 

Menjadi Teladan

Orang tua adalah teladan pertama bagi anak-anak. Engga usah yang rumit-rumit deh, sering kita lihat anak yang cara berjalan atau tindak tanduknya mirip banget dengan orang tuanya. Atau sering kita lihat anak yang pola makannya mirip orang tua. Demikian juga dengan adab. Anak akan meniru adab orangtuanya saat berbicara, makan, bertemu orang lain atau bekerja. Tidak kurang bila dikatakan bahwa orang tua adalah role model bagi anak-anak. 

Terus bagaimana dong kalau kita orang tua juga masih belum tahu banyak hal. Bisakah kita menjadi role model terbaik bagi anak kita. Pertama kita perlu balik dulu bahwa ketika Allah memberikan amanah anak pada kita, artinya kita sanggup menjalaninya. Kita hanya perlu terus menerus memperbaiki diri agar menjadi lebih baik. Saat ini ada banyak sumber ilmu, mulai dari yang ringan-ringan di media sosial hingga yang model seriusan. Kita bisa belajar selama udah punya niat kuat untuk jadi teladan yang baik. Kuncinya adalah never stop learning. 

Pendidikan Adab adalah Sebuah Proses

Ketika bayi berusia setahun lebih dan mulai bisa berbicara sepatah dua patah kata, kita mulai mengajarkan kata panggilan. Ini adalah momen crucial. Sebab kalau salah-salah ngajarin panggilan, bisa menetap lama panggilan itu, dan sulit diubah. Maka kita ajarkan memanggil dengan panggilan yang baik dan tepat. Misalnya panggilan pada nenek. Sekeluarga bisa-bisa ikutan menyebut nenek juga. Soalnya kalau ada yang manggil mama, bayi bakal ngikut juga dengan panggilan mama. Perkara panggilan yang baik aja, kita perlu waktu lama mengajarkannya. Kita sering-sering menyebut 'nenek' dengan konsisten. Apalagi adab yang njelimet semisal adab bertamu. Bakalan lama proses mendidiknya. So, perlu sejak awal menyadari bahwa pbelajaran adab tidak bisa diberikan bagai kurikulum sekolah yang kudu kelar dalam sekian rentang waktu. Melainkan ia adalah sebuah proses yang terjadi di berbagai keseharian kita. Maka perlu keteladanan, kesabaran, ketekunan dan dibarengi dengan doa.

To be continued..

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga