Kaya Nalar



Menilik makna nalar dari KBBI online, nalar bermakna: 

na·lar2 n 1 pertimbangan tentang baik buruk dan sebagainya; akal budi: setiap keputusan harus didasarkan -- yang sehat; 2 aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir;


Anak-anak kerap menanyakan hal-hal yang mengagetkan. Mulai sejak balita, mereka sibuk bertanya apa ini dan apa itu. Kadang bisa bermenit-menit nanyain satu hal sama tanpa bosan. Lalu ketika beranjak besar, mereka mulai mempertanyakan hal-hal yang ajaib. 

"Apakah bunda bisa punya sayap?" Tanya Atya di suatu senja. 

Atau lain kali ia bertanya tentang anatomi kangguru. 

Ketika mereka beranjak pr remaja, pertanyaan ini kian kompleks saja. 

Sebenarnya pertanyaan ajaib ini adalah salah satu alasan saya berhenti bekerja di ranah publik. Karena bude pengasuhnya tidak bisa menyikapi pertanyaan ini dengan maksimal. Demikian juga neneknya yang terbatas kadang ada di Jakarta, kadang di kampung. 

Padahal pertanyaan yang berangkat dari rasa ingin tahu adalah hal yang perlu dijaga keberlangsungannya. 

Saat anak bertanya, berarti ada bagian otak yang aktif. Ini momen yang perlu dirayakan. Yang perlu dilakukan orang tua adalah mengapresiasi munculnya pertanyaan itu. Bahwa sebuah tanya muncul sebagai dampak dari pengamatan yang aktif dan proses olah pertama dari otak anak. Jadi pertama-tama, fokuslah pada keberadaan pertanyaan itu, bukan ke gimana harus menjawabnya. 

"Waaa.. iya yah, bunda tadi ngga kepikiran loh, keren loh Ifa bisa mikir kayak gitu terus jadi nanya-nanya." 

Ini salah satu cara saya menanggapi anak-anak. 

Tapi ya kadangkala saya keceplosan juga untuk langsung menceramahi panjang lebar dengan wawasan yang sudah saya simpan di kepala sejak jaman saya baca RPUL.. hiks.. 

Ntar pas inget, oiya, saya lupa proses pencarian ilmu yang perlu melibatkan anak secara aktif. Baru deh buru-buru balik lagi dan pakai power of question. 

"Btw, tadi kenapa kok keinget nanya tentang ini?"

Terus sering juga saya tidak tahu jawabannya. Akan tetapi penting bagi anak mendapat pemahaman bahwa rasa ingin tahu adalah awal dari sebuah pencarian terhadap ilmu. 

Maka biasanya saya akan bilang kalau saya tidak punya pengetahuan tentang hal tersebut, terus lanjut ngajak anak mencari tahu bareng-bareng. 

Penting untuk memberikan anak gesture tulus bahwa kita beneran peduli pada pertanyaannya, dan bukan asal jawab semata. Bisa ditampakkan dari ekspresi wajah, posisi tubuh yang beneran menghadap anak, dan tentu saja kalimat yang tulus dan hangat. 

Merawat rasa ingin tahu, bermakna memupuk nalar anak dan menumbuhkan keberanian diri pada anak.

Kaya penalaran kelak akan membawa anak pada tahap belajar mempertanyakan pertanyaan mereka sendiri, mengumpulkan fakta, memilah informasi, membandingkan data, menghubungkan berbagai hal terkait, menginvestigasi, mengenali hal yang relevan dan tidak relevan, menjelaskan, mendiskusikan, menguji, mengkritik, hingga kelak mereka bisa bertindak berdasarkan semua proses pemikiran tersebut. 

Betapa sebuah proses yang saling terkait, yang berawal dari anak yang kaya nalar. 

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga