Teman-teman Baru

Ketika saya makin tenggelam dalam pekerjaan di kantor, saya kadang merasa kehilangan teman.  Bukan berarti saya kesepian sih, mengingat teman-teman kantor ramenya minta ampun. Dan saya masih punya kesempatan hang out. Tapi ngerasa aja ada yang hilang, saya tidak lagi punya banyak kesempatan  untuk menghubungi teman-teman lama. Bahkan bersama teman paling akrab pun, obrolan via sms (jaman itu mah belum ada smartphone.. hihi) lama-lama makin garing seiring jauhnya perjalanan yang dijalani sendiri-sendiri. Keadaan ini makin memburuk aja setelah pernikahan karena semakin sedikit waktu yang saya  tertinggal untuk menghubungi teman lama. Begitu kedua putri hadir, hhmmm... usai sudah pertemanan.
Saya hanya mampu mendoakan para sahabat, tidak lagi sempat bahkan untuk sekedar mengecek status mereka di bbm status atau facebook..
hiks..
Saya mulai mengembangkan sendiri pikiran bahwa friend forever tidak selalu berarti jalan kemana-mana  dan berbagi pikiran bersama. Habis gimana.. seiring waktu, kita sudah beda aktivitas, kemudian dalam beberapa kejadian kita tinggal berjauhan.

Saya mengira hanya segelintir teman ini yang akan menemani saya kelak di masa tua. Berhubung saya makin menjauh aja dari teman lama dan saya tidak punya kesempatan untuk punya teman baru. Kalaupun jalan-jalan kemana gitu, teman mainnya ya teman kantor juga, buka puasa, ya sama teman kantor lagi. Saya udah pasrah aja memang akhirnya hanya punya beberapa teman. Insya Allah bakalan baik-baik saja, secara teman sedikit ini serunya pake bingit.

Well, ternyata setelah beberapa lama waktu berjalan, saya mendapatkan kondisi menyenangkan.
Dalam wadah Ibu Profesional, saya berteman dengan Ibu Septi dan keluarga, well tepatnya sih saya berguru dengan beliau, kemudian di IIP Jakarta, saya berkenalan dengan empat ratusan ibu-ibu profesional se-Jakarta. Karena menerima amanah sebagai koordinator Jakarta, saya pun berinteraksi dengan teman-teman koordinator se-Indonesia-Asean.
Di IIP saya bertemu teman yang beragam latar belakang asal daerah, agama, pendidikan dan visi misi keluarga. Kita juga memiliki beragam pemahaman, beragam passion dan beragam cara pandangnya, namun disatukan oleh value yang sama.  Ini yang membuat saya nyaman di sini.

Ruang lingkup sekolah Atya dan Ifa juga menghadirkan teman-teman baru untuk saya. Nah yang di sini juga seru nih, beragam latar belakang, beragam pemikiran, dan berbagai harapan..
Saya sendiri sih harapannya sama sih sama ibu Kepala Sekolah: agar anak-anak bergembira dan belajar menemukan hal-hal baru. Namun dengan emak-emak lain, kita suka menemukan bahwa kita beda-beda maunya.
Syukurnya sejauh ini perbedaan emak-emak di TK ini tidak menimbulkan masalah, seru-seru aja sih. yah.. bisa jadi juga karena saya nya yang nggak terlalu aktif... hihi..

Terhadap teman-teman lama, saya punya resolusi awal tahun lalu untuk menyapa teman lama di akhir minggu. Sayang sejauh ini gagal total..hiks..
Moga nanti kalau sudah resign, bisa punya waktu lebih. Honestly, saya kangen dengan semua teman lama. Aamiin..

Pada akhirnya, ini bukanlah urusan banyak-banyakan jumlah teman. Jauh lebih penting adalah seberapa bermanfaat diri kita bagi teman kita.


Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day103
#semesterpendek

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga