Kabar Berita

Saya adalah tipikal istri yang suka sekali mengadukan segala hal ke suami, segera saat mumet melanda. Kayaknya kalau lagi galau trus diomongin ke suami, trus udahannya jadi lega aja. Demikian juga kalau lagi sedih, trus panik-panik nggak jelas, tinggal curhat ke suami. 
Padahal kalau curhat di whatsapp atau bbm lebih sering jawabannya hanya dua huruf saja sih: OK. Sedih nggak tuh..
Sesekali ada bonus tambahan beberapa huruf: oke sip
Haha..
Tapi teteup aja gak kapok curhat panjang-panjang di whatsapp :)

Ketika kecelakaan kmrn dan  saya mengurus 3 tersayang di RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, sekaligus menjaga dua bocah yang kaget dengan musibah kecelakaan ini, saya merasa berada di kondisi paling galau. Ini jika dibanding pengalaman yang sudah-sudah sih ya, kejadian ini yang rasanya paling haru biru. Namun kali ini saya tidak bisa menghamburkan sedih cemas saya begitu saja ke suami yang lagi di kantor polisi. Karena kali ini saya yang jadi
sumber informasi, dan berita dari saya bakal menyebar di keluarga besar.  
Tercatat hanya satu kali saya 'menganggu' suami. Yaitu saat saya bilang akan memberi persetujuan untuk operasi da Yose dan Arie.
Sisanya saya tahan sekuatnya di hati.
Untuk saya hobi curhat ke suami, ini bisa dibilang rekor terhebat dalam sejarah pernikahan :p

Maka saya pun menunggu.
Tik tok.. tik tok..

Rasanya lamaaa sekali waktu berlalu.
Nungguin hasil rontgen, nungguin tindakan operasi dan juga menunggu ketiganya lebih tenang dan sudah di kamar pemulihan. Ketika saya sudah bicara kembali dengan dokter, saya kini sudah punya berita untuk saya laporkan ke suami.

Info valid ini yang saya harapkan bakal diterima ke keluarga besar. Dengan begini, semua bisa mendapatkan info benar tentang keadaan kami.
Saya kira saya sudah sangat hati-hati dalam menyebarkan informasi. Teliti sekali jangan sampai mengabarkan asumsi.

Jadi, bagaimana nggak kaget coba kalau seminggu setelah kejadian ini berlalu, satu statement menyambar saya.
"Syukurlah ya Hari cepat pulihnya setelah koma kemaren ya"

Apaaa...
Siapa yang koma Buu...

"Hari lai ndak koma doh bu."
"Kato urang Hari sampai koma gai."


Gemes deh... 


Hari yang sempat-sempatnya 'bawelin' perawat gegara pingin bertemu saya untuk memastikan kita semua baik-baik saja, tapi sayanya lagi di apotek. 

Hari yang  bisa ngobrol-ngobrol di ruang operasi sama dokternya. Adik setangguh ini bahkan tidak sedikitpun kehilangan kesadarannya. 
Darimana coba berita koma itu tersebar.

Setelah cerita koma itu, juga singgah berbagai kabar lain yang menbuat saya tercengang kehilangan kata-kata saking ngaconya. Well, ternyata walaupun saya sudah demikian hati-hati, namun saya tentunya tidak bisa mengatur orang-orang mau bilang apa dan mau mengambil kesimpulan bagaimana.
Maka kali ini, saya hanya bisa menegakkan kepala, tersenyum dan menjelaskan runtut dari awal, sejelas mungkin, berulang kali.


Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day108
#semesterpendek



Sent from Samsung Mobile.
 

Comments

  1. Emang harus berhati2 ya kalau menyampaikan kabar berita mbak, spy beritanya pun sampai dengan benar :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga