Lebih Dari yang Diminta

Ada teman suami yang request bagaimana kalau postingan saya ngga melulu tentang kedua pipi bulet :)
Saya menyambut baik masukan ini, bener juga sih..
Saya sendiri juga berharap bisa menuliskan catatan lain pengalaman saya di sini
tapi maaf duhai kawan, karena dunia saya berputar bersama anak-anak berpipi bulat ini, maka ide tulisan gak jauh-jauh dari mereka..
:P
Maka maaf kali ini pun masih seputar si pipi bulet..

Ini adalah kisah Atya yang berlarian mendapatkan saya yang sedang ngobrol sama mama.

"Nda, ayah minta dibikinkan pepaya potong nda."
saya tersenyum menggoda "bagaimana kalau kaka aja yang bikin?"
Atya melipat tangan jengkel "Atya kan nggak bisa nda."
"Kenapa kakak tidak sampaikan baik-baik saja ke Bunda Nak, tidak perlu kesal begitu. Tidak apa kalau kakak tidak mau."
Atya tersenyum, dan...
"Nda, ayah mau makan pepaya, maukah bunda mengajarkan kaka cara menyiapkan pepaya untuk ayah?"

Aaaakkk...
Ibu mana yang tidak melelah maksimal..

Saya hanya meminta sedikit saja, Atya memberikan progress luar biasa. Jadi teringat diri sendiri, apakah saya sudah melakukan sesuatu dengan tambahan nilai lebih.
Sedih rasanya karena mesti diakui saya hanya dalam tahap biasa-biasa saja.. hiks..
Saya yang malam ini belajar dari Atya.

Malam itu, pepaya potong dipersiapkan sendiri oleh Atya kecuali bagian membuang kulit pepaya. demikian juga malam-malam seterusnya..
Love you kak Atya..



Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day51

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga