Kado Atya untuk Ifa

Seperti halnya pada operasi Ifa yang pertama, Atya tidak ikut nginap di JTEC bersama saya dan Ifa melainkan menunggu di rumah bersama nenek, mamak dan bude. Seperti kali pertama, Atya mengerti kalau malam ini Atya perlu bersabar menunggu hingga besok pagi kami bisa bertemu kembali.

Perasaan biru yang membuat saya menangis diam-diam seperti saat ini adalah untuk ketiga kalinya.
Dulu saat melahirkan Ifa di JIH, saya didera perasaan kangen amat sangat kepada Atya. Saya menangisi Atya yang jauh dari dekapan saya. Ketika besok harinya Atya datang ke rumah sakit, saya merasa menggenggam lagi permata yang sempat lepas. 

Yeah.. saya emang emak mellow..

Kedua dan ketiga adalah karena operasi mata Ifa.
Pada saat menggenggam tangan Ifa yang diinfus, saya merasa terbelah, separuh hati ada di rumah, separuh ada di rumah sakit.

Kali ini juga begitu.. Hiks

Makanya, setelah Ifa kembali ke ruang perawatan dan tertidur lelap. Saya sibuk melirik pintu berkali-kali, menunggu derap langkah riang Atya.
Setelah beberapa menit menunggu, Atya masuk dengan senyuman paling indah dengan tangan menggenggam sebentuk amplop kertas dari kertas kado.

"Ini hadiah untuk Ifa Nda.. bolehkah kakak membangunkan Ifa?"

Saya tersenyum dan menggeleng.
Lalu mengangguk bangga pada kreasi Atya. Kado Atya untuk Ifa adalah sebentuk amplop kertas berwarna warni dengan hiasan atya (love) ifa.
Amplop itu ternyata berisi kartu-kartu mainan mereka.

"Kakak sendiri yang buatkan untuk adek Nda, agar adek merasa nyaman di rumah sakit."



Alhamdulillah, terimakasih Atya sudah demikian peduli. Ternyata sesi kerajinan tangan selam ini ada gunanya juga :)


#latepost
Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day57

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga