Kisah Akhir Minggu Atya dan Ifa

Akhir pekan kemaren Atya dan Ifa bersemangat sekali saat saya bilang mau ada acara Sharing UKM Ibu Profesional di TMII.
"Atya boleh ikut Nda?"
"Apa Ifa boleh main di taman yang ada komidi putarnya Nda?"
:)


Hari Minggu, jam 7 pagi kita sudah rapi, kemudian beberes bekal untuk perjalanan seharian, sigap naik ojek dan lanjut naik taksi ke TMII. Sebenarnya acara ini mulai jam sembilan pagi namun kita datang lebih awal untuk membantu mbak Dian Anggraini yang jadi PJ single fighter acara kita hari ini.

Atya dan Ifa yang sudah terbiasa ikut saya kemana-mana untuk acara IIP, sudah paham situasi yang akan dialami.  Seperti biasa Atya dan Ifa akan bertemu teman-teman bunda, main bersama anak-anak lainnya, trus duduk di samping bunda mendengarkan materi. Namun kali ini ternyata berbeda, keadaan menjadi sedikit menantang saat bunda jadi MC sekaligus ngasih sambutan di sharing UKM ini.
Hwaaa... gimana tuh jadinya.

Nggak ada pilihan lain karena kita memang kurang panitia.

Atya dan Ifa pun mendapat briefing singkat tentang kondisi ini dan bagaimana menyiasatinya.
"Kalau ada perlu minum atau makan, minta sama bunda Diyah aja ya."
Keduanya mengangguk mantap.
Trus apakah selama acara berlangsung Atya dan Ifa bisa fun dan asik-asik aja?
Enggak dong..
hahaha...

Ada adegan begini loh :)

Padahal ini perdana saya menjadi MC sebuah acara, perdana pula memberi sambutan sebagai ketua IIP Jakarta.
Pengalaman baru yang bakal berkesan.
Untuk urusan mc, bahkan dalam skala kecil semisal acara ulang tahun anak-anak atau acara keluarga, saya tidak pernah ngemsiin mengingat ada suami yang bisa menangani urusan MC dengan profesional.
Tapi minggu kemaren itu, berbekal keinginan supaya acara tetap bisa terlaksana dan pemikiran bahwa teman-teman hadirin adalah keluarga saya di IIP, maka saya meneguhkan diri.
Jadi MC sekaligus menjadi ibu yang momong dua putri.

Setelah acara Sharing UKM ini selesai, kita bertiga melanjutkan perjalanan ke Taman Legenda. Sebelumnya sempat mampir dulu di teater keong mas untuk mengecek film apa yang akan diputar. Pemutaran film terdekat adalah :  THE FORCES OF NATURE yang menceritakan peristiwa gubnung berapi, gempa dan tornado, film yang tidak disukai Atya. Kita pun melanjutkan  perjalanan ke Taman Legenda.

Taman Legenda adalah wahana baru di TMII yang sudah dikenal anak-anak lewat foto-foto di hp ayah ;)
Ceritanya beberapa waktu sebelumnya suami ngemsiin acara launching Taman Legenda, dan ada foto-foto ayah berlatar belakang wahana seru di sana. Semenjak itu, anak-anak jadi sering merayu bunda agar boleh main ke taman Legenda.
Mumpung sekarang sudah di TMII dan anak-anak masih bersemangat, kesamapaian juga main ke sini.

Di Taman Legenda ada dua opsi tiket masuk, tiket terusan atau tiket per wahana. Tiket terusan pada hari Senin - Kamis adalah Rp.120.000, untuk hari Jumat, Sabtu, Minggu dan hari libur Nasional sebesar Rp.150.000.
Catatan : tiket terusan tidak dapat di-refund jika ada wahana yang tidak kita datangi. Sementara kalau tiket terusan harganya sesuai wahana yang dipilih yah (Rp.15.000 - Rp.30.000), dan bisa diajukan pengembalian uang di loket keluar kalau kita nggak jadi masuk kesana.

Kemaren itu, saya memilih untuk mengambil tiket terusan untuk 4 wahana saja biar anak-anak nggak terlalu capek.Pertama kita naik MATA LEGENDA, semacam giant wheel yang dari awal pembelian tiket sudah menyita perhatian anak-anak, saking besar dan tingginya. Kita pun dengan semangat naik mata Legenda.
Trus naik pelan-pelan, awalnya saya merasa ini kok pelan banget putarannya. Tapi makin mendekat ke atas makin ngeri aja dongg..
Ternyata tinggi banget..
pas di atas, saya udah nggak peduli lagi kita jatahnya bakal naik berapa puteran, saya langsung bujuk anak-anak,
"Abis ini kita udahan aja ya, pindah ke taman dinosaurus yuk."
Untunglah anak kicik ini mau aja, apa karena saya kliatan cemasnya kali ya.. haha..

Berikutnya kita ke Taman Dinosaurus yang keren banget. Dinosaurusnya dibuat seperti ukuran asli loh, lengkap dengan suara-suara yang bikin duo putri melekat erat ke pelukan bunda.
Bahkan ada yang bisa menyemprotkan air segala..
Setelah puteran pertama, anak-anak mengaku takut tapi ngajak untuk muter sekali lagi.. hayah..
"Atya merasa seperti berada di hutan beneran Nda."
:)

Wahana berikutnya adalah komidi putar. Ini sih kesukaannya Ifa, saya tinggal duduk-duduk manis menemani Ifa yang tersenyum riang.
Beberapa menit berikutnya senyum mengembang di wajah Ifa hilang sudah. Berganti wajah cemas. Penyebabnya adalah roller coaster kecil berbentuk ulat lucu. Ini emang kali pertama Ifa naik roller coaster, dan ternyata Ifa nggak suka. Beda banget dengan kakak yang menikmati sekali belokan naik turun roller coaster ini. Sebagai emak beranak dua saya pun terbelah antara prihatin dengan Ifa, dan ikut seseruan bersama kakak.

Sampai di sini petualanagn kita di Taman Legenda pun berakhir, kita pun lanjut ke Teater keong mas. Kita nonton "The Journey to South Pacific" sebuah film yang menceritakan budaya kelautan Papua. anak-anak terpaku dengan ikan-ikan menakjubkan, dan seolah-olah ikut berenang di lautan. Seneng deh dengan pilihan film ini, Atya dan Ifa sebelumnya saat di Jamnas Cibubur kemaren sudah saya ceritakan sedikit tentang budaya Papua, pas lagi lewat di tenda kontingen Papua, kali ini saya berkesempatan menambahkan pengetahuan mereka.

Alhamdulillah..

Saat kita beranjak pulang, di pinggiran jalan raya.
"Nda, kakak sudah tidak punya kekuatan lagi Nda."
"Bunda juga Nak, hari ini petualangan kita asik sekali ya."
"Atya lelah tapi besok mau lagi ikut Bunda."
Saya menatapnya senang.

#Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day111
#semester pendek #baytalquran #TMII #tamanlegenda #teaterimax #keongmas

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga