Rantang.. Bagian dari Lebaran di Masa Kecil

Terlintas di kepala, lirik jam dinding, pukul 12.43..
Tapi kepikiran... tapi mo diomongin dengan siapa.
Tulis aja deh...
Jadi begini pemirsah..
Saat saya masih SD, saya punya beberapa buah rantang mungil yang terdiri dari dua tumpukan kotak makanan. Biasanya menjelang lebaran, mama membelikan saya rantang baru jika rantang sebelumnya telah rusak.


Abis sholat Ied, saya dan teman-teman seusia, berkeliling rumah tetangga dengan membawa rantang makanan tadi. Selesai satu rumah, biasanya tuan rumah menggganti makanan di rantang dengan satu jenis makanan dari rumahnya.

Kami pulang ke rumah masing-masing untuk mengganti isi rantang, mengunjungi tetangga lain, trus pulang, dan berangkat lagi.. demikian seterusnya selama dua hari lebaran.
Saat itu sama sekali tidak ada tradisi angpau atau bagi-bagi thr.
Yup.. kami keliling-keliling rumah seisi kampung ngga mengharapkan dikasih uang. Saat itu seruuuuu banget bisa jalan seharian menemui tetangga.

Rantang yang saya miliki sepertinya ada beberapa deh. Tapi yang paling saya sukai adalah rantang dua susun dari stainless steel, ini dibelikan mama karena rantang plastik warna warni yang sebelumnya saya miliki sering hilang bagiannya, kadang tutupnmya yang hilang, kadang tangkainya.
Kadang saya jadiin wadah sesuatu..
Kadang dijadikan mainan.

Kembali ke tradisi safari Lebaran ala anak kecil ingusan di kampung saya ini, saya tersadar.. setelah saya merantau ke Jakarta, dan pulang hanya di saat lebaran. Saya baru aja ngeh.. selama ini kalau lebaran, tidak ada lagi anak-anak datang berlebaran membawa rantang seperti saya dulu.
Kemana anak-anak ya..
Kemana rantang #ehhh..
*kepikiran ampe pagi nih kayaknya*

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga