Multiple Intelligences, Linguistic Intelligence pada Atya si Pipi Bulet

Mari ngebahas multiple intelligences yang dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner di tahun 1983. Bapak Gardner ini adalah profesor di bidang pendidikan di Harvard University dan juga seorang psikolog. Beliau membagi kecerdasan ini dalam delapan aspek.

  1. linguistic intelligence (kecerdasan linguistik)
  2. logical - mathematical intelligence (kecerdasan logika - matematika)
  3. spatial intelligence (kecerdasan visual - spasial)
  4. bodily - kinesthetic intelligence ((kecerdasan gerak tubuh)
  5. musical intelligence (kecerdasan musikal)
  6. interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal)
  7. intrapersonal intelligence (kecerdasan intrapersonal)
  8. naturalist intelligence (kecerdasan natural)
Multiple intelligences ini yang membantu orang tua mengenali kekuatan dan kekurangan anak. Kalau saya sih percaya pengenalan kecerdasan anak ini lebih tepatnya diidentifikasi oleh orang tua sendiri, karena ortu-lah yang mengamati perkembangan anak sepanjang hari.

Nah, pada Atya perjalanan kecerdasan linguistiknya membanggakan. Setelah bisa mengucapkan dua-tiga kata di usia satu tahun. Atya kesininya makin bisa berbicara dengan kosakata yang makin kaya.
Di usia tiga tahun saat ini, Atya bisa lho membujuk dan meyakinkan jika ada yang diinginkan. Bisa mengulang dengan dramatis kisah kelahirannya sendiri setelah entah kapan saya ceritakan detail kelahirannya.


Mungkin juga karena pengaruh adanya Zifa, Atya menjadi lebih komunikatif, dia rajin sekali mengulang apa yang pernah saya ucapkan dulu, tapi kali ini objeknya adalah Zifa.
Semisal "Dek, mundur Dek, ngga baik deket-deket tv, nanti matanya sakit." atau "Dek, bukunya dijaga ya Dek, ngga boleh dirobek, trus kalau sudah selesai bukunya disimpan."
Jika mau mengadukan sesuatu, Atya akan menyampaikannya dengan berimbang.
Seperti suatu ketika Atya mengadu sepulang saya dari kantor. jadi ceritanya Atya amat dekat dengan mamak-nya, Mamak juga amat menyayangi Atya, jadi saat suatu malam Atya mengadukan perihal mamak yang marah, saya jadi ingin mendengarkan dengan detail.
Kenapa Mamak marah Nak <--- sambil dipeluk
Mamak marah Nda, tadi bude cuci baju, trus pakai mesin cuci, trus ada kabel di lantai, kata Mamak mainnya disana aja atau disini aja, ngga usah mondar mandir lewat-lewat kabel. Tapi Atya ngga mau, trus Mamak marah Bunda.. <---- disampaikan dengan wajah prihatin.
Crosscheck ke Mamak, memang demikianlah kisah pagi yang muram itu.
Enaknya dengan karakter Atya begini, saya jadi bisa mengetahui tepat apa yang terjadi. Dan bagi Atya saya bisa menanggapinya sesuai dengan emosinya.

Hal lain yang juga saya suka adalah momen-momen sepulang dari perjalanan ke sebuah tempat. Karena Atya akan me-review perjalanan yang baru saja dilakukan. Pengalamannya akan disampaikan lagi dengan urut. Sistematis sekali. Saya hanya perlu meluruskan beberapa hal seperti hikmah perjalanan, serta hal baik dan buruk yang ditemui.

Semoga kelak perkembangan bahasa Atya meningkat.
Saya hanya perlu menamati kosakata baru yang diserap Atya dari lingkungan kesehariannya. Bagaimanapun teman bermain menyumbang banyak dari perbendaharaan kata-kata Atya.

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga