Cerpen Yang Mendebarkan

RUMBEL MENULIS adalah salah satu yang membuat saya bersyukur menjadi bagian dari IIP Jakarta. Dengan di bimbing oleh cikgu dan nara sumber keren, saya jadi lebih paham dan tentunya juga lebih semangat.

Namun ini bukanlah kisah tentang RUMBEL MENULIS secara keseluruhan, ini adalah tentang event menulis cerpen keroyokan. Berawal dari materi menulis cerpen dari penulis cerpen handal mbak Ifa, gagasan menulis cerpen bareng pun bergulir.
Anggota rumbel yang ikut dibagi dalam 3 kelompok yang mengembangkan tiga kisah berbeda. Saya di group Embun Bening harap-harap cemas melihat percakapan teman-teman. Saya berharap saya mampu menulis dengan baik dan tidak mengecewakan teman lainnya. Skalian berharap agar yang saya tulis bisa nyambung dengan cerita teman sebelumnya.
 
Tapi olala..
Hasil undian membuat saya berada di urutan ke sepuluh!
hadehh...
Ini sungguh mencemaskan. Saya jadi sibuk bertanya-tanya sendiri, sanggupkah saya menulis penutup yang oke untuk cerita keren teman-teman sebelumnya.
Sebuah penutup, menurut hemat saya yang awam ini, mestilah memiliki energi yang penuh greget. Bisa membuat pembaca pingsan penasaran atau kesel pengin gigit buku atau tersenyum lebar ikut merasa bahagia.
Nah, balik ke saya pribadi.
Apalah daya saya yang hanya tukang cerita pengalaman kecil sehari-hari.

Kini, setelah dua hari, cerpen keroyokan digarap. Saya menatap group wa EMBUN BENING dengan ngeri.


Tinggal dua penulis lagi. Saya sih sebenarnya sudah menyiapkan tiga skenario penutup. Tapi ini karena masih ada kemungkinan yang terbuka lebar, jadi apa yang saya rancang bisa saja bubar jalan.
Huhuhu..
Perut jadi melilit.

Ini pertama kalinya saya begitu cemas tapi juga gembira menunggu hasilnya kelak.

Tulisan ini disertakan dalam #ODOPfor99days #day45

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga