Bunda Terhebat

Saya selalu berharap menjadi bunda yang baik untuk Atya dan Ifa. Pengen sekali menjadi bunda yang bisa menjadi sahabat terbaik bagi anak. Seseorang yang menjadi tempat anak-anak mencurahkan perasaannya dan pemikirannya. Saya juga ingin menjadi koki terhebat untuk anak sehingga mereka akan mengingat masakan saya seumur hidup. Trus saya juga berharap bisa mendampingi anak-anakdalam mengembangkan dirinya (banyak banget maunya).

Prakteknya ya nggak begitu gampang ternyata.
Dalam setiap diskusi kita, seringkali rasa kecewa terkuak.
Misalnya sebelum menuju mall, saya dan anak-anak akan membiacarakan dulu tujuan kita ke mall dan apa saja yang akan dibeli. Bagusnya sih anak-anak dari kecil terbiasa mematuhi kesepakatan bersama.
Tapi.. saat di mall dan anak-anak terlihat menginginkan sesuatu tapi mereka paham bahwa tidak bisa meminta, diam-diam saya merasa sedih.
Tentu saja saya berusaha konsisten.
Dalam hati bilang:  jangan luluh..jangan luluh.. tetap konsisten.. 
Huhuhu..

Kesepakatan-kesepakatan yang kami buat bersama ini mencakup berbagai urusan. Saat bermusyawarah menentukan batasan inilah saya sering melihat Atya manyun atau kecewa ketika keinginannya terbentur.
Saya merasa sangat tidak tega kalau anak-anak kecewa.
Menatap Atya dan Ifa yang wajahnya ditekuk bahkan kadang meneteskan air mata, membuat saya hancur. Saya pengen sekali anak-anak bahagia sepanjang masa tanpa pernah kecewa dengan tindakan saya.

Mendung di hati saya berlarut hingga pekan kemaren, saat saya melihat mama.
Saya terpikir bahwa mama juga 'memberikan saya rasa kecewa', tapi apakah saya berhenti mencintai mama?
Tidak.
Mama tetaplah yang paling hebat. Mama memiliki cinta dan perlindunagn teramat luas kepada saya, bagaimana bisa saya merasa kecil hati pada mama.

Sekarang,
  • saya percaya bahwa saya akan tetap dicintai Atya dan Ifa
  • semua kesepakatan berasal dari pemahaman Atya dan Ifa sehingga tidak berat menjalaninya
  • rasa kecewa akan membuat anak-anak berlatih menguatkan diri dan belajar menentukan prioritas
  • saya mengatasainya dengan sering mengungkapkan rasa sayang dan menyelipkan bahwa terkadang tidak semua yang kita inginkan tersebut bisa kita dapatkan. 
  • saya berharap bisa kulwapp sama narsum handal di IIP JKT terkait mengelola rasa kecewa pada anak.
  • Saya berharap tetap menjadi bunda terhebat untuk Atya dan ifa

Postingan ini disertakan pada project#ODOPfor99days #day40

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga