Baju Kembaran Untuk Atya dan Zifa

Duo pipi bulet seringkali dikira kembar mengingat besar badannya nyaris sama. Emang sih, sejauh ini tubuh adik hampir menyamai besar tubuh kakak, untunglah kakak masih lebih tinggi. Hal ini ditambah lagi dengan kebiasaan saya dan suami yang suka beli baju samaan atau yang senada warna dan motifnya.
Sebenarnya, kritikan untuk tidak memberikan baju kembaran ke anak, sudah kerap sih saya dengar.  Tapi kali ini saya punya pendapat lain...

Kedua putri saya totally berbeda, penampilan fisik, cara bersikap, pola makan, pola komunikasi, golongan darah, kecendrungan tangan kiri atau kanan, apapun itu... segalanya beda.
Milestone pertumbuhan mereka berdua pun jauh berbeda.
So.. ketika saya menyamakan baju untuk mereka tidak berarti saya memperlakukan mereka dengan cara yang sama. Cara bicara saya ke Atya beda sekali dengan gaya ngobrol ke Zifa, pun demikian dengan segala urusan lainnya.

Atya lebih mudah menerima pendapat dengan cara berdikusi. Jika saya menyatakan sesuatu, paling enak jika diberikan dulu gambarannya kemudian biarkan Atya menarik kesimpulan dan memutuskan sendiri tindakan terbaik. Saya tinggal meluruskan jika ada yang kurang tepat. Sungguh tidak efektif jika saya memerintahkan sesuatu begitu saja ke Atya, terutama terkait larangan-larangan.
Untuk Zifa, hal terbaik adalah teladan yang baik, jadilah role model yang baik untuk Zifa, maka insha Allah Zifa akan mengikuti.

Itu baru urusan menasehati, belum lagi urusan-urusan lainnya yang perlu ditangani berbeda. Termasuk utnuk urusan sekolah, meskipun kedua putri masih jauh dari usia sekolah, saya sudah mempersiapkan rencana pendidikan yang berbeda untuk mereka berdua.

Jadi menurut saya, selama anak-anak mau aja pakai baju samaan, ga pake dipaksa-paksa, ya gak papa lah ya. 
 Toh selain urusan baju, segalanya tetap berbeda untuk mereka berdua.

Itu adalah penjelasan pertama.
Penjelasan kedua kenapa bajunya anak-anak saya seringkali sama, sungguh tidak keren sama sekali..
hihi..
Ceritanya.. saya dan suami jarang-jarang bisa belanja baju anak, jadinya sekalinya beli baju, ya skalian aja beli beberapa baju sekaligus biar ga perlu belanja lagi dalam waktu dekat. Kalau perlu skalian aja belikan nomor yang lebih besar untuk dipakai beberapa bulan nanti.
Yang mana kalau blanja di Mangdu, di toko baju langganan kami itu yang entah kenapa baju disana slalu lutju-lutju bergembira dan bahannya bagus, saat dicobain ke Atya, cici disana suka banget nyariin nomor yang pas untuk Zifa. Ya udah skalian beli deh jadinya.
Itu satu..
Trus kalau beli di mester atau tanah abang, kan bajunya kadang ga bisa dibeli satuan gitu, jadinya ya beli beberapa. Kadang bisa sih beli satuan tapi lebih murah aja kalau dibeli ber-seri empat atau enam gitu.. hahah.
Itulah penyebabnya sebagian besar baju saat ini adalah baju kembaran.





Mungkin nanti bajunya akan beda, saat mereka sudah bisa memilih sendiri, dan punya warna favorit masing-masing.
lets see..

Comments

Popular posts from this blog

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

life is never flat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga