Ups..

Pandangan mata seketika berkunang-kunang.
Saya 100% yakin tidak sanggup menggerakkan satu pun anggota tubuh. Ketika saya berusaha memfokuskan pandangan mata, terdengar suara cemas mama.
"Siapa itu yang jatuh?"
Saya mengumpulkan tenaga dan berseru,
"Nggak papa Ma!"

Padahal saya tidak sanggup untuk duduk.

Ifa, putri kedua yang sigap segera muncul dan menawarkan bantuan. Saya mencegahnya,
"Bunda ngga kenapa napa, Ifa tolong temenin dek Ara dulu ya."
Ifa berlalu patuh.
Saya membutuhkannya untuk menjaga baby Ara tetap tenang untuk sejenak.

Saya menerawang, lalu membatin "Untunglah."
Untung bukan anak-anak yang jatuh, untung bukan saat saya hamil, dan untung juga tidak saat menggendong bayi. Demikianlah tabiat manusia, dalam kemalangan selalu tercetus kata untung.

Sejurus kemudian, Atya mendekat.
"Gimana Nda?" Tanyanya dengan wajah empatik.
Bunda kepleset ujarku sambil nyengir 😁

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga