Perjalanan selalu membawa kisah baru
Seperti perjalanan ke pulau kecil tempat suami menghabiskan masa kanak-kanaknya. Ke pulau itulah kami berlebaran Ied Adha tahun ini, setelah belasan tahun suami tidak pernah berkunjung ke sana.
Bagi saya, menemani suami napak tilas ke ruang masa kecil merupakan keseruan tersendiri. Dengan cerita suami tentang masa kecilnya yang penuh keseruan, saya penasaran ingin melihat seperti apa pulau yang dimaksud.
Perjalanan kami total menghabiskan waktu 5 hari. Pertama-tama kami akan naik pesawat menuju kota Jambi, kemudian lanjut naik travel sekitar 3 jam. Perjalanan berikutnya menuju pulau kami tempuh dengan naik boat yang berderak sepanjang jalan. Dengan membawa anak-anak, jelas sudah bawaan saya akan segambreng. Namanya juga bawa anak kecil, anyway berhubung bakal banyak memindahkan barang kali ini saya wajib menyiasati dengan memampatkan isi koper hingga sekecil mungkin. Mengatur bawaan hingga serapi mungkin dan melipat hingga sekecil yang saya bisa.
Segera waktu packing saya teringat iklan platik vakum yang membuat saya terpana. Saya segera mencantumkan kantong vakum keren itu ke bucket list saya. Gimana nggak keren, lima sweter tebal bisa jadi tipis pasca di vakum. Baju-baju yang tafinya tinggi visa dipress hingga tipis aja. Ideal banget untuk perjalanan kali ini.
Hanya materi re-use dari kelas Hijrah 0 Sampah menggelitik saya. Apa iya perlu banget dengan plastik vakum impian itu.
Sesungguhnya sih tetap pengen..
Pemahaman perlunya menjaga buminjauh lebih kuat dibandingkan keinginan terhadap kantung plastik ajaib itu. Maka saya mulai memeriksa laci dan menemukan plastik klip bekas peralatan dari pesawat. Kadang kita menerima bungkusan plastik berisi kaus kaki, penutup mata, lip balm dan lain-lain. Dulunya saya simpan karena sayang aja dibuang. Namun kini berjumpa fungsinya. BKantong ini ternyata ideal untuk menyimpan barang-barang kecil, menyimoan underwear anak yang sudah saya lipat kecil dan juga menyimpan berbagai kabel agar rapi di koper.
Alhamdulillah..
Bagi saya, menemani suami napak tilas ke ruang masa kecil merupakan keseruan tersendiri. Dengan cerita suami tentang masa kecilnya yang penuh keseruan, saya penasaran ingin melihat seperti apa pulau yang dimaksud.
Perjalanan kami total menghabiskan waktu 5 hari. Pertama-tama kami akan naik pesawat menuju kota Jambi, kemudian lanjut naik travel sekitar 3 jam. Perjalanan berikutnya menuju pulau kami tempuh dengan naik boat yang berderak sepanjang jalan. Dengan membawa anak-anak, jelas sudah bawaan saya akan segambreng. Namanya juga bawa anak kecil, anyway berhubung bakal banyak memindahkan barang kali ini saya wajib menyiasati dengan memampatkan isi koper hingga sekecil mungkin. Mengatur bawaan hingga serapi mungkin dan melipat hingga sekecil yang saya bisa.
Segera waktu packing saya teringat iklan platik vakum yang membuat saya terpana. Saya segera mencantumkan kantong vakum keren itu ke bucket list saya. Gimana nggak keren, lima sweter tebal bisa jadi tipis pasca di vakum. Baju-baju yang tafinya tinggi visa dipress hingga tipis aja. Ideal banget untuk perjalanan kali ini.
Hanya materi re-use dari kelas Hijrah 0 Sampah menggelitik saya. Apa iya perlu banget dengan plastik vakum impian itu.
Pemahaman perlunya menjaga buminjauh lebih kuat dibandingkan keinginan terhadap kantung plastik ajaib itu. Maka saya mulai memeriksa laci dan menemukan plastik klip bekas peralatan dari pesawat. Kadang kita menerima bungkusan plastik berisi kaus kaki, penutup mata, lip balm dan lain-lain. Dulunya saya simpan karena sayang aja dibuang. Namun kini berjumpa fungsinya. BKantong ini ternyata ideal untuk menyimpan barang-barang kecil, menyimoan underwear anak yang sudah saya lipat kecil dan juga menyimpan berbagai kabel agar rapi di koper.
Alhamdulillah..
Comments
Post a Comment