Choose The Right Time, The Right Place

Bulan-bulan kemaren, saya dan suami punya waktu berdua yang cocok untuk membahas rencana, mengalirkan rasa atau ngobrol-ngobrol ringan saja. Waktunya terasa pas, satu jam sampai satu setengah jam, cukuplah untuk bahas ini itu sampai tuntas. Tempatnya juga pas nggak akan ada yg nimbrung atau nguping :)
Iyalah ya, secara kita bicaranya di mobil saat perjalanan ke kantor.

Yang perlu dihindari dari sesi pagi begini adalah obrolan sensitif yang bisa mancing-mancing emosi.
Bahaya kalau di jalan begini ngebahas yang riskan dan memancing manyun yang nggak perlu.

Obrolan pagi ini sukses dijalankan selama bertahun-tahun. Kita bisa punya momen khusus berdua tanpa intervensi siapapun dan kita berdua juga bisa fokus berbincang. Begitu sampai di rumah, kita tinggal mengimplementasikan hasil pembicaraan sebelumnya.

Challenge-nya... kini setelah nggak kerja, saya kehilangan momen khusus bersama suami.
Pagi hari, sudah dadah-dadah cantik ke suami. Sore hari saat suami pulang, adalah momen family forum. Berempat bersama anak-anak. Malamnya juga suka nggak ada waktu untuk membahas hal-hal serius.

Pillow talk nggak akan berhasil buat kami berdua, soalnya begitu nempel bantal, langsung aja terlelap. Nggak seru kalau udah panjang-panjang cerita tapi balesannya sunyi senyap. Lagian sebelum bobok itu kok ya pengennya say goodnight dan berdoa trus tidur dengan tentram.

Lah kalau begini trus kapan ngobrolnya.. huhuhu...
Sejauh ini masih misteri, kita belum nemu nih waktu dan tempat yang pas.
Besok semoga sudah didapatkan.. aamiin..
Semoga segera..
Daripada ntar saya nekad ngikut suami ke kantor biar bisa bicara #eh

#komprod_T10H_day3_YesiDwiFitria_Jakarta
#day3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga