Catatan komunikasi akhir pekan


Postingan kali ini masih tantangan mengatasi komunikasi bersama suami tercinta. Berkomunikasi di akhir pekan rada menantang buat suami, saya dan anak-anak. Di hari kerja, saya dan anak-anak sudah bisa bertemu suami di sore hari, namun di akhir pekan jadwal mc resepsi malam membuat suami pulang di atas jam 10.

Anak-anak kadang terbangun hanya untuk menyapa ayah lalu tertidur kembali. Jadi praktis anak-anak tidak ada kegiatan bersama ayah. Lalu bagaimana menyiasati akhir pekan agar kita tetap punya waktu berkualitas.
Strategi kita untuk akhir pekan yang asik, pertama manfaatkan waktu yang tersedia. Pagi hari kita bertiga akan melepas ayah dengan cium peluk dan doa. Plus dadah-dadah cantik sebelum menutup pagar.
Kemudian di sela jadwal mc ayah, kita bisa telpon sebentar. 1 kali call ayah nggak angkat berarti beliau masih cuap-cuap atau lagi istirahat sebentar. Kita cukup kirim sepotong whatsapp untuk menanyakan kabar dan menyemangati.

Kadang ayah bisa pulang sebentar di antara jadwal mc siang dan malam. Beberapa menit di rumah ini rasanya priceless banget. Rasanya sudah lama banget ditinggal.. hehe.. lebay yak.. 😊

Nanti jam sebelas malam.. saat suami pulang kelelahan. Saya akan memijiti sambil menceritakan berbagai kejadian di rumah hari ini. Atau suami yang cerita pengalaman di acara resepsi hari ini. Ini sih nggak bisa lama-lama sebenarnya, paling 10 menit saja karena suami yang kelelahan gampang banget hilang ke alam mimpi, meninggalkan saya yang ngoceh sendiri 😁

Strategi kedua, hindari mendiskusikan topik penting nan rawan. Ini mengingat suami sudah cukup terbebani dengan tanggung jawab memandu acara. Apapun topiknya sebaiknya menunggu dulu. Beliau juga gak akan bisa fokus menjawab dan bakal merusak mood hari ini. Ini yang dalam materi komunikasi produktif IIP dikenal dengan istilah "choose the right time".

Strategi ketiga adalah fokus pada pemecahan masalah. Mengingat waktu bersama yang terbatas dan suami hanya punya sedikit tenaga tersisa, saya lebih suka mencari kata-kata yang sederhana dan langsung ke tujuan. Bahkan kadang suka bikin di notes dulu.. haha.. gpp ribet daripada salah kata kan ya...
Saya khawatir kata-kata yang terlanjur terucap akan membekas di hati, meskipun sudah mengucapkan maaf berkali-kali.

Strategi keempat adalah perasaan legowo. Alhamdulillah suami berlapangdada dan ridho atas apa yang saya lakukan. Maka sudah seharusnya saya juga menerima dengan ikhlas sedikit waktu bersama di akhir pekan dan memanfaatkan dengan maksimal. Sayang banget kan jika secuil waktu bersama akan dirusak oleh kata-kata yang tidak produktif.

#komprod_T10H_day4_YesiDwiFitria_Jakarta
#day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga