Kapan Menikah?

Entah bagaimana orang lain jika ditanyakan pertanyaan ini.
Yang jelas saya jengah..
Ini satu pertanyaan yang susah dijawab, kalau dijawab ogah-ogahan, ntar dikira ngga mau serius memikirkan masa depan, kalo dijawab memelas, bisa dikira hopeless.
Dan entah kenapa, orang-orang makin rajin bertanya jika usia sudah melewati 25 tahun.
Tapi rata-rata, meskipun rada gondok di hati, saya menjawab dengan sopan kemudian berkelit mengalihkan pembicaraan.

Hingga datang suatu hari dimana saya terpaksa ketus pada pertanyaan ini.
Saat itu dini hari yang dingin di Bandara. Saya akan ikut penerbangan pertama. Saya memutuskan pembicaraan dengan Abang saya di kampung, kemudian duduk di bangku yang hanya terisi beberapa.
Berselang sepuluh menit, seorang bapak separuh baya yang ramah duduk disebelah saya dan beliau menyapa hangat.
Seketika obrolan mengalir hangat dan seru.
Hingga muncul percakapan ini:
Sudah menikah?
Belum Pak..
Kenapa?
(Yang ini dijawab senyum)
Umur berapa?
(Masih senyum)
Dicari nggak jodohnya?
(Senyum hilang)
Trus kapan akan nikah?
(Wajah tegang, posisi badan tegak)
Bapak tanya Tuhan aja. Maaf saya pindah duduk ya.
(Saya beranjak tanpa pernah menoleh lagi)

Saya amat paham dengan kepedulian, tapi saya berharap para tetua juga tidak lupa berempati. Semoga juga saat saya beranjak tua, saya akan mengingat agar tidak kepo untuk urusan ini.

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga