Ke Pasar Bersama Kedua Putri

Saya memerlukan belanja bahan masakan selama seminggu. Biasanya saya ke pasar tradisional tak jauh dari rumah, pada hari Sabtu. Kenapa Sabtu..karena konon kata uni penjual ikan, varian ikan lebih banyak pada hari Sabtu, dan jauh lebih segar. Alasan lainnya, setelah belanja, saya memerlukan waktu setengah hari untuk mengolah bahan makanan tersebut setengah jadi, agar menyingkat waktu memasak di hari kerja nan hectic.

Momen seru selalu terjadi kalau saya membawa serta para putri berpipi bulat ini..
Here is the records:
- Jika membawa Zifa, pastikan sigap berkelit saat tangan2 mengarah ke pipi Zifa.
- Keuntungan membawa Zifa..selalu ada tambahan buah dari Mbah penjual buah-buahan.. :)
- Saat membawa Atya pastikan sebelum ke pasar, ada agreement dulu, apa yang bisa dibeli dan apa yang tidak bisa dibeli, karena tanpa perjanjian awal, argument beli mainan/makanan akan sulit dimenangkan.. Allright.. Saya mungkin emak2 disiplin, tapi mendengar permintaan Atya yang memelas... Hati langsung luluh.. (Eh ini saya aja yang begini, atau smua emak2 kah?)
- Tidak ada gunanya melarang anak2 menyentuh ikan, cukup beritahu bagian duri yang tajam. Setelah belanja ikan berakhir, langsung saja menuju kran.
- Saat bawa putri yg tertidur di gendongan dan bawaan sudah ribet banget, pilihlah belanja di tempat langganan, karena tinggal bilang apa yang mau dibeli then serahkan dompet agar penjual bisa ambil uang dan menaruh kembalian..
Eitsss..ini kenapa dari kenangan, berubah nada jadi ngasih tips yaa..
Wheeww..

Tentu saja membawa anak2 ke pasar menuntut extra effort..tapi bukankah belanja ke pasar membuat anak2 belajar banyak hal?

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga