Karena Bunda Pun Demikian

Akhirnya baru bisa menuliskan cerita kemaren, demam Atya sudah mereda dan sakit telinga juga sudah jauh berkurang.

Dua hari yang lalu, Atya membantu saya nyuci sekalian mandi. Atya memang suka menolong semua pekerjaan yang berhubungan dengan air. Alasannya biar abis itu baju jadi basah dan sekalian main air 😄.
Kemaren, saat saya tinggal mengambil detergen, Atya melakukan uji coba berbahaya. Saya memergokinya saat sudah terlambat.. hiks.. Atya terlanjur menyiramkan segayung air ke lobang telinga.. huwaaaa....

Cucian diabaikan total, pertolongan pertama pun diberikan.
Khawatir plus gemes-gemes kok ya bisa tiba-tiba kepikiran masukin air ke telinga. Tapi masih waras untuk pakai kalimat tanya.
"Tadi kakak ceritanya lagi apa kok menyiram telinga?"
"Kakak hanya ingin ngetes aja Nda."
Wheww....
Etapi kalau diingat di masa lalu, saya pernah kemasukan air juga di telinga. Lupa detilnya gimana.. tapi sepertinya sih karena iseng-iseng juga.. hihihi... Perkara ini nggak sama dengan Atya, lebih runyam karena saat itu mama mengajar di lereng gunung yang jauh dari puskesmas. Saya ingat dulu kita perlu menunggu bidan desa. Lain waktu, flash back beberapa tahun lagi, saya saat balita memasukan batu ke hidung, malang batu itu masuk sedemikian jauh.
Alasannya sama: iseng.
Mama dan papa pontang panting melarikan saya ke dokter.

Maka kali ini, saya mengawali dengan "Bunda juga pernah mengalami ini... bla..bla... lalu bunda..."
Atya sudah mengerti kini. Namun saya masih bertanya-tanya sebanyak apa kelak Atya mengulang tingkah saya.

#komprod_T10H_day7_YesiDwiFitria_Jakarta
#day7
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP
#latepost
#cerita kemaren

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga