Satu Langkah

Assalamualaikum...
Teman, berapa banyak berjalan kaki setiap hari?
Apakah cukup banyak berjalan kaki secara rutin tiap hari atau hanya jalan antara parkiran ke ruang kerja ajah? kayak sayah ; p
Emang sih di jaman nyaris tiap keluarga punya kendaraan pribadi, pun kalau gak punya ya tinggal cari ojek. Akibatnya berjalan kaki makin jarang aja dilakukan. Pekerja kantoran yang mau makan siang pun ga usah pergi jauh-jauh juga, ada delivery order, atau ada OB yang sigap bantuin dan lebih mahir dalam pemetaan makanan enak seputar kantor.. halah... :)
Ngggg... kalau jalan kaki di pusat perbelanjaan bisa dhitung olahraga ga sih? :p

 
Ngobrolin jalan kaki gini, saya jadi inget Iya. "Iya" adalah nama panggilan saya kepada nenek dari pihak papa, seorang perempuan tegar yang demikian kukuh dan sehat. Beliau tinggal di kampung sebelah, tapi tidak pernah mengeluh meskipun  berjalan kaki lumayan jauh saat mengunjungi kami. Beliau sendiri yang memang tidak mau naik kendaraan umum, alasan beliau sederhana saja, beliau dari dulu sudah terbiasa berjalan kaki. Entah untuk mengurus sawah atau ladang atau mengunjungi sanak saudara yang rumahnya berjauhan. Well... kampung kami yang jauh di pegunungan memang baru belakangan ini ramai kendaraan. Tapi justru dengan demikian iya menjadi sehat.

Saya pun dulunya sering berjalan kaki, terutama saat SMP, tak kurang dari satu setengah jam berjalan kaki di pagi hari dan satu setengah jam siangnya, mengingat jarak sekolah yangjauh sementara moda transportasi tak semudah sekarang ini. Pagi hari saya akan berangkat pukul 6 pagi, diantar papa dulu sampai kami berhasil melewati jalanan yang rawan dan sudah cukup terang. Rawan disini berarti ada kemungkinan babi hutan mondar mandir :) 
yep!! secara saya pernah beberapa lama tinggal di kaki bukit.
Berikutnya saya menyusuri jalan sendiri, trus lama-kelamaan akan bertemu dengan anak-anak sekolah lainnya. Lumayan kan olahraga paginya. Udara pagi masih segar di sepanjang perjalanan karena memang jarang sekali ada kendaraan, ditambah matahari pagi yang nyaman tidak menyengat kulit.

Pulangnya ini yang penuh perjuangan.
Saat matahari siang tengah berkuasa, teman-teman-lah yang jadi penyelamat keadaan. Meski lelah dan kepanasan, tapi candaan dari serombongan teman membuat suhu panas turun sekian derajat.
Kala itulah deretan limun di warung pinggir jalan terlihat demikian menggoda.. hihihi..
Eh btw kayaknya di kampung sekarang tidak ada lagi yang jual limun ya.. tetiba kangen limun :)
Hanya saja, di setiap persimpangan jalan, jumlah teman berkurang.. hiks...
Hingga akhirnya saya sendirian di jalanan yang membelah persawahan, sementara celah bukit tempat pondok kami berada masih terlihat kecil dan samar, saking jauhnya.

Seingat saya, kala itu saya tidak mengeluh, entah karena sudah terbiasa berjalan kaki atau karena memang gak ada pilihan lain.
Apapun itu.. saat ini saya bersyukur telah melewati masa remaja dengan banyak olahraga. Tinggal sekarang nih yang jadi peer banget. Biar kelak saat tua nanti tidak menyesal, kayaknya perlu banyak jalan kaki nih
Mungkin bisa diawali dengan turun jauh dari kantor biar ada sedikit jalan kaki-nya.. tapi yan ngga jauh-jauh amat sih ya.hehe
Semangat!!!

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga