Hikmah Belanja Di Pasar :)



Assalamualaikum..
Lanjutin kisah seputar belanja di pasar dulu yak... 
Talking about belanja di tempat langganan, yang paling tulus dari sini adalah kita jadi nambah teman. Masak kalo udah langganan trus ga kenalan, mininal tau nama lah ya. Next berlanjut deh saling kenal lain-lainnya. Ada loh waktu Ifa ulang tahun, saya mengundang putra dari uni yang jual lontong sayur, alhamdulillah mereka sekeluarga datang.

Hal seru lain dari punya langganan di pasar adalah:
 


  • Mendapatkan harga 'teman'

Ini poin asik buat saya emak-emak yang maunya belanja banyak tapi hemat :p Gimana ga seru kalau pas menjelang lebaran.. kala harga udah gila beneran tapi mba yang jual ayam ngasih harga yang lebih ringan. Trus saat harga cabe naik banget, kakak yang jual memberikan harga seperti dia dapat dari pasar induk. Alhamdulillah.. tapi ya mungkin karena tiap minggu selalu belanja disana dan belanja banyak item sekaligus.


  • Bisa minjem uang!! Beneran loh.. tapi gak banyak, hanya dua ribu saja ;)

Ini ceritanya saat lagi milih sayuran, Atya mendadak kebelet sakit perut sementara saya belum punya uang kecil untuk kotak kebersihan di toilet. Atya ga bisa menunda lagi hingga saya selesaikan urusan dengan wortel dan buncis. Dengan kondisi krisis uang receh, paling gampang ya pinjem aja sama yang jual sayur.. beres.. ;)

  • Mendapatkan potongan daging sapi terbaik.

Bagi saya, urusan beli daging sapi sedikit menakutkan. Berawal dari pengalaman masa kecil dimana saya banyak mendapatkan cerita tentang penjual daging yang curang. Kadang timbangannya yang gak bener atau memberikan daging yang ga sesuai dengan harapan. Pengennya potongan daging dendeng yang empuk tapi jadinya kok banyak gajihnya gini. Atau maunya daging paha tapi sudah keburu diambilkan dan dipotongin bagian daging lainnya, trus karena udah dibungkusin jadi ga enak hati dan mau gak mau kepaksa bayar. Saya inget kalau dulu mama lebih prefer minta tolong mba yang punya warung dekat rumah untuk sekalian belikan daging, karena dia lebih paham daging yang bagus.
Sehingga saat saya terjun ke pasar sendiri, saya keder. Saya berdiri lama di depan butcher berusaha mengenali bagian daging apa yang cocok untuk makanan tertentu. Sempat juga berganti ganti penjual. Hingga akhirnya stuck di tempat langganan daging sekarang.

  • Mendapatkan ilmu

Ilmu bisa diperoleh darimana aja termasuk dari mas mas penjual bumbu. Dari blok pasar beraroma rempah inilah saya belajar banyak tentang bumbu dapur. Juga saya kenali berbagai macam sayuran yang sebelumnya asing untuk saya di tempat jual sayur mayur. Sempat disinggung tadi, saya juga belajar jenis bagian daging sapi. Juga saya belajar jenis-jenis ikan laut.
Saat saya membeli teri medan pada kakak yang ramah dan paling jago mengenali langganannya, saya juga belajar sesuatu. Kalau saja dia lihat dari kejauhan langganannya repot dengan belanjaan, seketika dia teriak manggil-manggil ngasih kantong plastik besar biar lebih gampang bawanya. Pun dia dengan senang hati mengajarkan saya berbagai jenis ikan asin. Tak salah kalau saya mendapatkan ilmu keikhlasan darinya.
 

  • Berkeliling nusantara

Sedikit berlebihan sih.. tapi kira-kira begitulah kalau kita belanja di pasar yang rame dan mencoba berinteraksi. Saya masuk ke rumah Siantar saat saya membeli berbagai macam sayuran. Di warung uni penjual pical lontong saya pulang ke kampung halaman. Kebetulan kampung uni cantik ini bersandar pada gunung yang sama dengan kampung saya. Jauh sih, tapi kami punya akar yang sama. Bagi saya, uni dan keluarga besarnya sudah jadi bagian dalam keluarga besarnya. Saya dan suami hafal sekali dengan aktifitas uni, pun kami ikut menangis terisak saat amak (ibunda nya uni) meninggal setelah sebelumnya menderita diabetes. Kami juga ikut senyum bahagia kala uni menyampaikan akan membeli rumah baru. Saat saya pindah ke los berikutnya, saya dipanggil dengan sapaan teteh berbarengan dengan senyum ramah.

Begitulah teman, pasar bagi saya juga tempat sahabat bertemu. Tempat saya mendapatkan berbagai nilai hidup. Tinggal dipahami, yang baik jadi pedoman dan yang kurang baik akan bertindak sebagai pengingat.

Hanya jangan kaget jika tengah riuh pasar, pas lagi nenteng belanjaan dan menggandeng si pipi bulet, ada teriakan menggelegar dari ujung blok sana.. "woiiii... Uni ndak boli bawang Ni!!!"
Hihihi...

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga