Atya's Leaf Project

Salah satu kegiatan di masa kecil yang berkesan bagi saya adalah mengumpulkan dedaunan dan mengeringkannya. Karena kami tinggal di punggung gunung, jadinya dedaunan aneka ragam bentuk dan tekstur mudah sekali ditemukan, tinggal metik di sekeliling. Nah untuk Atya, meski kami tinggal di kota besar, tapi saya harap saya bisa memberikan pengalaman kreasi dengan dedaunan pada Atya.

Demikianlah, akhirnya beberapa minggu yang lalu, saya mengajak Atya ke lapangan kecil tidak jauh dari rumah untuk mengumpulkan dedaunan.

 

Atya senang sekali dengan kegiatan memetik daun ini.. :) pas pulang dari lapangan, kami berjalan pulang gandengan tangan, tiba-tiba Atya melepaskan genggaman dan berdiri di depan saya.
"Bunda, terima kasih sudah ajak kakak ambil daun."
"Kakak senang?"
"Senaaaaang sekali Buda."
Aaaak.. senja seketika berjuta kali lebih indah....

Sampai di rumah, saya langsung mengajari Atya cara mengeringkan daun. Saya mengambil buku besar dan sejumlah kertas hvs bekas, kemudian di setiap halaman buku tersebut tempatkan kertas bekas, kemudian taruh dedaunan, tutup. Pindah ke halaman berikutnya, lakukan hingga selesai.

Agar lebih rapat, buku besar tersebut saya iket dengan tali rafia. trus taruh deh.
Saya mengingatkan Atya bahwa proses pengeringan ini mungkin satu minggu. Jadi kali ini kreasi kerajinan akhir minggu dengan material lain dulu sambil menunggu daunnya siap.
Atya mengangguk.

Kami pun sibuk mengerjakan hal lain sekitar 10 menit, lalu...
"Bunda, daunnya sudah jadi belum?"
Saya nyengir.. kembali menceritakan ulang tatacara pengeringan daun.
Atya manyun. hihihi..
pukpuk Atya.

Sepuluh menit berikutnya...
"Bunda, kayaknya daunnya sudah siap."
Sambil menghela nafas, saya merangkul Atya yang menghela nafas lebih panjang.
Hihi...

Lima menit berikutnya...
"Bunda.. daunnya gapapa dipakai aja bunda meskipun belum kering."
Hayah...
"Hayuk kita main air aja yuk."
 :))

Seminggu pun berlalu tanpa seharipun Atya absen menanyakan soal daun.
Salut sih dengan antusiasnya Atya, tapi bunda terpaksa extra menyabarkan diri :))
Setelah seminggu, daunnya ternyata belum cukup kering..
Hiks..

Atya kecewa tapi bersedia menunggu seminggu lagi.
Hingga daunnya mengering seperti ini:
Atya bahagia sekali.
Saya menyiapkan peralatan kerajinan tangan dan membiarkan Atya berkreasi.


Ini mestinya akan jadi hari yang hebat andai saja Zifa yang luput dari perhatian tidak memasukan tissue ke hidung..
Andai saja tisu itu tidak menghilang jauh ke saluran hidung.
Andai saja saya tidak perlu melarikan Zifa ke RS khusus THT karena hanya disinilah dokter THT yang praktek di hari Minggu.
Hiks..

Terpaksa Atya melanjutkan sesi Weekend Craft sendirian *peluks*

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Membina Diri