Kala Mama Membawa Sekantong Jeruk
Waktu itu hari raya Idul Fitri, dan keluarga besar tengah berkumpul di kampung, termasuk Papi dan Mami yang saat itu masih tinggal di komplek Harapan Jaya, Bekasi Saat pergi keliling silaturahim di Sialang, Papi mengambil rantang yang berat dari tangan Mami. Pada POV Papi yang separuh masa remaja dan lanjut bekerja di Jakarta, ini adalah hal yang sudah semestinya. Memang begitu adanya, aaat istri membawa bawaan berat, suami gercep membantu. Apalagi jalanan di Sialang kala itu belum seperti sekarang ini. Lagipula kami bakalan jalan kaki dengan jarak lumayan jauh. Mami sekalian juga menyerahkan totebag besar yang isinya entah apa saja. Papi dengan gembira membawa semuanya dan kami kembali lanjut berjalan sambil menikmati udara pegunungan yang sejuk. Tapi kedamaian seperti itu hanya berlanjut kurang dari satu menit saja. Tante saya yang lain, sepupu dari pihak Apa, berteriak kaget. Kami juga jadinya ikutan kaget, bingung dengan apa yang terjadi. Tante saya tadi itu, segera meraih rantang ...