Suara-suara Sebelum Lebaran

Saat saya masih usia SD, keluarga saya tinggal di sebuah kampung di punggung gunung. Saat itu belum banyak rumah yang memiliki televisi/radio, sehingga kalau malam, suasananya sepiiiii banget.

Nah.. hal menarik yang lekat di ingatan saya adalah nada-nada pada malam menjelang lebaran. Banyak suara yang hanya muncul di malam-malam menjelang lebaran. Ini demikian kuat teringat, mungkin karena nuansanya begitu khas. Suara-suara dimaksud adalah suara persiapan lebaran di tiap rumah.

Dari arah belakang rumah, saya menangkap suara kocokan telur (saat itu belum ada mixer) awalnya suaranya keceng terdengar.. ceritanya kan tenaganya masih full.. lama-lama suaranya memelan, pertanda yang lagi bikin kue udah mulai lelah.


Kemudian, dari rumah yang di pojok kanan, terdengan suara hantaman pisau besar di talenan, ini mestilah suara nenek yang sedang berusaha menghancurkan daging ayam berikut tulang2nya.
Kemudian disusul suara khas sesuatu sedang digoreng. Seperti tahun-tahun sebelumnya, suara berikutnya adalah suara parutan kelapa

Bagi saya, harmoni ini sungguh menggugah. Bahwa selain suara takbiran, malam menjelang lebaran juga meriah dengan suasana hiruk pikuk menyambut lebaran.
Di rumah saya sendiri, saya yang sudah sejak lama mengambil alih urusan kue, sibuk dengan loyang-loyang kue. Saya akan berhenti memasak kue kering saat mulai ada loyang kue berisi kue hangus.. hehehe.. sebagai penanda saya udah ngantuk tak tertahankan.


Bagaimana dengan sekarang.. hmmmmm..... Lebaran tahun kemaren saya diselimuti suasana senyap. Di rumah sendiri, kami tidak repot memasak kue karena saya membeli kue yang sudah rapi di toples.
Proses memasak makanan lainnya berlangsung singkat karena bahan-bahan masak sudah setengah jadi dibeli, bumbu-bumbu sudah halus aja saat muncul dari warung, begitu juga ikan, daging dan bahan lainnya, sudah siap dipotong saat dijual.

Saya kehilangan satu momen asyik..Suara meriah alat-alat masak di dapur nggak ada.
Sedihnya lagi...kedua putri saya tidak akan punya hal manis mengenai malam lebaran untuk diingat saat mereka dewasa nanti.
hiks

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga