Kisah Mata yang Menatap Hangat

Pekan ini tugas sekolah anak-anak asik semua kelihatannya. Mulai dari bebikinan video diskusi sampai ke pengalaman mengamati peta bermenit-menit hingga mata pegel. Selain itu putri sulung saya juga memiliki tugas yang menarik, yaitu menjawab pertanyaan gurunya tentang dirinya sendiri. 

"Bunda, apa gunanya memiliki tujuan hidup?"

Whoaa... Saya seketika jatuh cinta pada pertanyaan itu. 

Itu adalah jenis pertanyaan yang ngga bisa dijawab dengan sepeminuman kopi saja. Melainkan meliputi renungan dan diskusi yang panjang.

"Sebenarnya kakak udah paham dengan arti tujuan hidup, kita udah sering banget bahas ini. Meski ya emang ngga disebutin kalau itu arti tujuan hidup sih. Tapi kalau bunda bercerita lagi, kakak bakal ngeh kalau ini udah sering kita bahas."

Duh, kalimat awalannya aja udah panjang.. hihi.. 

Sudut mata saya menangkap sosok mama di arah kanan, dan terpikir sebuah ide pengembangan obrolan. 

"Ini kira-kira kayak nenek kita Kak, begitu nenek pensiun, nenek sebenarnya sudah tidak punya beban yang berarti. Karena tugas sudah selesai, anak-anak sudah bekerja dan menikah. Juga sudah ada rumah yang nyaman.  Satu episode perjalanan nenek udah kelar. Coba aja kita bayangkan nenek sejak pagi kekurangan kegiatan yang berarti. Kira-kira apa ragam aktivitas nenek di rumah. Paling beribadah, bebersih rumah, masak, makan, bepergian sesekali. Udah gitu aja. Dari rutinitas itu, lama-lama bisa jadi membosankan. Tapi nyatanya nenek kita ngga gitu. Nenek sekarang ada misi menjadi yang bermanfaat dengan kemampuan yang ada. Jadilah nenek sekarang memimpin gerakan reducing sampah dengan komposting, eco enzym, ecobrick dan lain-lain. Misinya ngga tanggung-tanggung pula, sampai mencetak agent of change di kampung kita."

Putri sulung saya mengangguk setuju. 

Saya masih belum tuntas. 

"Nenek jadinya bangun pagi dengan semangat, terus jadi nambah pengalaman baru terus juga jadi lebih gembira." 

Mama kini ikut mengangguk setuju. 

"Jadi Kak, apa coba arti dari memiliki tujuan hidup."

Kakak meraih pulpennya dan menulis.

Dengan punya tujuan hidup kita jadi: 

  • Lebih ceria
  • Lebih sehat
  • Lebih semangat
  • Hidup lebih teratur
  • Memiliki perencanaan hidup
  • Punya banyak pengalaman
  • Jadi lebih bermanfaat
Saya tersenyum setuju, couldn't agree more. Selain itu saya percaya bahwa orang yang punya unsur yang ditulis kakak di atas, juga memiliki pandangan mata yang hangat. 

Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga