Mudik Bersama Anak
*Tulisan ini dibuat bareng Atya. Ketika saya tengah menulis dan merasa lelah, Atya lanjut menulis. Jadi sebagian tulisan adalah buah pikiran Atya, tanpa diedit. Kanak-kanak udah jelas punya definisi sendiri tentang level keseruan. Jika saya menemukan kegembiraan pada susunan baju yang terlipat rapi setelah disetrika, anak-anak jelas tidak punya pendapat yang sama. Pun juga mereka tidak akan bahagia jika saya suruh untuk membereskan kekacauan lemari. Anak-anak akan berbinar matanya jika saya ajak ke toko aksesoris remaja atau toko buku. Sementara kebahagiaan saya berbanding terbalik seiring banyaknya item belanjaan mereka.. eheu.. Demikian pula tentang mudik. Saya punya segudang cinta yang menguatkan badan, agar bisa menempuh perjalanan yang berat. Juga punya energi yang cukup untuk mengatasi segala tantangan yang terjadi dadakan. Anak-anak terlalu suka dengan suasana lapang dan nyaman penuh buku, sehingga akan sulit membuat mereka berada di mobil selama 2 hari. Anak- anak akan mera