Mata Indah Berbinar Milik Ifa
"Ifa belum pernah merasa begini Nda." Ungkap Ifa saat saya tengah meraih hp untuk membuat catatan hari ini. Belum sempat saya menjawab, keburu teralihkan oleh Kirana, sepupunya Atya dan Ifa yang hari ini berkunjung ke rumah. Kami sesunguhnya sedang berdempetan di bangku belakang, di perjalanan ke Bogor. Beberapa lama kemudian, saat kita sudah di exit tol, Ifa mengulang lagi obrolannya. "Ifa baru kali ini merasa bahagia Nda." "Alhamdulillah, apa yang bikin adek bahagia hari ini." "Ifa senang kita kedatangan om joko dan dek Kiran dan dek Hanum. Ifa bahagia bisa main sama-sama. Dan Ifa bahagia bisa jemput teman dan kampung dan tante dari kampung di kemah Cibubur." Saya menangis tersedu. Air mata berlinangan. Karena ini bagian dari misi keluarga, maka saat Ifa menyatakan kebahagiaannya menjadi tuan rumah, saya tak kuasa menahan tangis. Dulu sekali, saya sempat khawatir dengan kondisi calon suami. Jika kelak menikah, sanggupkah suami mene