Kabar Kematian
Sore ini kabar duka datang dari sahabat mama, teman SMP mama tepatnya. Teman mama berpulang siang ini. Saya sempat beberapa kali bertemu beliau. Tapi di sebanyak pertemuan itu, saya tidak banyak mengenal beliau. Hanya karena sahabat mama, tetap saja terasa ada rongga yang tercipta. Mama bilang, sebelum berangkat ke Jakarta kemaren, mama sempat bertemu dengan temannya ini. Kemudian bermaafan dan saling merelakan. Mama mengenang dengan sedih. Saya tercekat. Hari-hari belakangan ini rasanya kita perlu sering bermaafan. Sebab tidak tahu apakah kita akan berjumpa lagi. Saya teringat dulu di awal menikah, saat saya sering nge-gas ke suami. Apabila ada yang kurang berkenan, saya bakalan vokal sekali menentang. Biasa, dulu belum bisa berkomunikasi dengan luwes. Tapi meskipun sering berbeda pendapat, saya paling takut jika saya berpisah dari suami ketika kami masih marahan. Takut kalau-kalau meninggal sebelum mendapat ridho suami. Ini akhirnya terus kebawa sampai seterusnya. Bahkan sampai k