Hari ini, Hari Ibu..

Hari ibu di tanggal 22 Desember?
iya.. telah ditetapkan dalam dekrit Presiden.
Tapi karena mama ulang tahun ke 63 di hari ini, maka boleh dong saya mulai merayakannya di hari ini.
*anyway..bertrimakasih ke ibu mestinya setiap saat ya*


Saya dekat dengan mama, seperti saya pernah ceritakan disini

Bagaimana mungkin saya tidak bersyukur memiliki Mama...
1.  Mama tidak pernah marah...
Ini poin penting teramat penting kala saya remaja hingga menjelang besar. Mama ngga pernah cerewet... ini yang membuat kami nyaman..
tau deh apa kelak saya bisa teladani, sekarang aja saya sudah amat bawel pada Atya.
Hiks..
*maaf ya Nak... Atya tidak seberuntung bunda dalam hal ini*
2.  Mama itu.. orangtua, teman diskusi, teman curhat, teman untuk brainstorming ide, teman mempraktekkan resep baru, teman untuk pergi seminar parenting, dan amat banyak lainnya.
Nah sekarang, mama menjadi teman untuk cucu-cucu, teman untuk main masak-masakan, membaca buku dan main lompat-lompat dikasur (mama-lah yang mengajari Atya melompat dan sekarang mama lagi memancing Zifa agar mau belajar loncat-loncat). 
Kalo saya: Zifa ayo lompat..  Zifa menjawab tangkas: Amik Bunda..
*tuh kan.. ngga jadi lompat malah jadinya minta ASI*
3. Mama selalu punya solusi untuk setiap masalah anak-anak, yang hingga kini selalu memberi tanpa pernah meminta kembali.
Bagaimana mungkin saya tidak beruntung, memiliki mama yang segera terbang mendampingi kami kala kami semua sakit, bahkan meninggalkan semua kegiatannya. Untuk kemudian mendampingi cucu membaca sambil memandu segala urusan yang ditinggalkannya di kampung.
4. Mama mendukung ASI dan mengenyahkan mitos apapun terkait kehamilan, dan urusan ASIP.. meskipun sebelumnya mama belum kenal dengan manajemen ASI perah..
Hidup Mama!!
5. Mama cinta buku dan suka menulis... 
6. (Poin ini paling utama)Mama selalu mengajarkan segala sesuatu tanpa kalimat nasehat, apalagi kalimat perintah. Mama hanya memberikan teladan, tanpa pernah bilang kami perlu mengikuti teladannya.
Duluuuu.. iya saya ngga paham..
tapi sekarang..
Saya mengerti semua pemahaman baik yang ditanamkan mama, tapi prakteknya susaaaaah banget...
Gimana ngga sulit kalo begini:

Berbuat baik tanpa pernah memikirkan perbuatan orang terhadap beliau. Mama ngga pernah membales kata-kata orang lain yang tidak enak, pernah dicacimaki..tp didiamkan mama, hingga besoknya orangnya minta maaf sendiri. Trus selalu memberi meskipun tidak pernah mendapatkan apa-apa. Jika dirugikan orang lain berharaplah Allah akan memberikan ketenangan kepada kita.

See... Kalo begini.. dengan saya yang masih aja meledak dalam amarah, teladan ini sulit diterapkan.
Mungkin belajar dikit-dikit dulu ya...
Padahal sikap mama yang ini yang membuat mama selalu bahagia sepanjang usia.

Hari ini, meski mama sedang di Semarang, tapi kami tetap rayakan disini...
di dalam hati..
Selamat ulang tahun Mama, sungguh saya adalah putri yang amat beruntung.


Comments

Popular posts from this blog

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga

Cerita Ramadan 2024 - hari keempat, tentang anak-anak yang berlarian di masjid

Cerita Ramadan 2024 - Hari Kedua