Adik bertanya, Kakak menjawab *halah*

Suatu siang dimana saya masih bedrest pasca typus, saya baring-baringan dengan bosan di kamar. Sementara anak-anak sedang membaca buku bersama mama di luar.
Obrolah mereka pun singgah ke kamar.
Zifa -> "Itu apa Kak..?"
"Capo."
Capo itu adalah karakter dalam buku cerita dengan judul buku 'Capo yang Sombong'
"Itu apa Kak..?"
"Capo."
"Itu apa Kak..?"
"Capo."
"Itu apa Kak..?"
"Adek nanya-nanya mulu"
"Itu apa Kak..?"
*saya menunggu nyaris tak sabar apa jawaban kakak*
"Kan udah dijawab." -> sampai disini suara kakak sudah jauh dari sabar.

Saya bertahan ngga keluar dari kamar.
Saya biarkan saja obrolan mereka berlanjut.
Beberapa hari kemudian saya memeluk Atya dan mulai berkisah :) hayah...
maksudnya bercerita rada serius gitu..
"Kak..duluuuuuu waktu kak Tya masih kecil banget seumur dek Zifa, kakak kalo nanya juga berulang-ulang kayak dedek. Kakak tanya itu apa Bunda..trus bunda jawab aja..kakak nanya lagi, bunda jawab lagi.. gituuu terus sampai lama."
Atya diemmmm aja, matanya sampai ngga berkedip.
Kayaknya lagi mikir.

"Jadi kalo dedek nanya-nanya terus, kakak sabar aja ya, di jawab aja ya Nak. Nanti saat dedek sudah besar, ntar dedek pasti nanyanya sekali aja."
"Iya Bunda.."

Ini belum ketahuan sih ya apakah kakak tetap kesel kalo dedek sibuk tanya ini itu lagi.
Semoga saja Atya tabah menghadapi adiknya... hihihi..

Kalau dipikir-pikir lagi, dari pengamatan pada Atya dan Zifa, mereka sibuk bertanya berulang-ulang karena berbagai alasan sih..

  • Bisa jadi karena anak butuh penjelasan lebih lanjut, misalnya saat Atya tanya aktitas saya: Bunda lagi apa, saat saya menjawab : lagi memotong bawang, Atya akan nanya lagi, artinya saya perlu menjelaskan lebih lanjut dengan detail: Bunda lagi motong-motong bawang, untuk masak..bla..bla... Demikian.. Saat Atya sudah tumbuh besar, Atya sudah mengerti kegiatan masak-masak di dapur sehingga tidak perlu nanya-nanya berulang. Jadi saat anak memberikan pertanyaan berulang, saya mencoba menjelaskan dengan redaksi kalimat berbeda atau menjelaskan dengan lebih detail.
  • Bisa juga karena anak menerima kosakata baru sehingga anak senang mendengar bunyinya dan memastikan lagi bagaimana pengucapannya. Seperti Zifa yang menanyakan nama karakter buku pada Atya. 
Apakah pertanyaan berulang ini bikin gemes..
iya banget..!!
tapi percayalah, anak-anak belajar setiap saat.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga

Cerita Ramadan 2024 - hari keempat, tentang anak-anak yang berlarian di masjid

Cerita Ramadan 2024 - Hari Kedua